Mudik Lebaran Tahun Ini Dilarang? Korban Virus Corona Kini Meroket, Kini Kaji Skenario Terburuk

Jumlah kasus virus corona di Indonesia yang terus bertambah setiap harinya tak menutup keungkinan mudik lebaran tahun ini akan dilarang.

Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DIHAN AJI NUGROHO
Ilustrasi 
 
TRIBUNJAMBI.COM - Mudik lebaran Tahun Ini Dilarang? Korban Virus Corona Kini Meroket, Kini Kaji Skenario Terburuk
Jumlah kasus virus corona di Indonesia yang terus bertambah setiap harinya tak menutup kemungkinan mudik lebaran tahun ini akan dilarang.
Melansir dari Tribunnews, hingga Minggu (22/3/2020) jumlah kasus positif virus corona di Indonesia adalah 514.

Adapun, jumlah kematian akibat virus corona juga meningkat sebanyak 10 pasien menjadi 48 orang.

Baru 2 Bulan Ditinggal Lina, Putri Delina Anak Sule Bongkar Kondisi Adik Tirinya Selama Diasuh Teddy

Adik Ashraf Sinclair Singgung Ulang Tahun BCL: Ini Bukan Mudah untuk Dirayakan Bunga Citra Lestari

Singgung Lockdown karena Virus Corona, Faisal Basri Mengeluh: Data Indonesia Susah Minta Ampun!

Emosi Kekeyi Meledak saat Rio Klaim Pernah Ciuman dengannya Namun Rasa Gigi, Fakta Ini Terbongkar!


Mengingat sebentar lagi memasuki bulan ramadhan, pemerintah Indonesia kini tengah mengkaji kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi di masa mendatangakibat virus corona.

Salah satunya adalah larangan mudik untuk lebaran tahun ini.

Melansir dari Kompas.com, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji beberapa hal.

Bersama kementerian dan lembaga terkait, pihaknya tengah melakukan pembahasan terkait pilihan pelaksanaan mudik lebaran tahun 2020 ini.

"Tadi didiskusikan apakah mudik akan dilakukan seperti biasa atau ada peninjauan ulang, atau bahkan ekstremnya dilarang.
Kepadatan arus kendaraan saat melintas di Tol Dalam Kota, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kepadatan arus kendaraan saat melintas di Tol Dalam Kota, Pancoran, Jakarta Selatan. (Tribunnews/Jeprima)


Tapi ini belum diputuskan," ujarnya dalam video conference, Jumat (20/3/2020), seperti dikutip .
Sosok.ID dari Kompas.com.

Mengingat tradisi mudik yang sudah pasti terjadi perkumpulan dan mobilitas masyarakat, langkah itu mungkin saja akan dipilih.

Sebab potensi penyebaran virus corona yang lebih luas dan cepat dapat terjadi dengan adanya mudik.

Mobilitas besar-besaran dari warga kota ke desa nantinya akan menimbulkan ledakan pasien Covid-19.

"Mudik itu sendiri kita tahu, pengumpulan massa dihindari. Bicara mudik sudah terbayang seperti apa akan terjadi perkumpulan masyarakat," ujar Adita.

Lebih lanjut, Adita menegaskan bahwa saat ini pemerintah tengah berfokus pada pencegahan penyebaran virus corona.

Ia mengatakan, nasib mudik lebaran akan dibahas oleh tim yang dibentuk secara khusus untuk menanganinya.

"Bagaimana mudik gratis? Ini juga sedang dibahas apakah akan dilarang, ditiadakan, atau dibatasi," ucapnya.

Berdasarkan perkiraan, hari raya Idul Fitri tahun 2020 ini akan jatuh pada bulan Mei.

Sementara BNPB telah memperjanjang status darurat bencana hingga 29 Mei 2020 mendatang.

Untuk itu, perdebatan alot terkait tradisi mudik saat ini tengah terjadi di pemerintahan.

(*)
 
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved