Bendera Negaranya Dibakar Saat Demo PA 212 di Jakarta, Duta Besar India Meradang

Duta besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat, enggan bertemu dengan demonstran yang sebelumnya berdemo di depan kantornya, Jalan Rasuna Said,

Editor: rida
AFP
Kerusuhan di India. 

TRIBUNJAMBI.COM- Duta besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat, enggan bertemu dengan demonstran yang sebelumnya berdemo di depan kantornya, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Hal ini karena massa membakar bendera negaranya dalam aksi siang tadi.

"Jika Anda harus melakukan sesuatu, melakukan A, lalu mengancam. Kalau Anda tidak melakukan A, apakah mereka misalnya orang India atau negara lain berhak membakar bendera Anda? Apakah itu bisa dijustifikasi sebagai sesuatu hal yang benar?" kata Pradeep saat ditemui di kantornya, Jumat (3/6/2020).

TRAVEL JAMBI Dua Sepatu Harga 25 Juta Ditebus Hanya 150 Ribu di BJ

Takut Aksi Penembakan yang Dilakukan KKB, 900 Warga Tembagapura Dievakuasi ke Timika

Komentar Menohok Sandiaga Uno Komentari Kabar Ahok Diusulkan Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

Maka dari itu, Pradeep enggan berkonfrontasi dengan para demonstran.

Terkait isu kekerasan umat Islam di India yang dibawakan demonstran, dia enggan menanggapi dengan panjang.

Menurut dia, India negara pruralis dan sangat menghargai perbedaan.

Dia mengklaim umat muslim diterima baik oleh masyarakat India.

"Jumlah umat muslim dari 35 juta ke 200 juta. Dari 9 persen jumlahnya ke 14 persen. Ketika dikatakan diskriminasi, kita pernah punya 3 presiden muslim. Apakah itu bukti diskriminasi untuk kalian?" ucap dia.

TRAVEL JAMBI Belanja Wisata Murah di BJ Kota Jambi, Bisa Hemat Sampai 90 Persen

Sego Mang Kok’i Alternatif Menu Makan Siang di Swiss-Belhotel Jambi

Nasi Bancakan Jadi Paket Kuliner Terbaru di Swiss-Belhotel Jambi

Sebelumnya, massa demonstran yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni 212 membakar bendera India saat demonstrasi hari ini, Jumat (3/6/2020).

Mereka membakar bendera lantaran kecewa tidak bisa bertemu dengan pihak kedutaan besar.

Dalam aksinya, massa menuntut Kedutaan Besar India untuk hengkang dari Indonesia.

Mereka juga meminta pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan India.

"Pergi dari ibu Pertiwi (Indonesia). Putuskan hubungan diplomatik dengan India. Hengkanglah kedutaan besar India di Indonesia," teriak orator.

Tanpa Setahu Orang Tua, Siswi SMP Tidur Semalaman Dengan Mayat Bocah 6 Tahun yang Dibunuhnya Lalu Ia

Masalah PHK Dominasi Persoalan Hubungan Industrial di Provinsi Jambi, 47 Kasus Telah Telah Selesai

Hari Ini 6 Tahun Lalu, Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH370 Hilang di Samudra Hindia

Tak Sampai Separo Peserta CPNS Merangin yang Lolos Passing Grade, Hampir 3.000-an Gagal

A
Massa gabungan dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) hingga Persaudaraan Alumni (PA) 212 saat melakukan aksi di depan kantor Kedubes India di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jumat (6/3/2020). Aksi unjuk rasa ini merupakan protes massa akan aksi kekerasan terhadap muslim di India. Massa membawa sejumlah tuntutan dalam aksi tersebut. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Massa juga menekan pemerintah India untuk menghentikan tindak kekerasan.

"Kedutaan Besar India harus keluarkan maklumat atas kekerasan. Kalau tidak kami akan usir kalian," kata orator lainnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved