Virus Corona

Bahas Peluang Kerusuhan dan Penjarahan saat Corona, Karni Ilyas Blak-blakan: Makin Babak Belur Kita!

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti banyaknya kejahatan yang terjadi di tengah wabah Virus Corona.

Editor: Tommy Kurniawan
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Karni Ilyas 

 

TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona di Indonesia kini makin mengkhawatirkan.

Hampir setiap hari jumlah korban virus corona terus bertambah.

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti banyaknya kejahatan yang terjadi di tengah wabah virus corona.

Dilansir TribunWow.com, Karni Ilyas mengimbau semua pihak untuk tak memanfaatkan kondisi yang kini terjadi untuk melakukan kejahatan dan penjarahan.

Ia menilai, hal itu kini menjadi pekerjaan rumah (PR) para petugas keamanan selama wabah virus corona.

Tetap di Rumah Saat Pandemi Covid-19, XL Sediakan PRIO Flex dan WhatsApp Business

Dampak Corona, Penjualan Mobil Bekas Terpukul, Xenia Rp70 Juta & Honda City Rp40 Juta di Daerah Ini

VIDEO Jersey Pemberian Cristiano Ronaldo Dilelang, Dibeli Pengusaha Asal Jakarta Rp 180 Juta

VIDEO Daftar Tempat Paling Aman Sekarang, 15 Negara Ini Belum Ditemukan Virus Corona

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Senin (20/4/2020), Karni Ilyas mulanya menyampaikan apresiasinya atas aksi solidaritas untuk membantu warga miskin terdampak virus corona. 

"Kita berhasil membangkitkan empati, gotong royong, mengajak orang mengeluarkan sumbangan untuk orang-orang yang miskin," kata Karni Ilyas.

"Dan itu banyak gerakannya di masyarakat, Alhamdulillah kita bersyukur."

Meksipun menyampaikan apresiasi, Karni Ilyas menyatakan aksi solidaritas itu hanya akan membantu warga miskin untuk sementara waktu. 

Sementara sisanya, perlu dilakukan oleh pemerintah.

"Tapi di lain pihak seberapa lama pula orang-orang bisa memberikan ini? Bukankah orang mengeluarkan zakat atau sedekah atau apapun namanya itu sporadis saja yang terjadi selama ini?," ujarnya.

"Enggak mungkin terus menerus."

Tak hanya itu, Karni Ilyas juga menyinggung masalah keamanan yang kini mulai membuat warga waswas.

Menurut Karni Ilyas, ada peningkatan kejahatan selama wabah Virus Corona.

"Yang ketiga, dampak dari ini yang jelas ya keamanan," jelas Karni Ilyas.

"Sekarang kita lihat kejahatan mulai meningkat di berbagai wilayah di DKI dan sudah macam-macam."

Karni Ilyas berpendapat, banyaknya kejahatan yang terjadi di lingkungan masyarakat kini menjadi tugas berat petugas keamanan.

Jika terlalu berat, pihak kepolisian bahkan disebutnya harus meminta bantuan TNI.

"Jadi ini yang akan menjadi tugas yang berat juga ke depan adalah pihak keamanan, dalam hal ini tentu Polri dan kalau skalanya lebih besar yang minta bantuan TNI," ucap dia.

Terkait hal itu, Karni Ilyas lantas mengimbau semua pihak untuk tak memanfaatkan wabah virus vorona sebagai ajang melakukan kejahatan.

Menurut dia, masyarakat yang kini tengah waswas menghadapi virus corona akan semakin dibuat ketakutan dengan maraknya tindakan kejahatan.

"Yang paling kita harus waspadai, jangan ada yang memanfaatkan ini untuk menjadi kerusuhan atau penjarahan," tutur Karni Ilyas.

"Kalau itu terjadi kita semakin babak belur," tukasnya.

Simak video berikut ini menit ke-9.35:

Ragukan PSBB sejak Awal

Pada kesempatan itu, sebelumnya Karni Ilyas blak-blakan mengomentari soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com, Karni Ilyas mengatakan sejak awal sudah yakin PSBB tak akan berjalan efektif.

Ia pun menyinggung kondisi ekonomi sebagian besar masyarakat setelah dilanda wabah virus corona.

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Senin (20/4/2020), Karni Ilyas bahkan tak hanya meragukan PSBB sejak awal, namun juga tak yakin soal wacana pemberlakuan lockdown.

Menurut dia, banyak warga miskin yang terpaksa harus bekerja setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Sebetulnya dari awal saya udah melihat tidak mungkin PSBB bisa efektif bahkan lockdown pun tidak, kenapa?," ujar Karni Ilyas.

"Karena banyak sekali orang kita yang menggantungkan nafkahnya dari bekerja informal, pekerja harian atau pedagang kaki lima atau pedagang asongan."

"Dan macam-macam termasuk ojol, sopir bajaj, sopir taksi dan segala macam."

Jika pemerintah tak mau memenuhi kebutuhan hidup warga miskin, menurutnya mustahil mereka mau lebih lama berada di dalam rumah.

Karni Ilyas menjelaskan, pelaksanaan PSBB tak selayaknya diperluas hingga ke seluruh negeri.

Ia menilai, kondisi pelaksanaan PSBB di Jakarta bisa dijadikan pertimbangan.

"Nah ini kalau tunjangan sosialnya, katakanlah sembakonya tidak bisa kita drop tiap hari itu enggak bakalan mereka bisa bertahan di rumah," terang Karni Ilyas.

"Maka saya menganggap PSBB sampai kapan kita buat? Enggak usah nasional lah, Jakarta aja kuat seminggu ini ke seminggu lagi enggak ada yang kuat berlama-lama."

Lebih lanjut, Karni Ilyas mengatakan tak semua masyarakat memiliki uang dan tabungan yang cukup, untuk bertahan beberapa minggu ke depan tanpa bekerja.

Karena itu, ia menyatakan masyarakat akan tetap nekat bekerja selama pemerintah tak memenuhi kebutuhan pokok.

"Kenapa? Karena itu tadi, artinya nafkah atau kebutuhan pokok hari-hari itu enggak ada," tegas Karni Ilyas.

"Nah, mereka bukan orang yang punya tabungan yang bisa dihabisi sedikit-sedikit dan kemudian dalam sebulan belum habis."

Tak cuma itu, Karni Ilyas juga turut menyoroti banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akibat wabah Virus Corona.

Ia menyebut, kondisi ekonomi masyarakat di tengah wabah Virus Corona semakin terpuruk akibat tingginya jumlah karyawan yang mengalami PHK.

"Kalau ini banyak sekali yang di titik nadir penduduk kita," ujar Karni Ilyas.

"Apalagi PHK katanya 1,5 juta, tapi kabarnya yang benar itu mencapai 5 juta lebih," tukasnya. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved