Apa yang Dijual Nunung ke Srimulat saat Masih Muda? Hingga Kini Tahan di Deretan Pelawak Mahal

Tak ada yang menduga grup lawak Srimulat ini telah berumur sekira 70 tahun sejak pentas pertama pada 1950-an.

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
Istimewa
Wajah muda Nunung Srimulat 20 tahun lalu. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tak ada yang menduga grup lawak Srimulat ini telah berumur sekira 70 tahun sejak pentas pertama.

Dunia lawak Indonesia selalu melahirkan orang-orang baru. Satu di antara grup lawak legendaris adalah Srimulat yang telah ada sejak 1950-an.

Sampai kini, grup lawak yang didirikan di Solo ini telah berusia sekira 70 tahun, dan telah bongkar pasang personel.

Nunung saat menjadi bintang iklan. Komedian ini yang sempat dibintangi Nunung di antaranya Kalpanax (2000 - 2002), Suzuki Smash 110 R (2003 - 2004) bersama Basuki dan Mamiek Prakoso, Nyess (2006), Segar Sari (2011) dan Cocomas Bumas (2012).
Nunung saat menjadi bintang iklan. Komedian ini yang sempat dibintangi Nunung di antaranya Kalpanax (2000 - 2002), Suzuki Smash 110 R (2003 - 2004) bersama Basuki dan Mamiek Prakoso, Nyess (2006), Segar Sari (2011) dan Cocomas Bumas (2012). ((TribunManado.co.id))

Dari 60-an anggota yang pernah ada di Srimulat, grup ini telah melahirkan pelawak-pelawak legendaris. Sebutlah nama Basuki, Gogon, Eko DJ, Mamiek Prakosa, Tessy dan sederet nama-nama lain.

Mereka berlatar belakang dari berbagai bidang. Ada yang karyawan, penyanyi, artis, bahkan ada yang mantan anggota KKO Marinir TNI AL seperti Kabul Basuki alias Tessy.

Gelagapan Nunung Cepat-cepat Pulang ke Solo Dengar Kabar Ibundanya Meninggal Dunia Akibat Kanker

Daftar Kekayaan Nunung Srimulat yang Terungkap saat Disebut Punya Utang, Asetnya Tersebar

Pasutri Asal Sarolangun Jambi, Ditangkap Polisi di Lubuk Linggau, Diduga Jadi Pengedar Narkoba

Melansir beberapa sumber, Srimulat didirikan Teguh Slamet Rahardjo di Solo pada 1950. 

Melansir Wikipedia, Srimulat diambil dari nama istri Teguh pada saat itu. Kelompok lawak ini kemudian mendirikan cabang-cabang, seperti di Surabaya, Semarang, Surakarta, dan Jakarta.

Pada perjalanannya, grup lawak legendaris ini banyak menghadapi persoalan dan bongkar pasang pemain. Kondisi itu yang membuat Srimulat semakin matang.

Awalnya, Srimulat hanya berpentas di gedung-gedung pertunjukan. Setelah munculnya televisi swasta pada akhir 1980-an, masing-masing anggotanya mendadak menjadi selebritas.

Bisa dikatakan, ini merupakan satu-satunya grup lawak Indonesia yang memiliki anggota paling banyak. Hingga saat ini ada sekira 60 orang.

Karakter pelawak khas

Awalnya, grup ini didirikan Raden Ayu Srimulat dan Teguh Slamet Rahardjo dengan nama Gema Malam Srimulat.

Gema Malam Srimulat merupakan kelompok seni keliling yang melakukan pertunjukan dari satu kota ke kota lain dari Jawa Timur sampai Jawa Tengah.

Rombongan seni suara dan tari ini memulai lawakan pertama pada 30 Agustus 1951, dengan menampilkan tokoh-tokoh dagelan Mataram seperti Wadino (Bandempo), Ranudikromo, Sarpin, Djuki, dan Suparni.

Perpaduan antara pertunjukan musik dan lawak kemudian menjadi suatu formula khas bagi Gema Malam Srimulat. Kolaborasi dagelan Mataram dengan gaya lawakan khas, menjadi resep ampuh menarik penggemar. Lawak dan nyanyi menjadi kesatuan yang tidak bisa terpisahkan lagi.

Bambang Gentolet bersama anggota Srimulat Surabaya lainnya dalam pementasan di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Minggu (23/10/2016). SURYA/RIZKI MAHARDI
Bambang Gentolet bersama anggota Srimulat Surabaya lainnya dalam pementasan di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Minggu (23/10/2016). SURYA/RIZKI MAHARDI (Surya/Rizki Mahardi)

Gema Malam Srimulat kemudian berpentas dari satu pasar malam ke pasar malam lainnya, di berbagai kota di Jawa.

Pada era 1960-an, Srimulat mulai mengalami kemerosotan keuangan.

Di saat itu, Teguh Slamet Rahardjo menemukan penyanyi cilik Yana, yang menggantikan peran Srimulat sebagai bintang panggung Gema Malam Srimula.

Pada Jumat 19 Mei 1961, grup ini menancapkan kakinya kali pertama di THR Surabaya. Nama Gema Malam Srimulat pun lalu diubah lebih komersial menjadi Srimulat Review.

Mulainya perjalanan lawak "besar"

Perjalanan Srimulat sebagai komunitas kelompok musik-komedi dimulai.

Pada masa itu, ketika banyak pementasan sarat dengan pesan dan kritik sosial, kelompok Srimulat membebaskan diri dari patron tersebut.

Srimulat hadir untuk menghibur dan kelompok ini benar-benar merupakan perwujudan sebuah subkultur Jawa.

Menjual ciri khas

Apa yang "dijual" Srimulat dalam pementasan, masih melekat erat di masyarakat hingga puluhan tahun.

Selain materi lawakan yang lucu, ada kekhasan pemainnya.

Tessy Srimulat atau nama aslinya Kabul Basuki.
Tessy Srimulat atau nama aslinya Kabul Basuki. (Ist)

Kekhasan pemain itu merupakan syarat mutlak yang ditekankan Teguh saat merekrut para calon anggotanya.

Semisal penampilan, gaya bicara, dan kalimat-kalimat yang menjadi trade mark seorang pemain.

Masih ingat kalimat ini?

Masih ingat Asmuni? Kalau lupa, ingatlah kalimat "Hil yang mustahal" dan "Tunjep poin" (maksudnya hal yang mustahil dan to the point).

Ini tentu sangat melekat padanya.

Masih ingat Timbul?

Dia selalu membuat penonton tertawa tatkala mengucapkan "Akan tetapi" dan "Justeru".

Mamiek Prakoso terkenal dengan kalimat "Mak bedunduk" dan "Mak jegagik" (sekonyong-konyong, tiba-tiba).

Tarzan yang selalu berpenampilan rapi a la militer. Lelaki berperawakan tinggi besar ini kalau melucu memang jarang ikut tertawa, tidak seperti Nunung dan Basuki.

Grup lawak legendaris Srimulat generasi awal. (wikipedia)
Grup lawak legendaris Srimulat generasi awal. (wikipedia) ()

Kalau Tessy (Kabul Basuki), pasti masih ingat. Sosok ini dengan dandanan khasnya.

Sementara itu tokoh Pak Bendot akan menjadi lelucon ketika 'disia-siakan' oleh lawan mainnya. Untuk Gogon, di luar gaya rambut mohawk-nya, ia mempunyai sikap berdiri yang khas sambil melipat tangan serta cara duduknya yang selalu melorot.

Ingat Pak Bendot, pasti ingat Nunung Srimulat

Karakter Nunung Srimulat saat tampil juga khas. Dia menjadi perrempuan 'menthel' dengan logat jawa yang kental.

Itulah yang dijual dalam grup lawak ini, karakter kuat masing-masing anggota.

Angkat lawakan keluarga

Lawakan Srimulat renyah, alami dan berbobot. Itu meluncur dari pemain yang karakternya sudah dihafal penonton.

Menariknya, tema yang diangkat Srimulat dalam pementasan berpusar pada kehidupan keluarga. Ada majikan (suami dan istri), anak, dan pembantu. Mulai percintaan hingga cerita berlatar horor selalu dikemas dengan komedi. Sesekali Srimulat menampilkan bintang tamu (biasanya selebritas) untuk melakonkan salah satu peran.

Meski dapat ditebak, itu selalu memicu tawa penonton.

Meredup dan bubar

Pada 1970-1990, itu lah masa kejayaan grup lawak Srimulat.

Namun, masa itu meredup ketika mulai bermunculan stasiun televisi swasta yang menawarkan program-program hiburan yang tak kalah menarik.

Personel Srimulat, satu demi satu, mulai berguguran. Pada 1989, Teguh membubarkan Srimulat.

Namun, kerinduan personel untuk berkumpul kembali membuncah. Pada Agustus 1995, Gogon mengusulkan reuni Srimulat. Pelaksanaan reuni Srimulat terbilang sukses.

Srimulat tampil kembali di layar perak pada 1995-2003. Pada 2004 Srimulat kembali vakum. Hingga baru pada 2006 Srimulat kembali mendapat tawaran manggung di Indosiar dalam 36 episode.

Saat ini, Srimulat benar-benar sudah bubar. Anggotanya tampil, tidak ada yang menggunakan bendera Srimulat.

Pelawak Srimulat Gogon
Pelawak Srimulat Gogon ()

Tokoh-tokoh yang pernah dan masih menjadi anggota grup lawak Srimulat:

Abimanyu Srimulat
Asmuni
Bambang Gentolet
Bambang Sutedjo
Bandempo
Basuki
Bendot
Betet
Blontang

Darsono
Didik Mangkuprojo
Djudjuk Djuariah
Djuki
Eko Londo / Eko Handai-Taulan
Eko Srimulat
Eko DJ
George Sapulete
Gepeng
Gogon

Isye
Jhony Gudel
Kadir
Karjo AC-DC
Kisbandiyah
Leysus
Mamiek Prakoso
Marjuki
Miarsih
Misye Arsita

Nunuk Murdono
Nunung
Nurbuat
Paimo
Paul
Pete
Polo

Ranudikromo
Rina Srimulat
Rohana
Sarpin
Samekta Hadi
Sigit
Subur
Sukar 141
Sumiati
Suparni
Suroto Suroboyo
Susi Sunaryo
Sutrisno
Sofiah

Tarzan
Teguh Srimulat
Tessy
Timbul Suhardi
Tohir Drakula
Topan
Triman
Tukul
Vera
Yongki Drakula

( Nunung Srimulat saat masih muda )

Perjalanan grup lawak legendaris Indonesia, Srimulat, dari 1950-an hingga saat ini memang menarik.

Apabila Anda masih kangen dengan tayangan-tayangan lawakan Srimulat, masih ada di Youtube. ( Suci Rahayu / Tribunjambi.com )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved