Virus Corona

Munculnya Bintang Turaya Disebut Penanda Pandemi Virus Corona Akan Berakhir, Ini Jawaban Ahli!

Dunia maya sempat dihebohkan penamnpakan Bintang Turaya yang disebut pertanda pandermi virus corona akan berakhir, ini penjelasan ahli.

Editor: Heri Prihartono
Rasyad Khalifah/Twitter
Kemunculan bintang Turaya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Dunia maya sempat dihebohkan penamnpakan Bintang Turaya yang disebut pertanda pandermi virus corona akan berakhir, ini penjelasan ahli.

Bintang Turaya merupakan cahaya kecil mirip bintang terlihat bersinar di langit fajar.

Menariknya, Bintang Turaya tersebut menjadi satu-satunya yang bersinar di pagi hari.

10 Foto Maia Estianty saat Muda Bikin Pangling, Pantas Saja Al El dan Dul Ganteng

Cahaya kecil itu disebut-sebut sebagai bintang Turaya, serta diklaim sebagai pertanda bahwa wabah pandemi Covid-19 akan berakhir.

 

Video yang awalnya diunggah ke Twitter dan disebar di berbagai media sosial, termasuk akun Instagram @nenk_update, juga diikuti dengan narasi sebagai berikut:

Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy Tab S6 Lite Terbaru, Mampu Bersaing? Harganya Segini

Cahaya yang terlihat pada pagi hari dalam video yang viral.(Rasyad Khalifah/Twitter)
Cahaya yang terlihat pada pagi hari dalam video yang viral.(Rasyad Khalifah/Twitter) ()

"Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosululah... akan habis Wabah Covid-19. apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah. habis sudah sak wasanga manusia dengan adanya BUKTI. Bintang itu disaksikan byk orang."

Namun, benarkah cahaya kecil yang tertangkap lensa kamera masyarakat itu adalah bintang Turaya atau Tsuraya?

Menanggapi hal itu, astronom amatir Marufin Sudibyo berkata bahwa cahaya kecil yang beredar di foto dan video itu bukanlah bintang Turaya.

"Bukan (bintang Turaya). Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit," kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/4/2020).

Prediksi Tatanan New Normal Pengaruhi Fitur Hotel Masa Depan Pasca Wabah

Marufin pun menjelaskan apa itu bintang Turaya yang mungkin dimaksudkan oleh netizen tersebut.

Dia berkata bahwa bintang yang dimaksud mungkin adalah bintang Tsuraya atau ats-Tsuaya yang merupakan nomenklatur Arab untuk Pleiades.

"Secara astronomis ia (bintang Tsuraya) dikenal sebagai Pleiades atau Messier 45 (M45)," jelas dia.

Pada saat ini, Pleiades masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus.

Viral Penjual Masker Ini Dibully Netizen, Ngaku Kena Musibah & Jual Rugi: Namanya Juga Usaha

Oleh karena itu, secara teknis Pleiades akan bisa dilihat setelah terbenamnya matahari, meski kedudukannya yang sangat rendah akan membuatnya sulit untuk diamati secara langsung.

"Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang matahari," ujar dia.

5 fakta bintang Tsuraya

1. Bukan bintang tunggal

Bintang Tsuraya ini bukanlah bintang tunggal, melainkan sebuah gugus bintang terbuka yang beranggotakan sekitar 1.000 bintang yang saling terikat secara gravitasional.

Namun, hanya sekitar 14 saja yang bisa disaksikan dengan mata kita.

2. Bintang muda

Mayoritas bintang dalam gugus ini merupakan bintang muda atau bintang biru, dengan temperatur permukaan rata-rata jauh lebih panas ketimbang matahari.

3. Berjarak 440 cahaya

Bintang Tsuraya ini merupakan bintang yang jarak rata-ratanya adalah 440 tahun cahaya dari Bumi.

4. Bintang tujuh dara

Bintang ini dikenal juga sebagai Seven Virgin atau Tujuh Dara, karena secara kasat mata terdiri atas tujuh bintang yang saling berkumpul menjadi satu, tepat di sisi barat rasi bintang Taurus.

"Al-Qurán menyebut bintang ini dalam satu suratnya yaitu surat an-Najm," tutur dia.

5. Dikaitkan dengan banyak kisah daerah.

Bintang Tsuraya banyak dikaitkan dengan legenda-legenda manusia. Di Jawa, misalnya, bintang ini dikaitkan dengan legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari yang turun dari langit. 

Marufin juga berkata bahwa bintang Tsuraya membentuk salah satu entitas budaya Jawa melalui tari Bedhaya Ketawang yang melambangkan tujuh bintang, serta berguna pula bagi dunia pertanian sebagai penanda masa Kapitu.

Sementara itu, orang Jepang menyebut bintang ini dengan Subaru dan menjadi perlambang dalam banyak hal.

Wabah Corona Mendunia, Disebut Penyakit Seribu Wajah

Wabah corona di dunia kian hari kian bertambah parah.

Para ahli pun berbondong-bondong meneliti tentang virus ini hingga masih berusaha mencari vaksin yang tepat.

Data per tanggal 29 April 2020, jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai 3,14 juta orang, dan mencapai angka 9.771 orang di Indonesia.

Virus corona SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 disebut sebagai penyamar yang ulung dan penyakit seribu wajah.

 

Hal ini disampaikan oleh Motivator Kesehatan, Dr Handrawan Nadesul.

"Covid-19 ini disebut penyamar yang ulung. Dulu gejalanya dibilang mirip flu, tapi tidak selalu spesifik seperti flu. Tidak seperti itu ternyata," kata Han dalam ngobrol ringan bincang buku Yang Baru Ihwal Covid-19 di Live Instagram @bukukompas, Selasa (28/4/2020).

Covid-19 ini menimbulkan reaksi tubuh yang berbeda-beda pada setiap orang.

Sebagian orang merasakan keluhan atau gejala yang sangat berat atau kritis, berat, sedang, ringan, dan bahkan tidak ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali.

"Kita anggap dia (seseorang) itu normal (sehat), dan kita mendekatinya. Tapi ternyata dia bisa positif terinfeksi Covid-19 ini," ujar dia.

Dituturkan oleh Han juga bahwa Covid-19 ini disebut penyakit seribu wajah, karena gejala yang beragam dan dari muncul dari berbagai organ tubuh.

Covid-19 sejauh ini diketahui tidak hanya menginfeksi saluran pernapasan, tetapi hampir semua anggota tubuh yang memiliki reseptor ACE2 dapat terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini.

"Bisa saja gejalanya seperti diare. Tapi, orang tersebut sampai diarenya berlebihan, ternyata dia kena (terinfeksi) virus (SARS-CoV-2)," tuturnya.

Gejala diare yang timbul sebagai bentuk reaksi infeksi Covid-19 ini menandakan gangguan pada pencernaan.

Gangguan lain juga bisa terjadi pada selaput radang otak yang biasanya dikenal dengan meningitis.

Han mengatakan, ada pasien yang awalnya dikira meningitis, karena gejalanya mirip dengan meningitis.

Ternyata justru pasien tersebut terinfeksi Covid-19.

Ada pula beragam gejala atau keluhan pada organ lainnya selain saluran pernapasan yang sudah banyak dilaporkan oleh pasien positif Covid-19 dari seluruh dunia.

Untuk diketahui, tubuh manusia memiliki reseptor ACE2 sebagai inang virus corona jenis SARS-CoV-2 ada di beberapa organ seperti berikut:

  • Mukosa oral dan nasal
  • Nasofaring
  • Paru
  • Lambung
  • Usus halus
  • Usus besar
  • Kulit
  • Limfe
  • Timus
  • Sumsum tulang
  • Limpa
  • Hati
  • Ginjal
  • Otak
  • Sel epitel (paru, alveolar paru, usus halus)
  • Sel otot polos
  • Sel enterosit usus halus
  • Sel endotelarteri vena

Oleh sebab itu, Han mengingatkan, setidaknya jika Anda memiliki gangguan atau keluhan seperti infeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19, sebaiknya terapkan pembatasan jarak aman.

Gunakan masker, rajin cuci tangan, dan cuci apa pun yang dikenakan saat berada di luar rumah sebelum bercengkerama dengan keluarga agar terhindar dari Covid-19. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Bintang Turaya Pertanda Corona Akan Berakhir, Ini Penjelasan Ahli"dan   "Ahli Sebut Covid-19 Penyamar Ulung dan Penyakit Seribu Wajah, Kok Bisa?".

BACA JUGA Tribunnews.com dengan judul Video Penampakan Mirip Bintang Turaya Disebut Pertanda Wabah Segera Berakhir, Ini Kata Ahli.


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved