Berita Tanjab Timur
Melihat Limbah Pelepah Pinang Melimpah, Nakertrans Ciptakan Alat Khusus
Limbah dahan daun pinang kering (pelepah) yang melimpah di Kabupaten Tanjabtim, Disnakertrans ciptakan alat pengolah pelepah
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
Melihat Limbah Pelepah Pinang Melimpah, Nakertrans Ciptakan Alat Khusus
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Limbah dahan daun pinang kering (pelepah) yang melimpah di Kabupaten Tanjabtim, Disnakertrans ciptakan alat pengolah pelepah pinang menjadi alat dapur yang menarik, Minggu (19/1).
Kabupaten Tanjung Jabung Timur terkenal akan hasil perkebunan yang beragam, mulai dari kelapa, kopi, kelapa sawit, hingga menanam pinang yang saat ini masih menjadi primadona para petani.
Selain buah pinang yang memiliki nilai ekonomis tinggi, limbah dahan kering yang dihasilkan pun mulai dilirik pemerintah untuk dapat menjadi kerajinan yang menarik dan bernilai ekonomis.
Satu di antaranya pelepah pinang, yang banyak dijumpai di sekitar perkebunan pinang. Hampir setiap harinya pelepah tersebut jatuh dan berganti pelepah muda.
• BREAKING NEWS: Laka di Sebapo, Dua Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia
• VIDEO: Detik-detik Bus Terguling dan Tewaskan 8 Orang di Subang
• Ngaku Bisa Panggil Nabi dan Malaikat, Ningsih Tinampi Sesat? Ustaz Tengku Zulkarnain Buka Suara
Dinas Nakertrans Tanjab Timur bersama ibu-ibu kelompok PKK kecamatan mencoba mengolah pelepah tersebut menjadi kerajinan dan kreasi yang menakjubkan. Di antaranya menjadi olahan peralatan dapur seperti mangkok, piring, nampan dan lain sebagainya.
Dikatakan Kadis Nakertrans Tanjab Timur, Marion Toni saat dikonfirmasi tribunjambi.com menuturkan, ide pembuatan mesin pengolahan tersebut muncul dari banyaknya pelepah pinang yang merupakan limbah tersebut agar dapat dimanfaatkan dan bernilai.
"Akhirnya kita bersama sama membuat sebuah alat press, khusus untuk pelepah pinang tadi pada tahun 2017 silam sebanyak 15 alat. Di mana hasil dari alat tersebut kita beri nama styrofoam pelepah pinang," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya pula, meski saat ini ada di beberapa daerah mulai mengembangkan olahan pelepah pinang tersebut bahkan sudah ada yang mau mematenkannya.
"Kalahnya kita, meskipun kita yang memiliki ide namun kita masih kalah jauh dengan mereka terutama dari kualitas hasil produk. Karena kita butuh penyempurnaan," ujarnya.
Saat ini alat alat tersebut telah kita serahkan ke kelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok ibu-ibu PKK yang berada di Lagan Ilir Kecamatan Mendahara. Dengan pertimbangan di sekitar wilayah tersebut banyak dijumpai perkebunan pinang sumber bahan olahan.
• Menang dari Tanjabtim, Peluang Kesebelasan Sarolangun Lolos Sudah Tertutup, Ini Poin yang Didapat
Selain itu guna untuk penyempurnaan hasil olahan tersebut, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan petro untuk memberikan bantuan alat melalui CSR mereka.
"Alhamdulillah kota mendapat bantuan alat dari petroChina mereka bekerjasama dengan pihak ITB, namun dalam pelaksanaannya alat ini juga terkendala terutama dari padikan tenaga listrik yang tidak memadai dengan kelistrikan yang ada di desa," bebernya.
"Meskipun kita paksakan untuk tetap menggunakan alat tersebut bisa saja, namun tidak sesuai dengan nilai ekonomis yang dihasilkan," pungkasnya. (usn)
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.