Berita Nasional
Kerjaan Menhan Prabowo Dinyinyiri Politisi Demokrat, Disebut Jalan-jalan Untuk Modernisasi Alutsista
Kerjaan Menhan Prabowo Dinyinyiri Politisi Demokrat, Disebut Jalan-jalan Untuk Modernisasi Alutsista
Kerjaan Menhan Prabowo Dinyinyiri Politisi Demokrat, Disebut Jalan-jalan Untuk Modernisasi Alutsista
TRIBUNJAMBI.COM - Pekerjaan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dinyinyiri oleh Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean.
Kali ini soal langkah Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto meningkatkan alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
Menurutnya, aksi Prabowo yang mengunjungi tujuh negara dalam misi diplomasi selama dua bulan belakangan tidak penting dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan Ferdinand lewat aku twitternya @FerdinandHaean2; pada Jumat (16/1/2020).
Dalam postinganya, Ferdinand menegaskan langakh Prabowo dalam memutakhirkan persenjataan bangsa tidak harus dengan plesiran.
Sebab, guna mengetahui kebvutuhan persenjataan bangsa, Prabowo diyakikannya hanya cukup menanyakan kepada aparat TNI.
"Modernisasi alutsista bukan dgn cara jalan2. Tinggal tanya TNI kebutuhan kita utk modernisasi itu apa saja," tulis Ferdinand.
Selanjutnya, apabila telah diketahui kebutuhan serta jenis senjata yang dibutuhkan, Pemerintah katanya dapat menyebarkan undangan.
• Terungkap 5 Tanda Ini Terlihat Sebelum Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan Inggris
• Calon Istri Dijual Untuk Adegan 3Some, Calon Suami: Rasa Penasaran, Pacar Saya Merasakan yang Sama
• Tips Ustaz Adi Hidayat Saat Menghadapi Gelisah: Mengupdate Status Tak Akan Menghentikan Kegelisahan
Undangan tersebut diberikan kepada sejumlah produsen senjata dari seluruh dunia untuk hadir ke Indonesia.
Apabila senjata yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan, pemerintah dapat segera menyusun anggaran dan melakukan pembelian.
"Stlh itu undang produsennya ke Jakarta, ajukan anggarannya, tenderkan/ beli," jelas Ferdinand.
Alasan tersebut diungkapkan Ferdinand sangat beralasan.
Sebab, Indonesia ditegaskannya bukan negara yang terkena embargo.
"Kita negara yg bebas dr embargo dunia sehingga tak perlu diplomasi macam2 utk beli senjata," jelas Ferdinand mengunggah artikel Kompas.com