Berita Jambi
Belum Ada Kejelasan,Soal Aset, BPTD Wilayah V Jambi Ancam Tutup Aktivitas Jembatan Timbang Tembesi
Serah Terima aset Jembatan timbang Tembesi di Kabupaten Batanghari, hingga kini belum juga selesai.
Penulis: Zulkipli | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Serah Terima aset Jembatan Timbang Tembesi di Kabupaten Batanghari, hingga kini belum juga selesai.
Meski sudah dikelola oleh Kementrian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah V Jambi, namun aset Jembatan Timbang Tembesi masih milik Pemkab Batanghari.
Hal itu membuat BPTD Wilayah V Jambi tidak bisa melakukan kegiatan pembangunan terhadap Jembatan Timbang tersebut.
Padahal keberadaan Jembatan Timbang itu sangat berguna untuk mengawasi kendaraan yang melibihi tonase yang melintas di jalan lintas tersebut.
• BREAKING NEWS Positif Rapid Test Merangin Bertambah Menjadi Enam Orang
• UPDATE Kasus Pasien Positif COVID-19 di Jambi, Minggu (19/4/2020) serta Sebarannya di 34 Provinsi
Kepala BPTD Wilayah V Jambi Syaifuddi Ajie Panatagama belum lama ini menyebut, dari beberapa aset milik Pemda, berupa terminal dan Jembatan Timbang yang kini dikelola oleh Kementrian, prinsipnya semua setuju menghibahkan asetnya. Kecuali Jembatan Timbang Tembesi.
Belum ada kepastian dari dari Pemkab Batanghari terkait penyerahan aset tersebut ke BPTD Wilayah V Jambi.
"Itu yang perlu sedikit kita luruskan, karena belum ada kepastian. Kita akan menyurati kembali Bupati Batanghari terkait aset itu, mekanisme atau penyerahanya seperti apa," kata Ajie.
• Ingat Santri yang Ramal Prabowo Jadi Menterinya Jokowi, Begini Nasibnya Usai 3 Tahun Lalu Viral
• Polres Muarojambi Minta Swalayan dan SPBU Tidak Menyimpan Uang Tunai Dalam Jumlah Besar
Ajie menegaskan, jika seandainya tidak ada titik terang mengenai penyerahan aset Jembatan Timbang Tembesi itu, maka dengan terpaksa pihaknya akan mengambil langkah-langkah tertentu yaitu menuntup aktivitas Jembatan Timbang tersebut.
Meskipun kata Ajie, jalan itu merupakan jalan poros dan angkutan Over Loading dan Over Dimensi (Odol) di sana luar biasa. Tapi karena status ketidak jelasan, jadi menggantung.
"Artinya aset yang ada itu kita tempati hancur dan tidak bisa dibangun karena bukan aset kita. Kita berharap ada ketegasan dari Bupati Batanghari apabila diserahkan, mari serahkan dan kita bangun. Kalau sandainya tidak dan tidak ada kepastian, maka Insyaallah kita akan lapor ke Pak Dirjen untuk segera closing saja aktivitas Jembatan Timbang itu. Tapi mudah-mudahan ada kepastian dari Pak Bupati," pungkasnya.
Seperti diketahui, peresmian dan lounching pengoperasian Jembatan Timbang Tembesi tersebut baru saja dilakukan langsung oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi pada Juli 2019 lalu. (Tribunjambi.com/Zulkifli)