Benarkah WhatsApp Bakal Berbayar Pada 2020? Ini Fakta-faktanya

Aplikasi pesan instan WhatsApp dikabarkan akan mulai memungut biaya kepada penggunanya mulai 2020. Benarkah kabar itu? Berikut ini penjelasan lengkap

Editor: Duanto AS
The Standart
Ilustrasi aplikasi WhatsApp 

Benarkah WhatsApp Bakal Berbayar Pada 2020? Ini Fakta-faktanya

TRIBUNJAMBI.COM - Aplikasi pesan instan WhatsApp dikabarkan akan mulai memungut biaya kepada penggunanya mulai 2020.

Berdasarkan informasi yang ramai dibicarakan di dunia maya itu, cara monetisasi WhatsApp adalah dengan menyisipkan iklan di fitur "WhatsApp Status" yang fungsinya mirip fitur "Stories" di Instagram atau Facebook.

Jika tidak ingin melihat iklan, maka pengguna disebut harus membayar 1 dollar AS atau kurang lebih sekitar Rp 14.000.

Lantas, benarkah kabar itu?

Baca Juga

Pasangan Kekasih asal Karanganyar Bikin Audisi Persetubuhan Bertiga, Diumumkan di Facebook

Daftar Harga HP Oppo Januari 2020 - Oppo A9 2020, Oppo Reno 10x Zoom, Oppo Reno 2 F, Oppo F11 Pro

Daftar Harga HP Samsung Januari 2020, Lengkap dari Harga Rp 1,7 Jutaan hingga Puluhan Juta Rupiah

Penelusuran KompasTekno, kabar tentang rencana WhatsApp bakal menarik bayaran itu mengacu pada rencana Facebook yang diungkap pada Facebook Marketing Summit (FMS) di Berlin, Jerman pada 2019 lalu.

Kala itu, pengulas aplikasi Matt Navara sempat membocorkan di jejaring sosial Twitter bahwa Facebook memang berencana untuk menyisipkan iklan di WhatsApp Status pada 2020 sebagai upaya monetisasi platform.

Nantinya, di sisi bawah akan muncul ikon "swipe-up" mirip di Instagram Stories yang akan megarahkan ke situs pengiklan.

Nama perusahaan yang beriklan akan muncul di WhatsApp Status, seperti halnya nama kontak.

Matt juga menguak bahwa Facebook juga menyiapkan alternatif cara menyisipkan iklan lainnya, seperti menempatkan iklan di tengah beranda percakapan, hingga format "chat" baru yang mampu menampilkan katalog produk.

Kendati demikian, belum ada update dari informasi soal rencana tersebut, hingga berita ini ditayangkan.

Kabar terbaru yang muncul justru menyebut Facebook bakal membatalkan rencana menyuspkan iklan di WhatsApp.

Batal disisipi iklan?

Pada Jumat (17/1/2020), sumber yang dekat dengan permasalahan ini justru mengabarkan bahwa tim yang menangani monetisasi WhatsApp via iklan justru sudah dibubarkan oleh Facebook.

Bahkan, kode hasil kerja tim tersebut kabarnya juga telah dihapus dari kode keseluruhan WhatsApp.

Meski begitu, perwakilan Facebook sempat mengatakan bahwa rencana itu sebenarnya tidak sepenuhnya batal, karena masih menjadi rencana jangka panjang yang masih abu-abu.

Belum diketahui juga kapan realisasi iklan di WhatsApp itu.

Facebook, sebagai pihak yang mengakuisisi WhatsApp pada 2014 lalu senilai 22 miliar dollar AS, saat ini disebut masih fokus mengembangkan fitur untuk memudahkan komunikasi antara pebisnis dan konsumen, melalui WhatsApp Business.

Tak terkecuali pengembangan WhatsApp Payment yang sejauh ini masih tersendat uji cobanya di India, karena terkendala regulasi di sana.

WhatsApp Payment sendiri kabarnya juga akan hadir di Indonesia, meski belum ada titik terang.

Sempat berbayar namun kini gratis Soal kabar berlangganan WhatsApp sebesar Rp 14.000 per tahun yang disebutkan di awal tadi juga sebetulnya masih simpang siur.

Sebelumnya, WhatsApp memang sempat menerapkan biaya berlangganan 1 dollar AS (sekitar Rp 14.000) pada 2013.

Biaya tersebut bakal dibebankan kepada pengguna setelah 1 tahun memakai WhatsApp secara gratis.

Namun, WhatsApp menghapus biaya berlangganan tersebut pada 2016, yang berarti layanan WhatsApp bisa digunakan secara cuma-cuma untuk selamanya.

Pengumuman ini dilontarkan pada saat layanan pesan instan tersebut sudah digunakan oleh hampir 1 miliar orang, tepatnya 990 juta pengguna.

Berdasarkan data dari Statista, WhatsApp sendiri saat ini sudah memiliki 1,5 miliar pengguna aktif harian per Desember 2017.

Hingga berita ini ditayangkan, WhatsApp sejatinya masih gratis di seluruh platform, baik untuk iOS maupun Android.

Pihak WhatsApp sama sekali belum mengungkapkan apakah mereka akan kembali ke model bisnis monetisasi lawas, dengan cara berlangganan tadi atau tidak.

Mereka biasanya menyampaikan kebijakan teranyar WhatsApp di beberapa kanal, seperti akun resmi WhatsApp di Twitter atau di laman Blog WhatsApp.

Namun, pantauan KompasTekno di kedua kanal tersebut, Jumat (17/1/2020), tidak ada informasi terbaru soal rencana monetisasi WhatsApp.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Kabar WhatsApp Bakal Berbayar Mulai Tahun Ini, Benarkah?"

Ratu Keraton Sejagat Bukan Istri Totok, Terungkap Perannya Setelah Temuan Dana Rp 1 Miliar

Video Akad Nikah Sule dengan Seorang Wanita Cantik Mendadak Beredar, Faktanya Bikin Tercengang!

Terungkap, Sebelum Wafat Lina Ternyata Pernah Kirim Pesan Begini Untuk Calon Istri Sule

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved