20 CJH Sarolangun Menunda Keberangkatan Karena Covid-19

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pandemi virus corona di Sarolangun mempengaruhi tahapan pelaksanaan haji yang sudah masuk tahap pelunasan dan manasik.

Seperti pelaksanaan manasik haji saat ini, gambaran manasik haji online sudah disiapkan oleh Pemerintah Pusat. Namun hingga saat ini daerah belum melakukan itu, karena belum ada petunjuk teknis.

Kepala Kantor Kementrian Agama Sarolangun, Syatar menyampaikan untuk manasik haji online tentu pihaknya akan mempelajari jika itu memungkinkan dilakukan di Kabupaten Sarolangun.

• Rating Tertinggi Sepanjang Sejarah, Episode Terakhir The World of The Married Kembali Pecahkan Rekor

• Begal Bersenjata Tajam di Sarolangun Berhasil Diringkus Polsek Pauh

• Download Lagu MP3 Nissa Sabyan Spesial Aisyah Istri Rasulullah, Ada Video Lengkap Sholawat Terbaru

Jika dilakukan, tentu banyak hal yang harus diperhatikan terutama bagi Calon Jemaah Haji (CJH) yang tidak tahu teknologi seperti lansia. Hal ini harus diperlukan mahrom atau pendamping CJH.

"Mungkin dari para CJH ada pendamipng (mahrom) dan anaknya, kita tetap pantau," ujarnya, Minggu (17/5/2020).

Terkait manasik haji online ini, katanya memang dari pemerintah sampai saat ini belum ada petunjuk.

"Memang ada gambaran dari pemerintah manasik online, tapi masih kesulitan untuk CJH seperti lansia dan lainnya seperti jaringan. Belum ada petunjuk, untuk sementara belum," katanya.

Meski demikian, untuk pelaksanaan manasik pihaknya sudah mempersiapkan. Berkemungkinan manasik dilakukan secara kelompok, namun mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Sudah dilakukan baik manasik kelompok melalui kecamatan," tuturnya.

Seiring dengan pemantauan, jika memang ada instruksi atau petunjuk teknis manasik haji online pihaknya akan segera mempelajari dan mensosialisasikan ke CJH.

Sedangkan untuk jumlah keseluruhan CJH Sarolangun tahun ini sebanyak 242 orang. Dari jumlah itu pula sudah ada pengurangan karena banyak hal, seperti meninggal dan menunda keberangkatan karena Covid-19.

Dari 242 CJH, 214 di antaranya sudah melunasi, dan 6 orang meninggal. Lalu 20 jemaah melakukan penundaan keberangkatan, mahrom terpisah 4 orang dan jemaah cadangan sebanyak 23 orang.

"23 ini cadangan bisa jadi berangkat dan bisa jadi belum, tapi wajib melunasi, dan termasuk tahap ke dua," katanya.

Lanjut Syatar, hingga saat ini, memang terkait data pasti para CJH masih dalam proses perekapan.
"Karena hal ini masih berjalan, karena tidak menutup kemungkinan, seiring dengan berjalannya waktu, CJH bisa menunda ataupun ataupun tidak melunasi biaya hajinya," jelasnya. (Wahyu)