Media Asing Soroti Harga Sekotak Masker di Jakarta Lebih Mahal dari 1 Gram Emas, Stok Mulai Kosong
Harga sekotak masker yang dijual di sebuah pasar di Jakarta itu, untuk pertama kalinya telah melampaui
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
Harga Sekotar Masker di Jakarta Lebih Mahal dari 1 Gram Emas, Stok Mulai Kosong
TRIBUNJAMBI.COM - Merebaknya wabah virus Corona telah mengkhawatirkan dunia, setelah ratusan orang tewas, sementara lebih 40.000 orang telah terinfeksi.
Meski belasan negara telah mengonfirmasi mendapati kasus Coronavirus di negaranya, sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan kasus penderita Virus Corona.
Namun, kepanikan tetap melanda warga negara Indonesia.
Hal ini terlihat dari pemberitaan media asing Strait Times, yang mengungkap betapa mahalnya harga masker N95 dijual di Indonesia.
Harga sekotak masker yang dijual di sebuah pasar di Jakarta itu, untuk pertama kalinya telah melampaui satu gram emas, kata seorang pengecer.
• Bayangan Foto Tubuh Seksi Angel Karamoy Mendadak Jadi Sorotan di Instagram, Kok Nempel di Tiang?
• Tanda-tanda Awal Terkena Virus Corona, 10 Persen Penderita Alami Gejala Berbeda dari Flu Biasa
Harga untuk sekotar N95 yang berisu 20 buah masker, di Pasar Pramuka, pasar terbesar di Jakarta untuk penjualan obat-obatan dan peralatan medis lainnya, telah meningkat tujuh kali lipat menjadi 1,5 juta rupiah
Sementara harga satu gram emas di Indonesia saat ini 800.000 rupiah.
Lonjakan harga tetap terjadi meskipun terdapat fakta bahwa tidak ada satu pun kasus virus corona, yang berasal dari kota Cina Wuhan, telah dilaporkan di negara kepulauan berpopulasi 260 juta ini.
Permintaan telah mencapai tingkat tertinggi, dan masker begitu cepat lenyap dari rak-rak pertikoan, dengan banyak apotek di ibukota telah kehabisan stok.
Masker bedah tiga lapis yang lebih tipis dijual Rp 275.000 untuk satu kotak berisi 50 buah.
Harga normal untuk sebuah kotak adalah sekitar Rp 30.000.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) telah dengan tajam mengkritik pemerintah karena tidak melakukan apa-apa terhadap situasi ini.
YLKI telah meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menyelidiki terjadinya lonjakan harga selangit itu.
"Kami menyerukan kepada KPPU dan polisi untuk mengambil tindakan tegas untuk menghentikan pihak mana pun yang bertindak tidak bertanggung jawab," kata ketua YLKI Sudaryatmo, yang seperti kebanyakan orang Indonesia hanya memiliki satu kata.
Dia mengatakan pemerintah harus bergerak dan menetapkan plafon harga 30 persen di atas harga biasanya.
Pedagang grosir tampaknya mulai menjatah pasokan ke pengecer.
Pemilik Toko Aini di Pasar Pramuka mengatakan kepada The Straits Times bahwa pemasoknya sekarang mengizinkannya mengambil hanya antara lima dan 10 karton topeng, turun tajam dari 50 yang sebelumnya dia ambil.
• Viral Cewek Cantik di Soppeng Dilamar dengan Uang Panaik Rp 3 Miliar, Ini Fakta Pekerjaan Sang Calon
• Glenn Alinskie Syok Setelah Kakak Chelsea Olivia Dilaporkan Polisi Dugaan KDRT & Ancaman Pembunuhan
"Pedagang grosir saya memberi tahu saya bahwa mereka harus memenuhi pesanan dari luar negeri, Cina dan Jepang," kata Aini, yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya.
Dia mengatakan sanitiser tangan juga telah melihat penjualan cepat dan botol 500ml sekarang dijual seharga 80.000 rupiah, naik dari biasanya 45.000 rupiah.
Pada hari Senin, Kementerian Kesehatan Indonesia telah menempatkan jumlah kasus dugaan coronavirus sebanyak 62, di mana 59 di antaranya dinyatakan negatif.
Indonesia memiliki kurang dari lima kasus dan melaporkan tidak ada kematian selama epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) pada tahun 2003.
Lebih dari 8.000 kasus Sars dilaporkan di seluruh dunia dan hampir 800 orang, termasuk 33 di Singapura, meninggal karena penyakit ini.
Coronavirus baru telah menginfeksi lebih dari 37.000 di seluruh dunia, dengan sebagian besar kasus di China, dan menewaskan lebih dari 900 orang.
SUMBER: THE STRAIT TIMES
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.