Vaksin Virus Corona Oxford Ini Terbukti Efektif pada Monyet, Bakal Diproduksi Masal? Bikin Segini

Kabar menggembirakan, vaksin virus corona buatan Jenner Institute di Universitas Oxford terbukti efektif mencegah infeksi Covid-19

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar menggembirakan, vaksin virus corona buatan Jenner Institute di Universitas Oxford terbukti efektif mencegah infeksi Covid-19 pada monyet.

Keberhasilan ini mendorong produsen vaksin terbesar di dunia, yakni Serum Institute di India, untuk bersiap memproduksi vaksin Oxford secara massal dalam beberapa bulan ke depan.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), hari ini (29/4/2020), vaksin buatan Oxford yang pada saat ini bernama "ChAdOx1 nCoV-19" telah diujikan pada enam monyet rhesus di Rocky Mountain Laboratory, National Institutes of Health, Montana, Amerika Serikat.

Ini menunjukkan bahwa vaksin buatan Oxford efektif melindungi monyet rhesus dari infeksi Covid-19.

Di saat yang sama, uji klinis untuk melihat efektifitas dan keamanan vaksin ini pada manusia juga baru saja dimulai.

AFP dan The New York Times melaporkan bahwa tim ilmuwan Oxford telah menjadwalkan berbagai uji klinis yang akan melibatkan lebih dari 6.000 orang pada akhir bulan depan.

Pada fase pertama yang telah dimulai minggu lalu dan melibatkan 1.112 volunter, setengah partisipan akan diberi kandidat vaksin sementara sisanya diberi vaksin kontrol.

Di antara mereka yang mendapat kandidat vaksin, 10 orang juga akan diberi dosis kedua setelah empat minggu berlalu.

Para ilmuwan Oxford berkata bahwa bila vaksin buatan mereka terbukti efektif pada manusia, maka beberapa juta dosis akan sudah bisa disediakan pada bulan September ketika uji klinis berakhir, asalkan ada persetujuan darurat dari pemerintah Inggris.

Kini, melihat keberhasilan uji coba pada monyet, Serum Chief Executive Adar Poonawalla berkata kepada SCMP bahwa meski uji klinis vaksin Oxford masih berjalan, Serum Institute telah memutuskan untuk memulai produksinya.

Rencananya, Serum Institute akan memproduksi hingga 60 juta dosis dalam tahun ini.

Poonawalla pun berkata bahwa dia berharap agar uji klinis pada manusia akan berakhir dengan kesuksesan pada bulan September.

Soal dan Kunci Jawaban materi SD kelas 1, 2, 3 Belajar dari Rumah TVRI Hari Ini 30 April 2020

Pria di Batanghari Nekat Gigi Ekor Ular Piton 4 Meter yang Lilit Kucing, Terjadi Hal Tak Terduga

Taruhan yang diperlukan

Nicola Stonehouse, profesor virologi molekuler di Univeristy of Leeds yang tidak terlibat dalam pembuatan vaksin Oxford, berkata bahwa keputusan tim Oxford untuk tidak melaksanakan fase penelitian satu per satu adalah sebuah taruhan finansial.

Namun, kondisi krisis saat ini membuat langkah tim Oxford sebagai taruhan yang dibutuhkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved