Virus Corona "Menggila" di Korea Selatan, Anggota Sekte usia 61 Tahun Diduga Menyebarkan Virus

Dalam sepekan, kasus infeksi virus Corona di Korea Selatan telah mencapai angka lebih dari 900 penderita. Rumor beredar

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. Virus Corona "Menggila" di Korea Selatan, Anggota Sekte usia 61 Tahun Diduga Menyebarkan Virus 

Corona "Menggila" di Korea Selatan, Anggota Sekte Berusia 61 Tahun Diduga Menyebarkan Virus

TRIBUNJAMBI.COM - Korea Selatan menjadi negara kedua setelah China, dengan jumlah terbanyak penderita virus Corona, atau Covid-19.

Dalam sepekan, kasus infeksi virus Corona di Korea Selatan telah mencapai angka lebih dari 900 penderita.

Padahal selama ini Korea Selatan termasuk negara yang dianggap lebih siap menghadang infeksi virus Corona, sehingga muncul pertanyaan kenapa jumlah penderita bisa meroket.

Ada rumor beredar di Korea Selatan bahwa penyebaran virus tersebut dilakukan oleh kelompok rahasia.

Lebih dari setengah kasus Covid-19 di Korsel dikaitkan dengan sekte keagamaan, kelompok rahasia tersebut.

Mengapa jumlah kasus melonjak begitu tiba-tiba?

Pihak berwenang telah mengidentifikasi kelompok Kristen pinggiran Gereja Shincheonji sebagai pusat wabah Corona di Korsel.

Selama kegiatan keagamaan kelompok tersebut di kota tenggara Daegu, anggota kemungkinan saling menginfeksi dan kemudian menyebar ke seluruh negeri, dan tak terdeteksi otoritas.

Para pejabat kesehatan Korea Selatan percaya bahwa seorang anggota sekte berusia 61 tahun yang pekan lalu dites positif mengidap virus itu termasuk yang pertama kali terinfeksi dan sekarang menjadi pusat penyelidikan mereka.

Pasien wanita pada awalnya menolak untuk dipindahkan ke rumah sakit untuk diuji dan diketahui telah menghadiri beberapa pertemuan gereja sebelum tes positif.

Setiap pertemuan besar di ruang terbatas yang akan dihadiri - seperti layanan gereja - kemungkinan akan menyebabkan infeksi lebih lanjut, kata pejabat kesehatan.

Apa itu coronavirus dan apa gejalanya?

Keterangan gambar Otoritas telah mendesinfeksi daerah sekitar gedung Shincheonji.

Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Korea Selatan, Jung Eun-kyeong, menyarankan pada konferensi pers bahwa "ada kemungkinan bahwa karakteristik banyak orang duduk berdekatan dalam ruang yang sangat terbatas dan mengadakan peribadatan selama lebih dari satu jam" akan menyebabkan "beberapa yang terpapar menginfeksi banyak orang lain yang terinfeksi".

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved