Karantina Wilayah di Jambi
Terbentur Kewenangan Pusat, Pemkab Tanjab Timur Batal Lakukan Karantina Lokal
Terbentur peraturan pemerintah pusat, wacana karantina lokal yang akan dilakukan Pemda Tanjab Timur terpaksa ditunda.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Terbentur peraturan pemerintah pusat, wacana karantina lokal yang akan dilakukan Pemkab Tanjab Timur terpaksa ditunda.
Melalui Sekretaris Daerah Tanjabtim, Sapril yang merupakan Ketua Gugus Tugas Covid-19, menuturkan akhirnya pemerintah daerah membatalkan wacana karantina lokal yang disampaikan Bupati Romi Hariyanto beberapa hari yang lalu.
Sekda mengungkapkan, pihaknya membatalkan wacana tersebut mengingat untuk karantina lokal merupakan kewenangan penuh pemerintah pusat, bukan wewenang pemerintah daerah.
Meskipun demikian, sekda menambahkan, pihaknya tetap siaga penuh selama 24 jam di wilayah perbatasan untuk mengecek dan memantau secara ketat orang yang masuk di wilayah Tanjab Timur.
• Alat Rapid Test Tak Cukup, Dinkes Sarolangun Prioritaskan PDP
• Dipakai Sejumlah Artis, Kalung yang Dipakai Gubernur Jambi Diyakini Mampu Tangkal Virus Corona
• VIDEO Lagi Lockdown, Lukisan Vincent Van Gogh Dicuri dari Museum Belanda
Selain itu, saat ini untuk pemeriksaan kesehatan di kawasan perbatasan tetap dilakukan dimana langkah yang dilakukan Pemkab Tanjabtim ini semata-mata hanya lah untuk masyarakat, agar virus Corona tidak masuk ke Tanjabtim dan tidak menular ke masyarakat.
Makanya jajaran pemerintahan dari tingkat bawah sampai atas harus waspada dengan orang luar yang baru masuk ke Tanjabtim.
"Semuanya ini kita lakukan untuk antisipasi, agar jangan sampai virus Corona masuk kesini (Tanjabtim)," kata Sapril, Selasa (31/3).
Untuk diketahui, Pemkab Tanjabtim telah menyiapkan fasilitas kesehatan di Puskesmas dan RSUD Nurdin Hamzah, seperti ruang isolasi berkapasitas 12 orang.
Kemudian berdasarkan data per tanggal 28 Maret, jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 8 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1 orang di Tanjabtim. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan pihak RS Raden Mattaher 1 orang PDP tersebut negatif. (usn)