Virus Corona
Akibat Lockdown, Warga Miskin Malaysia Dikabarkan Mulai Kelaparan, Begini Fakta Sebenarnya
Untuk mencegah penyebaraan virus corona di negaranya, pemeritah Malaysia telah memberlakukan lockdown.
Akibat Lockdown, Warga Miskin Malaysia Dikabarkan Mulai Kelaparan, Begini Fakta Sebenarnya
TRIBUNJAMBI.COM - Untuk mencegah penyebaraan virus corona di negaranya, pemeritah Malaysia telah memberlakukan lockdown.
Ternyata berimbas kepada rakyat miskin, sejak diberlakukannya lockdown di Malaysia.
Rosman terakhir mendapatkan dua penumpang pada Kamis lalu. Mereka merupakan wisatawan asal Johor.
Namun aktivitasnya kini dihentikan oleh polisi setempat dan ia bersama para penarik becak lainnya disuruh kembali ke rumah masing-masing.
• Via Vallen Langsung Parno Saat Alami Pusing & Keringat Dingin, Lakukan Cek Darah Gegara Heboh Corona
• Siaga Corona, Siswa SMA/SMK di Provinsi Jambi Terpaksa Belajar Mandiri di Rumah hingga 29 Mei 2020
"Aku telah menunggu di Dewi Kuil Rahmat, mungkin ada yang datang memberikan makanan gratis, tapi tidak ada yang datang," kata Rosman.
Menurutnya, jika banyak penarik becak terlihat menunggu di kawasan itu, mereka akan diusir oleh para polisi yang berjaga.
"Jika terlalu banyak dari kami yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kami pulang," jelas Rosman.
Lebih lanjut Rosman menambahkan bahwa jika dirinya pulang ke rumah pun, ia juga sama sekali tidak memiliki stok makanan, sedangkan dirinya saat ini sangat kelaparan.
"Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," tegas Rosman.
Ia pun kemudian memperoleh uang senilai RM 10 dari reporter The Star yang melakukan peliputan tersebut, agar Rosman bisa membeli makanan.
Dikutip dari laman The Star, Senin (23/3/2020), para penarik becak di George Town, Penang, memang tengah menghadapi kelaparan karena makanan gratis yang biasanya mereka peroleh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dihentikan untuk sementara waktu.
Sehingga banyak warga kurang mampu di Malaysia yang mulai mengalami kelaparan.
Perlu diketahui, pengendara becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tidak memiliki penghasilan sebanyak penarik becak di Melaka.
• Ingat Teuku Rafly, Mantan Suami Tamara Bleszynski? Sudah Menikah Lagi, Makin Romantis Sama Istri
• BREAKING NEWS Balita PDP di Tanjab Barat Dinyatakan Negatif Covid-19
Ketua Komite Masyarakat Kesejahteraan dan Peduli negara bagian Phee Boon Poh mengatakan bahwa ia akan mengimbau Rosman untuk pulang.
"Saya harus tegas, saran saya untuk Rosman adalah pulang. Harap tetap di berada di rumah sampai 31 Maret dan berhenti berkeliaran," ujar Phee Boon Poh.
Dia menilai situasi saat ini sangat sulit, karena stok makanan yang biasa diperoleh di pasar modern pun mulai habis.
Padahal biasanya selalu ada supply makanan gratis bagi para warga kurang mampu di Malaysia.
"Saya menyadari situasinya, karena semua panik membeli, hypermarket dan supermarket tidak lagi memiliki sisa makanan untuk disumbangkan ke Bank Makanan Mutiara. Stok kami sangat minim sekarang," jelas Phee Boon Poh.
Menurutnya, biasanya makanan gratis terus didistribusikan melalui yayasan kepada mereka yang membutuhkan.
"Departemen Kesejahteraan bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal untuk menyiapkan makanan dan mengirim dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan," kata Phee Boon Poh.
Boon Poh juga menekankan bahwa pihaknya akan terus mencari cara untuk mendistribusikan makanan kepada mereka.
Sehingga ia kembali mengimbau agar warga kurang mampu ini pulang dan berdiam di rumah untuk sementara waktu.
"Sebagian besar warga kurang mampu, memiliki rumah. Jadi silakan pulang. Kami bekerja keras untuk mencari cara yang aman untuk membantu Anda," pungkas Phee Boon Poh.
Di sisi lain, sebuah kelompok yang biasa mengumpulkan makanan dan berbagai macam kebutuhan untuk warga kurang mampu, Penang Community Care menyampaikan bahwa mereka menghentikan sementara pengiriman makanan di jalanan.
Presiden komunitas ini, Wendy Ang mengatakan jika para petugas kesejahteraan berada di garis depan dan diizinkan keluar oleh pemerintah, maka pihaknya bersedia mencari katering untuk memasak makanan agar bisa didistribusikan oleh petugas kepada warga kurang mampu.
"Saya setuju bahwa kami tidak boleh memberi makanan di jalanan selama pembatasan interaksi ini. Karena dengan berada di jalanan, kami bisa menyebarkan Covid-19 kepada warga kurang mampu itu. Tapi kalau petugas mau dan bisa mengirim makanan ke rumah mereka yang tidak mampu, kami bersedia menyediakan makanannya," tegas Wendy.
Sedangkan Komisioner Masyarakat Tzu Chi Merit Masyarakat Buddhis Penang Khoo Boo Leong mengatakan para relawannya telah diperintahkan untuk mundur sementara.
"Mereka bukan petugas kesehatan, sehingga kami tidak bisa mengambil risiko hidup mereka. Tapi kami siap membantu yang membutuhkan jika negara memanggil kami," kata Boo Leong.
Sumber Tribun Sumsel
• Siapa Sebenarnya Marsha Tengker? Wajahnya Mirip Banget Nagita Slavina, Sekolahnya Keren
• VIDEO: Cegah Penularan Covid-19, Dua Acara Resepsi Pernikahan di Desa Sekernan Muarojambi Diundur