Daftar Karya NH Dini, Novelis Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini
NH Dini meninggal di Semarang, 4 Desember 2018 pada usia 82 tahun, karena kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tembalang, Semarang.
TRIBUNJAMBI.COM - Ada yang menarik pada Google Doodle hari ini Sabtu (29/3/2020).
Google Doodle merayakan kelahiran novelis Nurhayati Srihardini Siti Nukatin atau NH Dini.
NH Dini merupakan salah satu novelis Indonesia kenamaan.
Siapa sebenarnya NH DIni?
• Sejarah & Mitos Tahun Kabisat Tanggal 29 Februari Hanya 4 Tahun Sekali hingga Artis yang Ulang Tahun
• Momen BCL Menangis di Pelukan Vidi Aldiano dan Afgan Usai Nyanyi
• FOTO-FOTO Penampilan Perdana BCL di Panggung setelah Meninggalnya Ashraf, Nangis Tak Kuat
Informasi di wikipedia, perempuan kelahiran Semarang, 29 Februari 1936, ini telah melahirkan puluhan karya.
Berikut ini beberapa daftar karya NH Dini:
- Pada Sebuah Kapal (1972)
- La Barka (1975)
- Namaku Hiroko (1977)
- Orang-orang Tran (1983)
- Pertemuan Dua Hati (1986)
- Hati yang Damai (1998)
Jejak karier NH Dini ini sangat menarik ditelusuri.
NH Dini lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 Februari 1936.
NH Dini meninggal di Semarang, 4 Desember 2018 pada usia 82 tahun, karena kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tembalang, Semarang.
Sosok perempuan ini dikenal sebagai sastrawan, novelis, dan feminis berkebangsaan Indonesia.
Ia juga merupakan ibu dari sutadara film Despicable Me, Pierre Coffin.
NH Dini dilahirkan dari pasangan RM Saljowidjojo, seorang pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api, dan Kusaminah.
Ia anak bungsu dari lima bersaudara, ulang tahunnya dirayakan empat tahun sekali.
Masa kecilnya penuh larangan.
Ditilik dari silsilah keluarganya, NH Dini masih berdarah Bugis.
Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD.
Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri.
Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati.
Ibu Dini, yang harus bekerja keras sebagai buruh batik setelah kematian suaminya, selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, Panjebar Semangat, Tembang-tembang Jawa dengan Aksara Jawa dan sebagainya.
Baginya, sang ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk watak dan pemahamannya akan lingkungan.
Sekalipun sejak kecil kebiasaan bercerita sudah ditanamkan, sebagaimana yang dilakukan ibunya kepadanya, ternyata Dini tidak ingin jadi tukang cerita.
la malah bercita-cita jadi sopir lokomotif atau masinis.
Tapi ia tak kesampaian mewujudkan obsesinya itu hanya karena tidak menemukan sekolah bagi calon masinis kereta api.
Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya.
Misalnya sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya.
Dan dalam kenyataannya ia memang mampu dengan dukungan teknik menulis yang dikuasainya.
Dini ditinggal wafat ayahnya semasih duduk di bangku SMP, sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap.
Mungkin karena itu, ia jadi suka melamun. Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah.
Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerita pendek.
Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun.
Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar.
Dini juga menulis untuk Majalah KISAH, dan SIASAT.
Cerpen pertamanya, Pendurhaka, bahkan mendapat kritis positif dari HB Jassin tahun 1951.
Novel karya NH Dini
- Hati yang Damai (1961).[3]
- Pada Sebuah Kapal (1973).[4]
- La Barka (1975).
- Namaku Hiroko (1977).
- Orang-orang Trans (1985).
- Pertemuan Dua Hati (1986).
• Nasib Tak Terduga Madonna Pacar Dono Warkop DKI, Jangan Kaget Lihat Kondisi Sekarang
• Mengapa Rudy Badil dan Nanu Mulyono Keluar Warkop DKI?
• Siapa Sebenarnya Istri Dono Warkop DKI yang Tak Pernah Muncul? Ini Foto Penampilan Cantiknya
• Ingat Doni Kecil di Warkop DKI Maju Kena Mundur Kena? Begini Wajahnya setelah 25 Tahun