Stok Gula Pasir di Gudang Bulog Tak Cukup untuk Seminggu, di Jambi Harganya Tembus Rp16 Ribu per Kg
Gula pasir di gudang Bulog hanya tersisa sekitar 53 ton. Kepala Bulog Divre Jambi, Bakhtiar memperkirakan, jumlah sebanyak itu tidak cukup untuk...
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Stok gula pasir di gudang Bulog Provinsi Jambi kian menipis. Informasi yang Tribunjambi.com peroleh, pada Rabu (29/4/2020) gula pasir di gudang Bulog hanya tersisa sekitar 53 ton. Kepala Bulog Divre Jambi, Bakhtiar memperkirakan, jumlah sebanyak itu tidak cukup untuk sepekan.
"Tidak sampai seminggu. Sekitar tiga sampai lima hari sudah selesai (habis, red)," katanya.
Untuk menangani itu, Bakhtiar mengatakan saat ini Bulog bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah daerah di jajarannya. Kerja sama ini berupa pendistribusian gula pasir secara merata berupa paket-paket berisi gula pasir yang diserahkan kepada masyarakat.
Saat ini pihaknya juga tengah menunggu pasokan gula sebanyak 350 ton. Walakin, karena adanya pandemi corona virus disease (Covid-19), pengiriman gula itu mengalami hambatan. Padahal, gula pasir itu saat ini sudah sampai di Jakarta.
• BREAKING NEWS Terungkap Ini Identitas Mayat yang Gegerkan Warga Tanjabbar, Ternyata Pelajar SMP
• Kembali Bertambah, Total ODP di Jambi Tembus 324 Orang
• Banyak yang Borong Gula, Beberapa Swalayan di Kota Jambi Kehabisa Stok
Perkiraan Bakhtiar, pasokan gula itu akan dikirimkan pada minggu pertama Mei 2020. "Nanti, setelah tiba di Jambi akan segera didistribusikan ke kabupaten dan kota," ujar dia.
Kepala Bulog tidak menampik kondisi sulit yang dialami saat ini. Namun dia berharap, tidak ada lonjakan harga yang tinggi.
Bukan cuma gula pasir, saat ini persediaan minyak goreng di Bulog juga tinggal sedikit. Tapi, karena Jambi termasuk produsen kelapa sawit, pihaknya akan membeli minyak goreng kepada pihak perusahaan yang mengelola minyak goreng.
"Pabrik kan banyak di Jambi. Kalau di Bulog tidak mencukupi, solusinya ya kita akan membeli minyak goreng itu," selanya.
Sayangnya untuk gula pasir, dia tidak bisa menampik kondisi persediaan yang mengalami kekurangan. Tapi dia mengimbau kepada pedagang dan distributor agar tidak menjual gula di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram.
Harapan itu nyatanya tidak sama dengan kondisi di lapangan. Informasi yang Tribunjambi.com peroleh, harga gula pasir di Provinsi Jambi saat ini berada di atas HET.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Ani Rosnifa membeberkan, gula pasir di Provinsi Jambi dijual seharga Rp16.000 per kilogram. Hal itu diketahui berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan pihak Disperindag Provinsi Jambi pada Rabu (29/4/2020).
Untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil, kata Ani, pihaknya mengupayakan adanya operasi pasar murah sepanjang Ramadan. Namun untuk teknisnya, pihak Disperindag Provinsi Jambi menyerahkan kepada jajaran di kabupaten dan kota.
"Melakukan pasar murah bersubsidi di kabupaten/kota. Misalnya, untuk di Kota Jambi kami serahkan ke Disperindag Kota Jambi melalui kecamatan dan kelurahan," jelasnya.
Hal itu dilakukan karena operasi pasar murah dalam skala besar tidak diizinkan tahun ini, mengingat masih mewabahnya Covid-19 di Jambi.(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)