Heboh, Komodo Betina di Kebun Binatang di AS Bunting dan Melahirkan 3 Anakan Tanpa Pejantan
Sebuah peristiwa mengagetkan terjadi di sebuah kebun binatang di Amerika Serikat. Seekor komodo beranak tanpa adanya pejantan.
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
Heboh, Komodo Betina di Kebun Binatang Tiba-tiba Bunting dan Melahirkan, Tanpa Pejantan
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah peristiwa mengagetkan terjadi di sebuah kebun binatang di Amerika Serikat.
Peristiwa ini menjadi kabar gembira tersendiri bagi pemerhati hewan liar dan pegiat konservasi hewan langka.
Seekor komodo betina di sana melahirkan tiga anak. Normal tentunya jika komodo bereproduksi, namun yang menjadi pertanyaan bagaimana caranya sementara komodo betina ini hanya satu-satunya di sana.
Sementara satu-satunya pejantan yang ada di sana dan ditempatkan di kandang yang sama, hanya seekor kadal besar.
Ketika diteliti lebih lanjut, apakah anakan tersebut buah perkawinan antara komodo dan kadal besar, ternyata ditemukan hal mengejutkan.
Bahwa anakan Komodo tersebut dihasilkan tanpa pembuahan oleh pejantan manapun.
• Kecelakaan di Desa Niaso Muarojambi, Warga Sungai Gelam Tewas di Lokasi Kejadian, Sopir Mobil Kabur
• Driver Ojek Online Pakai Masker Anti Nuklir, Percaya Mampu Cegah Penularan Virus Corona
• Janda Kaya yang Nikahi 14 Berondong Ternyata Bukan Sosok Sembarangan, Pernah Nyalon Walikota!
Peristiwa ini menjadi sumber kehebohan di kalangan pegiat hewan, terutama komodo, di sana.
Mengingat hewan komodo termasuk langka, salah satu habitatnya yang utama adalah di Pulau Komodo, di Indonesia.
Ketika Kebun Binatang Chattanooga di Tennesse, Amerika Serikat, mengumumkan pada September lalu bahwa Charlie, komodo betina kebun binatang itu, melahirkan tiga anakan, staf kebun binatang tidak yakin bagaimana cara Charlie bisa melakukannya
Apakah dia kawin dengan Kadal, seekor kadal jantan besar milik kebun binatang, di mana Charlie si komodo ditempatkan, dengan harapan mereka akan kawin? Ataukah ia melakukan reproduksi sendiri.
Diketahui Charlie si Komodi ditempatkan di kandang bersama dengan seekor kadal besar.
Harapan pihak kebun binatang, Charlie dan kadal besar, yang kebetulan diberi nama Kadal itu, akan kawin.
Harapan staf terkabul. Charlie memang bunting dan menghasilkan tiga anakan.
Tapi Charlie tidak membutuhkan pejantan.
"Hasil DNA menunjukkan bahwa anakan sebenarnya direproduksi melalui partenogenesis!" pihak kebun binatang menulis di Instagram.
"Meskipun Kadal dan Charlie ditempatkan bersama dengan harapan untuk berkembang biak, staf kami sangat bersemangat untuk menyaksikan karya alam yang monumental ini dan menjadi bagian dari program konservasi yang begitu penting."
Parthenogenesis, adalah "jenis reproduksi di mana betina menghasilkan keturunan tanpa fertilisasi jantan."
Staf menjelaskan ternyata komodi memiliki kemampuan untuk bereproduksi, dengan atau tanpa adanya pejantan.
Karena komodo dapat hidup terisolasi, komodo betina telah berevolusi ke tempat mereka dapat bereproduksi melalui seks dan juga secara partenogenetik, kata pihak kebun binatang.
Hewan lain, seperti beberapa spesies ikan dan serangga, juga dapat bereproduksi sendiri, di mana pembuahan jantan tidak diperlukan.
Komodo adalah spesies kadal terbesar yang hidup di dunia dan saat ini dianggap “rentan terhadap kepunahan,”
Sementara itu, Charlie mendapatkan tiga anakan yang kini telah berusia 7 bulan - Onyx, Jasper, dan Flint.
Charlie dan ketiga anakannya menjadi sumber antusiasme tersendiri.
• Petaka Bu Kepsek, Jam 4 Subuh Digrebek Suami Sedang Berhubungan Intim, Pasrah di Hukuman Cambuk
“Staf kami sangat senang berperan dan dapat menyaksikan kejadian yang benar-benar ajaib ini,” kata Dardenelle Long, CEO dan presiden Kebun Binatang Chattanooga, dalam sebuah pernyataan.
"Karena komodo terdaftar rentan terhadap kepunahan, penetasan ini bahkan lebih istimewa dan mewakili masa depan yang cerah bagi spesies mereka."
Tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pihak kebun binatang dan pemerhati hewan terancam punah.
Di Indonesia sendiri, populasi komodo di Pulau Komodo masih terjaga, meski upaya konservasi tetap harus dilakukan.
SUMBER: NYPOST.COM
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.