Kesaksian Romo Deni Nuwa Atas Si 'Kepala Batu' yang Bikin 5400 Orang Meninggal di Italia

Dengan cermat, pastor yang akrab dipanggil Romo Denol ini menceritakan tengan si 'kepala batu' di negara italia

handout
Romo Deni Nuwa, pastor dari Keuskupan Agung Ende yang sedang studi di Italia. 

Kesaksian Romo Deni Nuwa Atas Kondisi di Italia, Si 'Kepala Batu' yang Bikin 5400 Orang Meninggal

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pastor dari Ende, Flores, yang sedang menjalani studi di Roma, Italia, menyampaikan sebuah video tentang serangan virus corona di Italia.

Dalam video tersebut, Romo Deni Nuwa memaparkan keadaan di Italia yang telah jatuh ribuan korban jiwa.

Dengan cermat, pastor yang akrab dipanggil Romo Denol ini menceritakan kondisi warga di negara itu yang 'kepala batu' dan nekat keluar rumah meski terjadi serangan virus corona ( Covid-19 ).

Satu Pasien dalam Pengawasan Meninggal Dunia, Ada Riwayat keluar Kota hingga Pneumonia Akut

BREAKING NEWS Meski Belum Pulang, 49 Anggota DPRD & Staf yang Kunker Ke Palembang Masuk Daftar ODP

Dua Tenaga Medis Positif Virus Corona, Segini Total Perawat yang Tertular Covid-19 di Indonesia

Romo Deni Nuwa merupakan pastor dari Keuskupan Agung Ende yang saat ini tinggal di Kolejo Sao Paolo, Italia.

Di sana, Romo Denol tinggal bersama 200 imam (pastor) dari 54 negara.

Video untuk sharing dan berbagi wawasan bagi bapak ibu yang ada di Indonesia, terutama di NTT, utamanya dari Pulau Flores tempatnya berasal.

Romo Deni mengabarkan kondisi Italia yang merupakan kawasan yang dampaknya terparah akibat virus corona dibanding negara-negara lain di dunia.

Kondisi terparah ada di Italia utara, sementara itu Romo Deni tinggal di Italia tengah, di Roma ibu kota negara. 

"Tapi kalau mau ditanya, di manakah tempat teraman di Italia? Kalau bisa saya katakan, sekarang tidak ada tempat yang aman karena penyebaran corona virus ini," tuturnya.

Deni mengatakan virus corona ini sudah sangat meluas, baik di Italia utara, tengah dan selatan semua mengalami situasi yang sama.

"Kalau orang tidak siap, tidak waspada, maka bisa kena," tuturnya.

Banyak yang bertanya, situasi terakhir di Italia, menurutnya 5400 orang meninggal akibat virus corona, 7000 bisa disembuhkan.

"Di Italia ini, ketika pemerintah menyampaikan dekrit bahwa semua orang harus di rumah untuk diam di rumah untuk mengatasi penyebaran virus corona ini, ternyata masih banyak orang, kalau kita bilang "kepala batu". Masih banyak orang tidak peduli dengan pengumuman yang disampaikan pemerintah. Sehingga banyak orang yang masih berkeliaran di jalan-jalan," kata Romo Deni.

"Dan apa yang terjadi, sekarang bisa disaksikan sendiri bagaimana korban semakin banyak, baik yang positif maupun meninggal dunia," lanjutnya.

Iring-iringan kendaraan militer ketika membawa peti jenazah korban meninggal virus corona di kota Bergamo, Italia.
Iring-iringan kendaraan militer ketika membawa peti jenazah korban meninggal virus corona di kota Bergamo, Italia. (Sky News)
Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved