Update Virus Corona Jambi
Update Virus Corona di Jambi Senin Pagi, Tambah Banyak ODP Jadi 144 Orang, Begini Kondisinya
Hasil uji laboratorium dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Raden Mattaher Jambi akhirnya keluar.
Update Virus Corona Jambi Senin Pagi, ODP Tambah Banyak Jadi 144 Orang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Berikut ini hasil update virus corona di Jambi pada Senin (23/3/2020) pagi.
Hasil uji laboratorium dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Raden Mattaher Jambi akhirnya keluar.
Hasilnya, keduanya dinyatakan negatif virus corona. ( update virus corona di Jambi )
• Tetangga Dengar Suara Minta Ampun, Balita di Bukittinggi Tewas Dengan Tubuh Lebam-lebam
• Andrea Dian Umumkan Terjangkit Virus Corona, Sempat Sakit DBD Hingga Jalani Opname
• Kapan Virus Corona (Covid-19) Berakhir, Peneliti ITB Prediksi April Ternyata Ini Alasannya!
Juru Bicara Tim Penanganan Corona Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan hasil uji laboratorium dari Litbangkes tersebut diterima dari Kemenkes RI kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, sekira pukul 18.43 WIB.
"Hasil uji swab dua wanita berumur 24 tahun dan umur 40 tahun, hasilnya negatif. Ini pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi," sebut Johansyah, Minggu (22/3/2020) malam.
Dengan keluarnya hasil uji laboratorium kedua pasien tersebut, maka saat ini tersisa 5 pasien dalam proses uji lab.
ODP tambah banyak
Kata Johan, berdasarkan data yang diterima dari RSUD Raden Mattaher, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 12 (dua belas) orang, 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Sebanyak 12 orang tersebut mengisolasi diri di rumah masing-masing.
Dengan demikian, jumlah ODP bertambah dari 132 menjadi 144 orang.
Sementara itu, Pasien Dengan Pengawasan (PDP) 13 orang.
Johansyah mengatakan hingga kini, belum ada pasien yang dinyatakan positif.
Rapid Test
Kabar gembira! Indonesia mendapatkan rapid test dari China untuk mendeteksi awal Covid-19.
"Posisi terakhir yang kami terima bahwa pesawat sedang transit di Natuna. Tidak lama lagi akan menuju Jakarta," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu.
Rapid test kit beserta peralatan kesehatan lainnya dengan total berat 12 ton itu nantinya akan didistribusikan ke seluruh penjuru Tanah Air.entunya distribusi tersebut didasarkan pada sebaran pasien positif corona di Indonesia.

Dalam video berdurasi 17 detik yang diterima Kompas.com dari Humas Kementrian Kesehatan RI, menunjukan bahwa tim observasi tengah melakukan desinfeksi atau membunuh kuman terhadap salah satu pesawat TNI AU berjenis Hercules yang sebelumnya dipergunakan untuk mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Hang Nadim menuju ke hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna.(SCREENSHOT VIDEO KEMENKES RI)
Selain itu, distribusi juga didasarkan pada potensi tingginya orang yang terjangkit virus corona pada sebuah daerah.
Sebab, saat ini pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah masih terus melaksanakan penelusuran siapa saja yang pernah kontak dekat dengan pasien positif corona.
Jumlah pasien positif corona di Indonesia sendiri per Minggu ini mencapai 514 orang.
Angka ini diprediksi bertambah karena mereka yang pernah kontak dekat dengan pasien positif corona akan dites secara masal.
"Seluruhnya nanti akan kita tes. Ini juga yang jadi acuan kita dan tidak berapa lama lagi kita akan datangkan dalam jumlah yang lebih besar," ujar Yuri sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Sehingga target kita akan datangkan 1 juta kit untuk memeriksa kelompok yang beresiko di masyarakat," lanjut dia.
Menurut rencana, rapid test kit dan peralatan kesehatan itu akan diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3/2020) pagi.
Istirahat di Natuna
Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel Muhammad Yuris mengatakan, pesawat mendarat di Natuna pada Minggu sekitar pukul 09.30 WIB setelah terbang selama 2,5 jam dari Bandara Sanya, Hainan, China.
Kru pesawat C130 Hercules TNI AU telah terbang selama 27 jam untuk mengambil logistik kesehatan hibah dari pemerintah China tersebut.
Dengan demikian, sesampainya di Natuna, kru pesawat harus beristirahat sejenak sembari dicek kesehatannya oleh tim dokter di sana.
"Pada saat berangkat dan mengangkut logistik, kami semua menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap. Sesampainya di Natuna, APD itu dimusnahkan dan para kru dicek kesehatannya. Syukurlah, semuanya dalam kondisi sehat," tutur Kolonel Yuris sebagaimana dilansir dari Kompas.id.
Seluruh bagian pesawat nantinya juga akan disemprot cairan disinfektan lantaran mendarat di negara yang terpapar Covid-19.
Pesawat kemudian akan didiamkan selama delapan jam untuk menetralisir udara yang masuk saat pengangkutan logistik.
"Kemungkinan besok pagi baru kami akan melanjutkan perjalanan dari Natuna ke Bandara Halim Perdanakusuma. Soalnya kru sudah 27 jam bekerja, kami juga membutuhkan istirahat," kata Kolonel Yuris.
'Pesanan' Prabowo
Bantuan dari China tersebut merupakan hasil komunikasi sebelumnya antara pemerintah Indonesia dan China.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di acara Defence Attache Dinner 2020 yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis (20/2/2020). (Dok. Humas Kementerian Pertahanan)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menelepon Menhan China.
Menhan China menawarkan apa yang bisa dibantu oleh China terkait penanganan virus korona.
Prabowo kemudian menyampaikan sejumlah barang dan obat yang dibutuhkan selain melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
Prabowo selanjutnya memerintahkan Panglima TNI untuk memberikan dukungan pesawat terbang dalam rangka pengambilan alat kesehatan yang berada di Shanghai, China.
Peralatan kesehatan itu dihibahkan dengan skema government to government (G to G) dari pemerintah China ke pemerintah Indonesia.
Logistik tersebut, antara lain, berupa masker disposabel, masker N95, alat pelindung diri (APD), kacamata goggle, sarung tangan, penutup sepatu, termometer inframerah dan penutup kepala bagi tenaga kesehatan.
Peralatan tersebut akan digunakan Tim Medis Kementerian Pertahanan dan TNI guna pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19.
Total warga di Indonesia yang telah dinyatakan positif Covid-19 hingga Minggu ini, sebanyak 514 orang.
"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu sore.
Dari jumlah itu, terdapat penambahan jumlah pasien sembuh, yakni sembilan orang.
Mereka telah dites virus corona sebanyak dua kali. Hasilnya negatif seluruhnya.
Dengan demikian, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang.
Penambahan juga terjadi pada pasien meninggal dunia, yakni satu orang.
"Jadi, total pasien meninggal dunia sebanyak 48 orang," ujar Yuri.
Sebanyak 10 ribu alat pelindung diri (APD) telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19, 95 ribu APD menyusul.
Sebelumnya, Pemerintah telah mendistribusikan 10 ribu alat pelindung diri ( APD) ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 dan dinas kesehatan seluruh provinsi di Indonesia.
"APD didistribusikan sejak Sabtu (21/3/2020) malam hingga Minggu (22/3/2020) pagi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi melalui keterangan teetulis, Minggu (22/3/2020).
Setelah itu, Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan mendistribusikan kembali sebanyak 95 ribu APD ke seluruh Indonesia untul memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas.
"Meski akan didistribusikan ke seluruh Indonesia, tentunya gugus tugas telah memiliki daftar skala prioritas daerah mana yang sangat membutuhkan," ujar Oscar.
Pendistribusian tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada saat rapat terbatas laporan tim gugus tugas Covid-19 pada Kamis (19/3/2020) lalu.
Dalam ratas tersebut, Presiden meminta perlindungan maksimal untuk para dokter, tenaga medis dan jajaran lainnya yang berada di rumah sakit untuk melayani pasien positif corona.
Dari sebanyak 95 ribu APD, distribusi tahap pertama akan didistribusikan sebanyak 45 ribu APD.
Rinciannya, untuk DKI Jakarta sebanyak 35 ribu unit, Bogor 5 ribu unit dan Banten 5 ribu unit.
Kemudian pada tahap kedua, APD yang akan didistribusikan berjumlah 50 ribu unit.
Rinciannya, untuk Jawa Barat 15 ribu unit, Jawa Tengah 10 ribu unit, Jawa Timur 10 ribu unit, D.I.Yogyakarta seribu unit, Bali 4 ribu unit dan untuk cadangan 10 ribu unit.
Dengan demikian, total jumlah APD yang sudah dan akan didistribusikan sebanyak 105.000 unit.
Oscar melanjutkan, pada Senin (23/3/2020) mendatang, pemerintah juga akan menerima secara resmi peralatan kesehatan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China.
"Penyerahan tersebut akan dilakukan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta," kata Oscar.
( update virus corona di Jambi pada Senin pagi, tambah banyak ODP Jadi 144 orang, begini kondisinya )
(Tribunjambi.com/Zulkifli)
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Sebar Rapid Tes ke Seluruh Indonesia
• Jumlah Positif Virus Corona Melonjak Jadi 514 Kasus, Ternyata Ini Penyebabnya Menurut Ahli!
• Detik-detik Janda Muda dan Anak di Banyuasin Tewas Dibunuh Pria Berpenutup Sarung Tengah Malam
• Hasil SKD Diumumkan! Tak Lulus Jangan Khawatir, Pemerintah Siapkan CPNS 2020