hari perawat

12 Mei Diperingati Hari Perawat Internasional, Simak 3 Desakan WHO untuk Pemerintah

12 Mei 1974, dibuatlah peringatan Hari Perawat Internasional oleh the International Council of Nurses (ICN).

Editor: Nurlailis
ist
Dokter dan Perawat di Italia 
TRIBUNJAMBI.COM - Hari ini, 74 tahun lalu, tepatnya 12 Mei 1974, dibuatlah peringatan Hari Perawat Internasional oleh the International Council of Nurses (ICN).

Dilansir Ensiklopedia Britannica, acara peringatan Hari Perawat Internasional oleh the International Council of Nurses (ICN) ini untuk menyoroti peran penting perawat dalam perawatan kesehatan dan memperingati kelahiran filsuf dasar keperawatan modern Florence Nightingale.

Nightingale menjadi tokoh penting dalam keperawatan karena jasanya selama Perang Krimea tahun 1850-an.

Heboh! Seorang Perawat yang Membantu di Wuhan Kirim Surat Terbuka untuk Donald Trump: Ini Nyata!

Saat itu dia bertugas di Rumah Sakit Barrack di Scutari (Üsküdar, sekarang distrik Istanbul). Dia memimpin sekelompok perawat yang merawat tentara Inggris.

Dia terkejut dengan kondisi fasilitas rumah sakit ketika pertama kali tiba.

Akhirnya dia memberlakukan standar perawatan yang ketat dan memastikan bahwa bangsal tetap bersih serta persediaan makanan dan obat-obatan tercukupi.

Pengalamannya di Scutari membawanya ke kampanye untuk reformasi di dalam dunia perawatan.

Sekolah perawat

Pada 1860, dia membuka Nightingale School of Nursing di St. Thomas 'Hospital di London.

Keberhasilannya mendirikan sekolah itu mendorong pembentukan sekolah pelatihan serupa untuk perawat di tempat lain.

Setiap tahun ICN memperingati Hari Perawat Internasional dengan memproduksi dan mendistribusi materi promosi dan pendidikan.

Tema setiap tahunnya berbeda. Pada 1990 temanya Perawat dan Lingkungan. Lalu pada 2004 temanya Bekerja dengan Kaum Miskin; Against Poverty.

Sementara itu pada 2020, tema yang diambil adalah "Nursing the World to Health” seperti dilansir laman WHO, Senin (11/5/2020),

Menurut WHO, perawat berada di garis depan dalam memerangi epidemi dan pandemi, Mereka memberikan perawatan dan perawatan yang berkualitas tinggi dan terhormat.

Kekurangan perawat

Mereka seringkali merupakan profesional kesehatan pertama dan terkadang satu-satunya yang dilihat orang.

Disampaikan juga bahwa dunia masih kekurangan perawat sejumlah 5,9 juta perawat, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Pandemi Covid-19 adalah pengingat dari peran vital perawat. Tanpa perawat dan petugas kesehatan lainnya, kami tidak akan memenangkan pertempuran melawan wabah, kami tidak akan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau cakupan kesehatan universal," tulis WHO.

WHO mendesak kepada pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan:

Keselamatan dan kesehatan kerja perawat serta semua petugas kesehatan. Termasuk memastikan akses tanpa hambatan ke APD.

Perawat dan semua petugas kesehatan mendapatkan fasilitas kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit, dan asuransi. Selain itu juga memiliki akses ke pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan, termasuk wabah.

Perawat diberi dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk membantu merespons dan mengendalikan COVID-19 dan wabah di masa depan.

Semalam (11/5/2020), ICN, WHO, dan Nursing Now mendorong masyarakat untuk mengambil bagian dalam momen refleksi untuk mengenang perawat dan petugas kesehatan yang secara tragis meninggal selama pandemi Covid-19.

Di media sosial mereka menggunakan tagar #RememberHealthHeroes. Ada yang menyebarkan foto maupun video.

Orang-orang di media sosial berfoto atau membuat video dengan menyalakan lilin atau menggunakan lampu senter di smartphone.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Sejarah Hari Perawat Internasional, Ini 3 Desakan WHO untuk Pemerintah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved