Antisipasi Corona di Jambi

Berinvestasi Saham di Saat Pasar Terkoreksi Akibat Isu Virus Corona

Pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bursa efek dunia tengah mengalami koreksi akibat isu virus Corona.

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
IST
Berinvestasi Saham di Saat Pasar Terkoreksi Akibat Isu Virus Corona 

Berinvestasi Saham di Saat Pasar Terkoreksi Akibat Isu Virus Corona

TRIBUNJAMBI.COM - Pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bursa efek dunia tengah mengalami koreksi akibat isu virus Corona.

Ditambah di bursa domestik tengah dalam penyelesaian sejumlah kasus manajer investasi.

Apa yang harus dilakukan para pemodal saham saat ini? Di industri pasar modal seluruh dunia ada siklus naik dan turun.

Tahun 2008 misalnya, Indonesia dan negara-negara di dunia mengalami resesi ekonomi yang berawal dari peristiwa subprime mortgage di Amerika Serikat.

Jadi Pejabat RI Pertama yang Positif Corona, Begini Kondisi Terkini Menteri Perhubungan Budi Karya

5 Poin Imbauan Bupati Mashuri Antisipasi Virus Corona di Kabupaten Bungo

Lagi Trend Minuman Boba, Mendadak Istri Soekarno Ini Ngaku Sudah Nikmati 60 Tahun Lalu di Indonesia

Sepuluh tahun sebelumnya, 1998, Indonesia mengalami resesi ekonomi yang berakhir dengan reformasi politik. Krisis saat itu di dunia diawali dari resesi mata uang Bath di Thailand yang akhirnya merembet ke Kawasan.

Tahun 2018 sejatinya masuk gelombang dekade krisis. Tetapi saat itu masih cukup aman dan baru memburuk di tahun 2020.

Sama seperti dekade-dekade sebelumnya, Pasar Modal Indonesia mengalami koreksi yang tajam.

Pelaku pasar modal tentunya banyak yang mengalami kerugian investasi akibat turunnnya harga-harga saham.

Menariknya, di pasar modal, selalu ada peluang di setiap situasi. Saat harga-harga saham sedang turun karena banyak investor yang menjual saham.

Ini menjadi peluang kentungan bagi investor yang membeli saham-saham tersebut di harga rendah.

BREAKING NEWS - Agus Harimurti Yudhoyono Resmi Jadi Ketua Umum Demokrat Gantikan SBY

Kisah Pilu Gadis Disiksa Ayah Tiri Sejak SD, Disetrum, Dianiaya, Reaksi Ibu Bikin Gregetan!

Air Matanya Tumpah, Robby Purba Ceritakan Kelakuan Olla Ramlan Tiap Hari Jumat: Aku Saja Gak Pernah!

Dalam siklus ekonomi, setelah berada di titik terendahnya (bottom), akan kembali mengalami siklus naik. Waktunya memamg tidak sama.

Ada yang cepat mialnya hanya satu tahun ada yang dua bahkan tiga sampai lima tahun untuk kembali naik.

Jadi investor pasar modal tetap bisa memanfaatkan situasi pasar yang sedang turun ini untuk mendapatkan keuntungan investasi dalam jangka waktu panjang.

Saham-saham apa yang penurunannya tidak terlalu besar dalam situasi krisis dan cepat pulih? Saham perusahaan industri farmasi contohnya adalah saham yang relatif tahan krisis dan akan cepat recovery.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved