Sensus Penduduk 2020
Jaringan Internet jadi Kendala Sensus Penduduk Online 2020 di Tanjab Barat
Jaringan internet menjadi kendala dalam pelaksanaan sensus penduduk secara online untuk wilayah Kabupaten Tanjab Barat.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Jaringan internet menjadi kendala dalam pelaksanaan sensus penduduk secara online untuk wilayah Kabupaten Tanjab Barat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjabbar, Wasi Riyanto.
Ia mengatakan, kendala ini menjadi hal utama dalam pelaksanana sensus penduduk online. Di sisi lain, setidaknya sudah ada sekitar 1.875 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tanjabbar yang telah masuk dalam data sensus penduduk online.
"Kendala utama itu jaringan internet di Tanjabbar tidak merata. Yang terdata banyak itu Tungkal Ilir karena jaringan cukup bagus,” ujarnya, Minggu (15/3).
Selain karena jaringan, kendala lain juga terjadi pada administrasi kependudukan masyarakat. Menurut Wasi, ada beberapa kali ditemukan saat mengentry data administrasi, NIK baik KK ataupun KTP tidak sesuai.
Selain itu juga ditemukan masih adanya data yang tidak sesuai dimana ada yang memiliki KTP Tanjabbar namun KK-nya masih menggunakan KK tempat asal.
"Untuk kendala administrasi itu ada yang NIK tidak terdaftar tadi karena pemecahan KK itu, ada yang tidak sama. KTP wilayah sini tapi KK-nya di luar Tanjabbar. Rata-rata karena KK-nya dipecah," ungkapnya.
Wasi menargetkan sampai dengan 31 Maret pihaknya sudah menyelesaikan pendataan sensus penduduk online sekitar 4.783 KK atau sekitar 5 persen dari jumlah KK yang ada di Kabupaten Tanjab Barat.
"Sekarang sudah sampai 1.875 KK dari target kita sebanyak 4.783. Kita targetkan ini 5 persen dari jumlah KK sekitar 8.000-an di Tanjab Barat," pungkasnya.