Harga Gula Pasir di Jambi di Atas HET, Disperindag Tunggu Gula Impor dari Thailand

Pada Kamis (19/3/2020), harga gula pasir di sekitaran Kota Jambi mencapai harga Rp 16.000 per kilogram.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Mareza
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ani. 

Harga Gula Pasir di Jambi di Atas HET, Disperindag Tunggu Gula Impor dari Thailand

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Harga gula pasir dalam beberapa waktu terakhir melonjak dari biasanya. Pada Kamis (19/3/2020), harga gula pasir di sekitaran Kota Jambi mencapai harga Rp 16.000 per kilogram. Kenaikan ini terjadi lantaran tebu yang menjadi bahan pembuatan gula pasir, masih dalam tahap masa tanam.

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ani menjelaskan, kenaikan itu tidak hanya terjadi di Provinsi Jambi, di daerah luar seperti Bengkulu dan Jawa Timur, gula pasir mencapai harga Rp 17.000 per kilogram.

"Kenaikan gula pasir ini melewati Harga Eceran Tertinggi (HET) yang kita tetapkan, yaitu sejumlah Rp12.500," katanya, saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (19/3/2020).

Masyarakat Diimbau Tidak Panik, Pemkab Tebo Akan Tambah 10 Ruang Isolasi untuk Pasien Covid-19

Cegah Penyebaran Covid-19, Disdik Imbau Sekolah di Jambi Tak Lakukan Acara Perpisahan di Luar

Ibadah Haji 2020 Terganggu Wabah Corona, Kemenag Sarolangun Tunggu Perkembangan di Arab Saudi

Meski begitu, pihaknya tetap mempersilakan pengecer menjual gula pasir sebagaimana harga yang mereka dapat dari distributor. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan dan pasokan gula tetap lancar.

Bukan itu saja, Ani menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menerima impor gula yang sebagaimana keputusan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

"Dalam waktu dekat, akan diimpor 268.000 ton gula pasir dari Thailand," ujarnya.

Gula pasir itu akan dialokasikan untuk seluruh Indonesia. Terkait gula pasir yang akan dialokasikan ke Provinsi Jambi, pihaknya belum bisa memberikan rincian.

Impor gula pasir itu, lanjut Ani, dilakukan guna menekan harga barang yang mulai melonjak.

Selain impor, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bagian Urusan Logistik (Bulog) untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga gula pasir, tepung, dan beras.(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved