Julianti Selamatkan Anak dan Keponakannya, Meski Akhirnya Ia Tewas Terbakar, Kebakaran di OKU
Julianti Selamatkan Anak dan Keponakannya, Meski Akhirnya Ia Tewas Terbakar, Kebakaran di OKU
Julianti Selamatkan Anak dan Keponakannya, Meski Akhirnya Ia Tewas Terbakar, Kebakaran di OKU
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah rumah pondok di Talang Buluh Desa Ulu Danau, Kecamatan Sindang Danau OKU Selatan, Sumatera Selatan, Kamis (19/3/2020) sekira pukul 02.00 WIB terbakar.
Dalam peristiwa kebakaran itu, Julianti Astuti (34) tewas karena mengalami luka bakar serius. Meski sempat dibawa ke puskesmas terekat, ibu muda ini tak bisa tertolong lagi.
Sedangkan anak dan keponakannya selamat dan dirawat di rumah sakit setempat.
Sebelum kejadian, Julianti ingin menambah minyak lampu teplok yang mulai habis. Tapi, saat minyak diisi, saat itu api memercik dan kemudian membakar anaknya yang masih kecil yang tertidur pulas.
Api kemudian membesar sehingga membakar pondok di mana selain anaknya masih ada keponakannya yang masih kecil.
• Pasien RS Baiturrahim Ketakutan, Lampu Padam Hampir 1 Jam, Keluarga Pasien: Kabarnya Ada Kebakaran
• Daftar Harga Toyota Agya 2019 & Toyota Agya Facelift 2020, Beda Harga Rp 500 Ribu hingga Rp 5 Jutaan
Ketika api mulai berkobar, Julianti Astuti (34) belum beranjak dari dalam pondok, dia nekat dan berjibaku menyelamatkan anak dan keponakannya masih kecil.
Namun, Ibu Muda di OKU Selatan itu mengalami luka bakar serius, dan sempat dilarikan ke puskesmas terdekat.
Jika anak dan keponakannya bisa diselamatkan, tapi tidak dengan ibu muda itu.
Besarnya api yang sudah menyambar selimut dan anak-anaknya, membuat tubuhnya juga ikut terbakar.
Perjuangan Julianti Astuti untuk menyelamatkan anak dan keponakannya berhasil. Ia menyelamatkan satu persatu anaknya dan keponakannya.
Alami luka bakar nyaris 100 persen
Kendati akhirnya sang ibu malang ini akhir itu mengalami luka bakar nyaris 100 persen, hingga meninggal.
Informasi yang dihimpun, kebakaran tersebut terjadi rumah pondok di Talang Buluh Desa Ulu Danau Kecamatan Sindang Danau OKU Selatan, Kamis (19/3/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
Dari musibah itu, seorang ibu rumah tangga bernama Julianti Astuti meninggal dunia, sedangkan empat orang anggota keluarga dari dua Kepala Keluarga mengalami luka bakar cukup serius.
Adapun kronologisnya, Astuti meninggal terbakar saat hendak menyelamatkan anak-anaknya, ketika api menyambar selimuti milik anak-anak yang telah tidur.
Menginap dirumah Saudara
Sementara itu, suami korban, bernama Aman (35) dan kedua anaknya Alpais (4) dan Ahmad Thohir yang berusia (40 hari) serta keponakannya Agung (5) dan bayi berusia empat bulan selamat.
Kendati begitu kelimanya juga mengalami luka bakar. Saat ini korban selamat menginap di rumah sudaranya
Seperti diketahui, Korban bersama suaminya (Aman) dan dua anaknya menginap di rumah saudaranya Susi Susanti, di Desa Ulu Danau yang kebetulan sedang mengalami musibah.
Kebakaran diduga terjadi saat korban Astuti mencoba mengisi minyak pada lampu templok terpasang di dinding yang terlihat redup karena kehabisan minyak.
Namun Julianti Astuti salah mengambil botol, yang belakangan botol tersebut bukan berisi minyak tanah, melainkan berisi bensin (premium).
Saat hendak mengisi ke botol lampu teplok tersebut, tiba-tiba api langsung menyambar bensin yang ada di botol dan meletup.
Seketika itu juga Julianti Astuti terkejut, bahkan api juga sempat menyambar baju yang dikenakannya.
Kepanikan Julianti Astuti juga bertambah, karena semburan api yang menyembar bensin tersebut juga mengenai selimut yang digunakan anak dan keponakannya sehingga anak-anak dan keponaknnya terbakar, termasuk suaminya.
Melihat situasi itu, Astuti berjibaku menyelamatkan anak dan keponakan serta membangunkan suaminya Aman, yang tubuhnya juga ikut terbakar.
Diduga asap hitam yang pekat dan tubuh yang terbakar, Julianti Astuti tidak bisa bertahan lama hingga akhirnya meninggal.
• Gempa Bumi 5,1 SR Guncang Maluku Tengah Jumat (20/3), Tak Berpotensi Tsunami
• Wabah Covid-19 Menyebar ke 178 Negara, Donald Trump Sebut Dunia Menderita Karena China
Sementara, anak dan keponakan berhasil diselamatkan. Sedangkan pondok tersebut juga ikut hangus terbakar.
Para korban dilarikan di Puskemas sempat dilarikan Sindang Danau, Sementara keempat korban yang berhasil selamat dan mengalami luka bakar serius di rujuk ke RSUD Muaradua.
Menyurut Kapolres OKU Selatan AKBO Deny Agung Andriana, SIK, MH melalui Kapolsek Pulau Beringin Ipda Riyadi, memang benar adanya peristiwa musibah kebakaran yang menewaskan satu orang warga.
"Iya benar, saat ini kita sedang meninjau ke Puskemas," singkat Kapolsek.
Sementara itu, Camat Sindang Danau Sutina, kebakaran yang terjadi Pukul 02.00 WIB tepatnya di Dusun 13 Talang Buluh Teluk Desa Ulu Danau Kecamatan Sindang Danau mengatakan,
Kejadian berlangsung disebuah rumah pondok milik Almarhum Susi Susanti, adik perempuan Aman, suami korban dari Julianti, ibu yang meninggal dunia, di area perkebunan kopi.
Seperti diketahui, Aman dan korban istrinya yang tewas terbakar itu, tengah bermalam ke pondok saudaranya tersebut karena baru saja meninggal dunia, Aman dan korban mereka bermaksud untuk menemani keponakannya yang masih balita.
“Kebakaran bermula sekitar Pukul 02.00 WIB saat itu, lampu tempok/tempel dipondok tersebut mengalami kehabisan minyak dan bermaksud mengisi ulang tetapi salah menggunaka bahan bakar bensin" kata Camat tersebut.
Kemudian menurut Sutina, saat hendak dinyalakan bensin di dalam lampu teplok itu, tiba-tiba disambar api sehingga menimbulkan letupan api sehingga berhamburan menyambar selimut yang menyelimuti anak-anaknya.
Sontak membuat korban Julianti berupaya menyelamatakan anak-anak yang telah terbakar api.
Julianti berjuang menyalatkan anaknya saat api mulai membakar dan mengahabiskan kepondok tersebut.
“Korban telah disemayamkam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ulu Danau pada Kamis siang,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Ibu Muda di OKU Selatan Ambruk Seusai Nekat Masuk Kobaran Api Berjuang Selamatkan Anak dan Keponakan, https://palembang.tribunnews.com/2020/03/19/ibu-muda-di-oku-selatan-ambruk-seusai-nekat-masuk-kobaran-api-berjuang-selamatkan-anak-dan-keponakan?page=all.