9 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Menembak dari Jarak 1900 Meter hingga Bidik Satu Platon
Ada lagi yang bisa membunuh 429 tentara setelah bergabung dengan tentara untuk balaskan dendam saudaranya yang telah gugur.
Ia diajari bagaimana menembak oleh kakeknya di pegunungan Rusia Ural, dan mendaftar di tentara Soviet tahun 1937.
Ia mampu berpindah posisi dengan cepat dan menembak dengan sembunyi-sembunyi, sehingga mampu membunuh 200 tentara musuh di Peperangan Stalingrad.
Tahun 1991, ia meninggal dunia umur 72 tahun di rumahnya di Kiev.
5. Lyudmila Pavlichenko (309 pembunuhan)
Penembak Red Army Lyudmila Pavlichenko diyakini telah membunuh lebih dari 300 orang selama Perang Dunia Kedua.

257 korbannya adalah tentara Jerman dan 36 lainnya adalah penembak jitu musuh.
Ia meninggal umur 58 pada tahun 1972 setelah serangan stroke melandanya.
Ia dianggap sebagai penembak jitu wanita paling mematikan sepanjang sejarah.
4. Carlos Hathcock (93 pembunuhan)
Carlos Hatchcock hanya memiliki 93 pembunuhan yang terkonfirmasi.
Namun estimasi modern mengatakan jumlah korbannya berkisar dari 300 dan 400 korban.
Eksploitasinya menuntun Tentara Vietnam Utara memberi hadiah 20 ribu Euro atau 340 ribu rupiah untuk kepalanya.
Ia dijuluki oleh pasukan musuh sebagai The White Feather Sniper karena bulu burung berwarna putih yang selalu ada di topinya.
Targetnya adalah para warga kalangan atas, dan ia selalu berhasil membunuh penembak jitu musuh dengan membunuh dalam jangkauannya.
Ia meninggal tahun 1999 di Virginia Beach, Virginia, atas penyakit Sklerosis ganda.