Karhutla Masih Mungkin Terjadi, Wilayah Gambut Paling Berpotensi
Hal itu dikatakannya dengan pertimbangan potensi dari situasi dan cuaca. Kendati tidak berharap karhutla terjadi, tapi dia berharap pemerintah mau...
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih berpotensi terjadi di Provinsi Jambi.
Direktur Eksekutif Walhi Jambi, Rudiansyah menyampaikan agar pemerintah bisa selalu siap menghadapi kemungkinan terjadinya karhutla.
"Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, khususnya tahun lalu (2019) yang belum lama ini, kita harus stand by," kata Rudi, Sabtu (9/5/2020).
• Beredar Kabar Satu Warga Bungo Klaster Gowa Positif Terpapar Covid-19
• Ini Identitas 15 Pasien Baru Positif Corona di Provinsi Jambi, dari Klaster Gowa hingga Malaysia
• Antisipasi Banjir, Ditpolairud Polda Jambi Siagakan 18 Kapal
Hal itu dikatakannya dengan pertimbangan potensi dari situasi dan cuaca. Kendati tidak berharap karhutla terjadi, tapi dia berharap pemerintah maupun masyarakat tidak kelabakan jika memang karhutla terjadi nanti.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, dia bilang, daerah yang rawan karhutla masih didominasi kawasan lahan gambut.
"Kebanyakan lahan gambut, seperti di Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur. Sekitar 80 persen memang lahan gambut, tapi tidak menutup kemungkinan juga di daerah lain," terangnya.
Melihat kebakaran hutan tahun 2019, berdasarkan rilis Walhi Jambi, hingga Oktober 2019, kebakaran hutan dan lahan di Jambi terjadi disekitar 165.186,58 hektare. Sekitar 114.000 hektare yang terbakar adalah gambut.
Karhutla tahun lalu melumpuhkan sektor perekonomian. Selain itu, sekolah-sekolah di Provinsi Jambi juga terpaksa diliburkan. Lebih lanjut, sekitar 63.000 orang terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). (Mareza Sutan A J)