Virus Corona

Jika Vaksin Tak Kunjung Ditemukan, Virus Corona Diprediksi Akan Bertahan 2 Tahun

Secara mengejutkan pandemi virus corona diprediksi terjadi hingga 2 tahun jika vaksin belum juga ditemukan!

Editor: Heri Prihartono
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Secara mengejutkan pandemi virus corona diprediksi terjadi hingga 2 tahun jika vaksin belum juga ditemukan!

Sebab sebuah vaksin untuk menyembuhkan sebuah penyakit dari virus membutuhkan proses yang tak mudah.

Terbukti, dilansir dari berbagai sumber, vaksin untuk HIV dan dengue DBD sendiri sampai saat ini belum berhasil ditemukan.

Salah satu ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kekhawatirannya soal pandemi virus corona itu.

Virus corona Covid-19 yang telah menyerang lebih dari 3 juta jiwa ini belum kunjung ditemukan vaksin penawarnya.

 

1.049 Narapidana Beragama Buddha di Seluruh Indonesia Terima Remisi, Khusus Perayaan Hari Waisak

Upacara Kematian Mas Ari ABK Kapal China yang Mayatnya Dibuang ke Laut, Isi Surat Dibeber Hansol

Video Viral Jenazah ABK Indonesia Dibuang ke Laut dari Kapal China Kapten Kapal Sebut Itu Dilarung

Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan.
Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan. (ED JONES / AFP)

Perwakilan WHO ini adalah profesor kesehatan dunia di Imperial College London, dr. David Nabarro.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Nabarro berkata bahwa masyarakat nantinya harus tetap bisa menjalani kehidupan seperti biasanya namun tetap waspada akan ancaman corona.
 

Nabarro dalam wawancara pada Minggu (03/05) menegaskan bahwa ada jenis virus yang memang  tidak memiliki vaksin.

Sementara itu berbagai pihak dari pemerintahan hingga pabrik obat dunia masih menguji coba vaksin dan obat SARS-CoV-2.

Beberapa kalangan medis juga optimis bahwa vaksin akan segera tercipta.

Meski begitu beberapa sumber menyebutkan bahwa virus corona terbaru ini telah bermutasi dengan begitu cepat sehingga sifatnya sulit diprediksi.

"Ada beberapa virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya," ungkap Nabarro, dikutip dari salah satu artikel di CNN Internasional.

Tiga Kali Dipenjara, Residivis Ini Kembali Berulah Gelapkan Motor Temannya di Kota Jambi

Terungkap Efek Mendengarkan Lagu Patah Hati Seperti yang Dilantunkan Didi Kempot

Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Deli Serdang Ngaku Terlalu Cinta Makanya Membunuh Kekasihnya

Nabarro berharap masyarakat tidak terlalu berharap akan adanya vaksin untuk corona.

"Kita tidak bisa membuat kemungkinan yang mutlak bahwa kelak akan ada vaksin atau tidak akan ada vaksin," terangnya.

 

Obat virus ebola Remdesivir akan digunakan untuk obati pasien virus corona Covid-19.
Obat / vaksin virus ebola Remdesivir akan digunakan untuk obati pasien virus corona Covid-19. (Strait Times)

Nabarro mengatakan, asumsi bahwa sebuah vaksin pasti akan muncul adalah sesuatu yang keliru. Andaikan berhasil ditemukan pun, vaksin tersebut belum tentu bisa lulus uji dalam hal efikasi dan keamanan.

"Kita tak bisa membuat asumsi pasti bahwa sebuah vaksin akan muncul atau sekalipun muncul, maka vaksin itu akan lulus semua tes efikasi dan keamanan," kata Nabarro.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved