Ingin Usahanya Hadir di Setiap Kabupaten dan Dapat Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah
Ingin Usahanya Hadir di Setiap Kabupaten dan Dapat Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
Ingin Usahanya Hadir di Setiap Kabupaten dan Dapat Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Setelah menyelesaikan kegiatan festival ekonomi syariah di Lampung yang digelar Bank Indonesia tahun 2018, Ahmad Farhan Habibie, Founder Hans Group, semakin disibukkan dengan jadwal untuk mengisi workshop ke kampus-kampus di Kota Jambi.
Dirinya juga banyak aktif di organisasi sebagai Ketua I HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dan Persatuan Panahan Indonesia sebagai bendahara.
Habibi, panggilan akrabnya, juga fokus untuk mengembangkan waralaba Lecker, bisnis kopi dan kafe.
Lecker Coffee & Cake yang Habibi jalankan telah memiliki dua cabang di Kota Jambi, tepatnya di kawasan Beringin dan Mayang.
Kota jambi ditahun 2018 booming dengan minuman kopi, maka Lecker berekspansi menjadi coffee shop.
• Bantu Dosen Jualan Kue di Bandung, Kuliah Tata Boga Tekad Pemilik Tinker Cake Jadi Pengusaha
• Selingkuh dengan Oknum Polisi, Ibu Kantin Digerebek Suami, Ketiganya Ternyata Saling Akrab
"Insyaallah sebelum puasa kita buka Lecker di Bulian, kita ingin tiap kabupaten berdiri satu Lecker dan bekerjasama dengan pemuda di sana, mereka yang menjalankan," ujarnya, Selasa (28/1/2020).
Lecker diambil dari bahasa Belanda yang artinya enak, merupakan usaha yang Habibi dirikan tahun 2016. Berkat dukungan HIPMI juga Lecker dapat berdiri.
Habibi ingin Lecker yang dijalankannya dapat bersinergi dengan pemerintah daerah. Habibi juga telah memiliki tim yang mumpuni untuk mengembangkan Lecker.
• Deretan Skandal Kento Momota, dari Judi hingga Bermalam dengan Wanita Cantik di Karaoke
• Meski Punya Izin, 2 Cafe di Kota Jambi Ini Dilarang Jual Minol, Ini Alasan DPRD Hingga Ancam Segel
"Kita kan menargetkan tiap kabupaten berdiri Lecker, saya ingin setiap usaha Lecker di kabupaten bisa bekerjasama dengan pemerintah setempat agar bisa menjadi wadah berlatih bagi anak sekolah ataupun mahasiswa yang baru selesai, kita bisa bikin pelatihan bagaimana cara membuat, menjalankan usahanya," jelasnya.
Bahkan saat ini, Habibi dan teman temannya juga mengajak kerjasama pihak kampus agar mahasiswa mendapat pelatihan bisnis coaching, sehingga mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah tidak berfikir menjadi pegawai, tetapi menjadi seorang pengusaha.
"Setidaknya dari 100 persen yang wisuda atau yang menyelesaikan sekolah kejuruan, 10 persen aja yang bisa jadi pengusaha kan lumayan mengurangi pengangguran, tidak sekedar magang saja, tapi nanti pelatihan kita seolah-olah dia yang punya usahanya dan kita ajarkan marketingnya," sebut Habibi.
"Kita targetkan omsetnya, penjualannya seperti apa, dan kita sudah memulai membentuk tim untuk hal tersebut," ujarnya.
Saat ini Habibi telah mempraktekkan hal tersebut ke beberapa mahasiswa UIN dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah. Ada juga atlet yang juga dia ajarkan bisnis dan marketing.
"Alasan kita belum bisa berusaha karena tidak punya modal, kita buang mainset itu, semua memang butuh modal tetapi tidak tentang uang saja, ada modal niat, modal kemauan, modal relasi, kita bangun dari situ," tegasnya.
Semenjak memulai usahanya, dia ingin melepas kekang pikiran yang mendoktrin sarjana harus jadi PNS atau jadi pegawai di perusahaan swasta. Habibi ingin memangkas kesenjangan sosial yang ada di Jambi dan ingin menunjukkan bahwa pemuda Jambi bisa berbisnis, apapun latar pendidikannya.
"Semua orang berkesempatan untuk menjadi pengusaha, gak ada alasan untuk seseorang bilang kalo aku nggak ada basic, karena gak ada passion, saya kira itu nggak, karena siapapun itu berhak menjadi pengusaha, salah satu profesi yang tidak mengharuskan dia siapa ya pengusaha," tuturnya.
Dengan usaha yang dia jalani saat ini, Habibi berharap anak muda di Jambi tidak melulu berpikiran untuk menjadi karyawan. Menurutnya, peluang usaha di Jambi masih sangat besar.
"Kita harap anak anak muda di Jambi lebih kreatif, kuatkan trend positif dan saat keluar pemuda Jambi bisa memberikan yang terbaik, apalagi saat ini udah banyak perusahaan perusahaan dan dinas yang menggandeng anak muda dan difasilitasi," pungkasnya.