Virus Corona

Terungkap Seorang Pasien Suspect Corona Minum Miras Bareng Siswa SMA

Peningkatan jumlah pasien suspect corona diimbangi dengan riwayat kontak pasien untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Editor: Heri Prihartono
YONHAP / AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

Warga Alor Nusa Tenggara Timur EY kini sedang menjalani perawatan di RSU Prof Yohanes Kupang setelah dinyatakan positif Corona.

Dalam sebuah video yang dia unggah, EY mengaku tidak menduga sama sekali kalau dirinya akhirnya dinyatakan terinfeksi virus corona.

Sebab, dirinya tidak menunjukkan gejala sakit, kecuali meriang. Itu pun sudah ia rasakan sejak dua bulan sebelum terkena Corona karena bawaan penyakit asam lambung.

"Jangan tanya kondisi saya karena saat ini saya dalam keadan fit. Saya baik-baik saja. Saya sangat stabil. Seperti diketahui kalau mereka yang kena itu seperti merasakan demam. Tapi saya puji tuhan dalam kondisi yang prima. Terimakasih tim medis yang sudah bekerja dengan sangat profesional," katanya.

Berikut pengakuan El seperti dikutip dari video Youtube:

Teman-teman semua yang saya sayangi. Saya El.... saya baru saja divonis menderita Covid-19 atau Corona.

Tadi banyak sekali yang telepon, pada kesempatan ini saya akan berbagi sehingga terpapar corona.

Yang pertama saya menyampaikan terima kasih kepada RSU Prof Yohanes Kupang karena perawat dan dokternya bekerja secara profesional.

Kondisi sekarang ini sangat stabil, saya dalam kondisi prima.

Saya dari Alor, dan ada kegiatan persiapan untuk studi lanjut di Yogyakarta,

tetapi waktu keberangkatan kami ke Yogyakarta itu sebelum ada larangan atau informasi dari WHO untuk diam di rumah.

* Tanggal 1 Maret 2020

Saya ada di Yogyakarta, dan kelas pertemuan berjalan seperti biasa.

* Tanggal 9-13 Maret 2020.

Satu minggu ada di Yogyakarta, kami ada kegiatan di Jakarta selama satu minggu.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved