Ritual Tolak di Kerinci
Ritual Tolak Bala di Tengah Ancaman Corona, Warga Azan di Depan Rumah Selama 3 Hari Berturut-turut
Masyarakat Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, menggelar ritual tolak bala untuk mencegah penyebaran virus corona
Penulis: Herupitra | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Wabah virus corona semakin masif dan data terbaru di Provinsi Jambi, pasien positif corona bertambah satu orang, yaitu warga di Kerinci.
Menyikapi itu, masyarakat Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, menggelar ritual tolak bala untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Ritual dilakukan dengan cara mengumandangkan azan di depan pintu rumah selama tiga hari berturut-turut.
Kegiatan ritual tolak bala tersebut mulai dilakukan sejak Senin (30/3/2020), bersamaan dengan azan magrib dan warga mengumandangkan azan di depan pintu rumah masing-masing.
• Selain Demam, Sesak Nafas, dan Batuk, 2 Gejala Tak Biasa Ini Juga Terdapat pada Penderita Corona
• Pasien Kedua Positif Virus Corona di Jambi Dirawat di Kerinci
Syeh Masjid Keramat Pulau Tengah, Zainal Muktip mengatakan, di Pulau Tengah sejak dulu selalu menggelar ritual tolak bala. Menurutnya, apa bila ada bencana, seperti angin kencang, penularan penyakit dan lainnya, ritual tolak bala seperti itu akan dilakukan.
Jika hal seperti itu terjadi kata Zainal, maka warga melalui ninik mamak, orangtua, cerdik pandai akan membunyikan canang. Selanjutnya selama tiga hari mereka melakukan azan di depan pintu rumah masing-masing.
"Canang dibunyikan agar warga melakukan azan di setiap rumah selama tiga hari berturut-turut," ungkapnya.
• KABAR BAIK! Telkomsel Berikan Kuota Gratis untuk Akses Informasi Pandemi Covid-19 atau Virus Corona
• Negara yang Ingin Lock Down, Contohlah Singapura!
• Luar Biasa! Warga Jambi Beli Mobil Influencer Sekaligus Youtuber Ridwan Hanif Untuk Bantu Tim Medis
Azan secara serentak itu dilakukan berbarengan dengan adzan magrib. Setelah azan, warga langsung melakukan salat maghrib seperti biasa.
“Ritual tolak bala kali ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona,” bilang Zainal.
Melalui prosesi tersebut kata Zainal, pihaknya ingin meminta kepada Tuhan agar virus corona tertolak penyebarannya di pemukiman masyarakat.
Senada juga disampaikan Anto, warga setempat. Menurut Anto, sejak Senin (30/3) warga Pulau Tengah melakukan azan tiga hari berturut-turut di tiap pintu rumah. Itu dilakukan sebagai prosesi tolak bala dari ancaman wabah corona.
"Ini sudah dilakukan warga Pulau Tengah sejak zaman nenek moyang. Apabila ada bencana atau wabah penyakit menyerang," jelasnya.(Tribunjambi.com/Heru Pitra)