Dituding Idap Virus Corona, Pemeran Harry Potter Daniel Radcliffe Buka Suara, Ternyata Ini Faktanya

Akun palsu, dengan nama @BBCNewsTonight, tautan kembali ke halaman BBC News Alerts tetapi tampaknya tidak diperbarui sejak 2017.

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Dituding Idap Virus Corona, Pemeran Harry Potter Daniel Radcliffe Buka Suara, Ternyata Ini Faktanya 

TRIBUNJAMBI.COM - Dituding Idap virus corona, Pemeran Harry Potter Daniel Radcliffe Buka Suara, Ternyata Ini Faktanya.

Aktor Inggris pemeran film ‘Harry Potter’ Daniel Radcliffe disebut-sebut mengidap virus corona atau Covid-19.

Pada Selasa (10/3/20200 pagi, sebuah akun Twitter BBC palsu mengklaim bahwa Daniel Radcliffe dinyatakan positif mengidap virus corona.

Akun palsu, dengan nama @BBCNewsTonight, tautan kembali ke halaman BBC News Alerts tetapi tampaknya tidak diperbarui sejak 2017.

2 Promo KFC - Serba Rp 10 Ribu atau Super Besar 1 Mulai Rp 22.727?

Hanya Susy Susanti yang Pernah Jadi Juara All England di Sektor Tunggal Putri, Borong 4 Kali Juara

Permohonan Maaf Raja Belanda Ditolak Mentah Keluarga Korban Penjajahan Soal Kekejaman di Masa Lalu

“BREAKING: Daniel Radcliffe tes positif untuk coronavirus,” tulis tweet tersebut.

"Aktor ini dikatakan sebagai orang terkenal pertama yang dikonfirmasi secara publik." lanjut akun tersebut.

Namun Tweet tersebut telah dihapus setelah mengumpulkan 1000 Like pada Selasa sore.

Informasi tersebut menyebar dengan luas dan cepat.

Dikutip dari Daily Mail, perwakilan aktor Inggris tersebut menyangkal informasi itu.

Pihak Daniel Radcliffe mengatakan bahwa itu ‘tidak benar’.

Pemeran Harry Potter itu pun menjelaskan bahwa dia cukup sehat, dan tidak terjangkit covid-19.

Bintang Harry Potter, 30, mendapati dia berada di tengah badai media sosial setelah laporan palsu yang dibagikan melalui akun BBC palsu @BBC NewsTonight
Bintang Harry Potter, 30, mendapati dia berada di tengah badai media sosial setelah laporan palsu yang dibagikan melalui akun BBC palsu @BBC NewsTonight (Daily Mail)

Daniel Radcliffe juga memberikan pernyataan melalui Instagram Story bahwa dirinya baik-baik saja.

Bahkan ia menuliskan untuk tak mempercayai informasi yang beredar di Twitter.

"Don't believe Twitter, (jangan percaya Twitter)

Daniel is doing fine. (Daniel baik-baik saja)" tulisnya di Instagram Story pada Rabu (11/3/2020).

Daniel Radcliffe juga memberikan pernyataan melalui Instagram Srory bahwa dirinya baik-baik saja.
Daniel Radcliffe juga memberikan pernyataan melalui Instagram Srory bahwa dirinya baik-baik saja. (instagram.com/daniel9340)

Akun Twitter palsu tersebut hanya memiliki 125 pengikut.

Salah satu yang me-retweet cuitan tersebut adalah koresponden Gedung Putih untuk The New York Times, Maggie Haberman dan direktur editorial di Politico, Blake Hounshell.

Namun sejak mengetahui bahwa informasi tersebut palsu, mereka segera meminta maaf karena telah membagikan unggahan tersebut.

"Maaf, teman-teman - tertipu oleh akun BBC palsu,” tulis Hounshell di akun Twitter-nya seperti dikutip dari E.

"Sebelumnya hari ini, saya RTed akun BBC palsu dan un-RTed ketika pembaca yang sangat membantu menandai itu. Saya minta maaf atas kebingungan." lanjutnya lagi.

Phil Davis, seorang reporter untuk The Baltimore Sun, juga mengakui dalam sebuah tweet bahwa ia juga ditipu.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan akun BBC palsu itu telah ditangguhkan secara permanen karena melanggar aturan melawan manipulasi platform.

Di bawah kebijakan tersebut, pengguna Twitter tidak dapat menyesatkan orang lain dengan menggunakan akun palsu atau "menyesatkan informasi akun untuk terlibat dalam perilaku spam, kasar, atau mengganggu."

Seorang juru bicara Twitter mengatakan akun BBC palsu itu telah ditangguhkan secara permanen karena melanggar aturan melawan manipulasi platform.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan akun BBC palsu itu telah ditangguhkan secara permanen karena melanggar aturan melawan manipulasi platform. (twitter.com/aletweetsnews)

Kegilaan atas berita palsu itu muncul karena takut akan virus corona.

Pada hari Selasa, dengan jumlah kasus yang dilaporkan di lebih dari 118.000 di seluruh dunia.

Banyak tokoh publik keluar dengan hasil tes positif.

Di New York City, misalnya, direktur eksekutif Port Authority Rick Cotton menjadi pasien ke-142 negara bagian.

Rick Cotton, direktur eksekutif Port Authority New York dan New Jersey
Rick Cotton, direktur eksekutif Port Authority New York dan New Jersey, berbicara dalam sebuah upacara pada bulan Februari untuk memperingati pengeboman World Trade Center 1993. Foto: AFP

Lebih lanjut, CNET melaporkan bahwa Facebook, Twitter, dan TikTok "telah berusaha mengarahkan orang ke informasi yang akurat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, tetapi tidak jelas seberapa baik upaya ini telah bekerja."

The Washington Post sebelumnya telah melaporkan bahwa menurut laporan yang tidak dipublikasikan dari Departemen Luar Negeri pada bulan Februari,

"kira-kira 2 juta tweet memiliki penyebaran teori konspirasi tentang coronavirus lebih dari tiga minggu."

Pada 10 Maret, CBS News melaporkan bahwa para pejabat Amerika Serikat sedang berupaya menerapkan langkah-langkah baru untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Sejauh ini, telah menewaskan sedikitnya 31 orang di negara itu dan mempengaruhi hampir 1.000 orang.

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved