Sejarah Pergantian Nama Nike Ardilla yang Tak Diketahui Orang, Meninggal Dunia di Usia 19 Tahun

Pergantian nama menjadi Nike Ardilla melalui sejarah panjang hingga akhirnya booming. Banyak yang tidak mengetahui mengapa nama 'Ardilla' dipakai.

Editor: Duanto AS
instagram/nikeardillaofficial
Nike Ardilla (19), penyanyi yang meninggal dunia pada usia 19 tahun. 

Pergantian nama menjadi Nike Ardilla melalui sejarah panjang hingga akhirnya booming sebagai penyanyi. Banyak yang tidak mengetahui alasan nama 'Ardilla' dipakai.

TRIBUNJAMBI.COM - Pada dekade 1990-an, Nike Ardilla menjadi satu di antara artis papan atas Tanah Air.

Bederet-deret lagu dan puluhan film telah dihasilkan artis cantik ini.

Sebutlah judul lagu Seberkas Sinar (1989) dan Bintang Kehidupan (1990), atau Mama Aku Ingin Pulang (1995) yang jadi lagu terakhirnya.

Sementara itu untuk film, sebutlah judul Gadis Foto Model (1988), Lupus IV (1989), Si Kabayan dan Anak Jin (1991) dan Olga dan Sepatu Roda (1991).

Daftar Lagu Nike Ardilla sejak 1988 s/d 1995 yang Legendaris, Kecelakaan Tragis Renggut Nyawanya

Sahabat Nike Ardilla yang Berusia 52 Tahun Tetap Jomblo, Intip Kecantikan Paramitha Rusady Muda

Misteri Kematian Usia Muda Nike Ardilla dan Ryan Hidayat, Sang Cowok Pernah Pacaran dengan Titi DJ

Menelusuri jejak masa lalu Nike Ardilla sangat menarik.

Artis bernama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975.

Umur Nike Ardilla pendek. Dia meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di di Bandung pada 19 Maret 1995.

Saat meninggal dunia, artis cantik ini berusia umur 19 tahun.

Nike meninggal dunia ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di Jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung.

Nike kecil dan bakat

Sejak kecil, Nike Ardilla sudah menunjukkan bakat menyanyi.

Putri dari pasangan R Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat itu telah menyanyi sejak berumur 5 tahun.

Ternyata, darah seni Nike mengalir dari kakeknya, yang merupakan penyanyi keroncong.

Nike kecil mengikuti kompetisi bernyanyi dari kelurahan, kecamatan dan kota.

Kariernya mulai tampak saat dia berusia 10 tahun.

Kala itu, Nike berhasil menjadi Juara Harapan I dalam ajang Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung pada 1985.

Nike Ardilla remaja rutin mengikuti berbagai festival musik, mulai tingkat kecamatan, sekolah.

Dia pun pernah mewakili Provinsi Jawa Barat dalam ajang Festival Pop Singer tingkat nasional.

Kisah Meriam Bellina Gagal Jadi Pramugari Garuda Indonesia karena Kabur Kelas 2 SMA, Merinding

5 Artis Era 1990-an yang Masih Tampil Kencang dan Segar, dari Meriam Bellina s/d Bella Saphira

Pergantian nama 'keren'

Setelah memenangkan sejumlah kontes menyanyi, Nike Ardilla didaftarkan ibunya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.

Kemudian, dia bergabung dengan manajemen Denny Sabri, seorang wartawan musik senior kenamaan pada masa itu.

Di bawah manajemen Denny Sabri, Nike yang pada saat itu masih berstatus pelajar kelas 5 SD sudah diminta untuk tampil di panggung-panggung pertunjukan musik rock.

Dia menggunakan nama panggung Nike Astrina.

Nama Nike Astrina diberikan dengan tujuan Nike akan menyaingi Nicky Astria (Lady Rocker), penyanyi rock wanita kenamaan pada masa itu.

Nike kerap didaulat untuk menjadi penampil pembuka dalam sejumlah konser penyanyi senior, termasuk Nicky Astria, Ita Permatasari, dan Ikang Fawzi.

Dia biasanya menyanyikan lagu-lagu rok milik musisi barat, misalnya "The Final Countdown" (Europe) dan "Hongky Tonk Woman" (The Rolling Stones).

Pada 1986, Nike Ardilla memasuki dapur rekaman dengan merilis sebuah singel berjudul "Lupa Diri", yang kemudian dimuat dalam album kompilasi bertajuk Bandung Rock Power (1987).

Pada Juli 1988, saat baru lulus dari bangku SD, Nike akhirnya merekam album perdananya di bawah naungan JK Records.

Namun album tersebut gagal dirilis karena usia Nike yang masih sangat belia pada saat itu, sedangkan sebagian besar lirik lagunya bertema percintaan.

Dengan masih menggunakan nama Nike Astrina, pada awal 1989, Nike juga memulai karier aktingnya dengan membintangi sebuah film layar lebar berjudul Gadis Foto Model.

Dalam film tersebut, Nike juga turut menjadi pengisi jalur suara, yang kemudian dirilis melalui album OST Gadis Foto Model.

Karier menanjak dan pergantian nama

Pada Oktober 1989, Nike Ardilla bergabung dengan Proyek Q Records.

Bersama label tersebut, dia akhirnya berhasil merilis album bertajuk Seberkas Sinar yang diproduseri Deddy Dores.

Sinopsis Film Roro Mendhut (1982), Adegan Panas Meriam Bellina Terlalu Sensual hingga Dibatalkan

Jadwal Konser Via Vallen di Jambi pada Sabtu (7/3) Malam di Parkiran Bandara Lama

Dalam album itu, nama Nike yang sebelumnya Nike Astrina diganti menjadi Nike AR (singkatan dari Astrina dan Ratnadilla).

Tapi, pengunaan nama inipun tidak terlalu lama, karena akhirnya diganti lagi menjadi Nike Ardilla.

Sejak album perdana dirilis di penghujung 1989, nama Nike Ardilla masuk jajaran artis papan atas dan diperhitungkan di Tanah Air.

Rencana Deni Sabri

Nike Ardilla (19), penyanyi Indonesia yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut pada 19 Maret 1995.
Nike Ardilla (19), penyanyi Indonesia yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut pada 19 Maret 1995. (Instagram/nikeardillaofficial)

Bersinarnya karier Nike Ardilla tak lepas dari tangan Deni Sabri Management.

Deni Sabri Management memang mempersiapkan Nike Ardilla untuk menjadi artis multi talenta.

Awal pembentukan Nike Ardilla menjadi artis memang disiapkan untuk menggantikan Cut Irna yang terkenal sebagai model, Meriam Bellina bintang film papan atas, dan diva rock '80-an Nicky Astria.

Menurut Deni Sabri, Nike merupakan perpaduan dari Nicky Astria, Meriam Bellina dan Cut Irna.

Menurutnya, bahkan sebelum album perdana sukses di pasaran, Nike sudah dilibatkan dalam produksi beberapa film box office di zamannya dan kegiatan yang berhubungan dengan modeling dan show di daerah-daerah dari Aceh sampai Papua.

Dominasi pada 1990

Pada 1990 merupakan awal dominasi Nike Ardilla di dunia hiburan Tanah Air.

Itu terkait suksesnya secara komersial album Bintang Kehidupan yang terjual 2.000.000 unit.

Kemudian Nike Ardilla terpilih jadi GADIS Sampul Favorit di ajang model yang sangat bergengsi.

Nama Nike Ardilla pun semakin berkibar.

Pebulu Tangkis Gondrong Indonesia Ini Juara All England Enam Kali, Kevin/Markus Baru Satu Kali

Di Balik Kisah Susi Susanti Juara All England Empat Kali, dari Pacaran Itu-itu Saja hingga Bisnis

Siapa Sebenarnya Tjun Tjun? Juara All England Enam Kali dari Indonesia Berambut Gondrong

Misteri Final All England 1976 yang Sampai Kini Tak Terpecahkan, Rudy Hartono vs Liem Swie King

Jadwal konsernya setiap tahun penuh, tampil di acara-acara selebritas dan ajang penghargaan.

Dia membintangi beberapa film box office, bintang iklan, tampil di sampul majalah, dan sebagainya.

Karier Nike Ardilla terbilang singkat (1988-1995), hanya enam tahun. Tapi dalam waktu singkat tersebut kariernya begitu cemerlang. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved