Ratusan Menderita di Boven Digoel, Tempat Pembuangan 1.000 Lebih Tapol, Termasuk Hatta dan Syahrir

Viral meninggalnya Bupati Boven Digoel, membawa ingatan pada nama yang tak asing lagi, terutama saat masa-masa pemberontakan PKI

Editor: Nani Rachmaini
intisari online
Bung Hatta. Ratusan Menderita di Boven Digoel, Tempat Pembuangan 1.000 Lebih Tapol, Termasuk Hatta dan Syahrir 

Boven Digoel Tempat Pembuangan 1.000 Lebih Tapol, Termasuk Hatta dan Syahrir

TRIBUNJAMBI.COM-Viral meninggalnya Bupati Boven Digoel, membawa ingatan pada nama yang tak asing lagi, terutama saat masa-masa pemberontakan PKI tahun 1926, yaitu Boven Digoel.

Nama ini lekat dalam sejarah Indonesia...(sambungan di bagian akhir berita ini)

Sebelumnya, ini peristiwa meninggalnya Bupati Boven Digoel Benediktus Tambono.

Jasad Bupati Boven Digul, Papua, Benediktus Tambono ditemukan polisi sudah tak bernyawa di hotel berbintang di Kemayoran, Jakarta.

Pascapenemuan jasad sang bupati, kematian Benediktus Tambono jadi pertanyaan.

Saat jenazah ditemukan, Polisi mengamankan obat-obatan di dalam kamarnya. 

Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop meninggal saat berada di sebuah hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020) pagi.

Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Papua.

Akan tetapi, saat bertemu, M mengaku tidak ada perjanjian mengenai tarif pembayaran terhadapnya.

Peti jenazah Bupati Boven Digoel, Papua, Benediktus Tambonop, usai dimandikan di rumah duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, pukul 16.00 WIB, Senin (13/1/2020)
Peti jenazah Bupati Boven Digoel, Papua, Benediktus Tambonop, usai dimandikan di rumah duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, pukul 16.00 WIB, Senin (13/1/2020) (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

"Tidak ada tarif, saya juga baru kenal dengan korban," ujar M dalam lapga yang viral di grup wartawan, Rabu (15/1/2020).

Download Lagu MP3 Nella Kharisma 25 Lagu Nonstop Terbaru 2020, Ada Video Spesial Dangdut Koplo

Nyaris Tonjok Barbie Kumalasari, Lucinta Luna emosi Disebut Operasi Kelamin Depan Boy William

Tak Bisa Lagi Ditutupi, Ini Sederet Fakta Kedekatan Luna Maya dan Ryochin, Satu Persatu Sahabat Buka

M bekerja di tempat hiburan biliar 'After Hour' di daerah Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat.

Ia tiba di hotel Senin sekira pukul 04.00 WIB dini hari.

Keduanya diantar oleh sopir pribadi, sebelum akhirnya naik ke lantai dua hotel.

Mereka lalu masuk ke kamar.

Sekitar pukul 05:00 Bupati Boven Digoel itu tiba-tiba terjatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri.

Korban pun langsung dibawa ke RS Mitra Kemayoran.

Setiba di rumah sakit, Benediktus Tambonop dinyatakan meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

Dari kejadian itu, ada beberapa barang bukti diamankan dari kamar korban, yakni Kartu Tanda Peserta Rakernas, KTP, uang Rp 100 ribu (pecahan Rp 50 ribu), dan jamu ramuan Ihsanix.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, dari hasil olah TKP, tidak ada tanda-tanda penganiayaan.

Korban ditemukan pada Senin (13/1/2020) sekira pukul 05.30 WIB.

"Tidak ada (tanda-tanda kekerasan)."

"Indikasi lagi sakit karena ditemukan obat-obatan (jantung) di dalam kamarnya," kata Heru Novianto saat dikonfirmasi, Senin (13/1/2020).

Dari hasil pemeriksaan beberapa saksi, kata Heru, yang bersangkutan memang sudah sakit.

Karena itu, diduga korban kelelahan seusai mengikuti Rakernas PDIP yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran.

Dari sinilah indikasi korban diduga meninggal dunia karena sakit jantung.

Obat-obatan tersebut lantas juga diamankan polisi.

"Kondisinya memang lagi sakit. Diduga sakit jantung," ucapnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan penyebab kematian Bupati Boven Digoel Papua Benediktus Tambonop.

Bupati Boven Digoel ditemukan meninggal mendadak di sebuah hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).

Polisi kemudian menyelidiki kasus yang menyita perhatian publik tersebut.

Menurut Yusri Yunus, penyebab kematian Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop adalah sakit jantung.

Hal itu, kata Yusri, berdasarkan pemeriksaan dan keterangan pihak keluarga korban yang menyatakan bahwa korban ada riwayat sakit jantung.

Selain itu menurutnya diperkuat juga dengan tidak adanya tanda-tanda kekerasan fisik dalam tubuh sang bupati saat ditemukan meninggal.

"Pihak Rumah Sakit Mitra Jakarta mengecek langsung dan hasil pemeriksaan menyatakan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi sakit," kata Yusri Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/1/2020).

"Selain itu pihak keluarga juga menerangkan bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung."

"Jadi indikasi penyakitnya memang ada riwayat jantung."

"Dan pada pemeriksaan di TKP juga ditemukan obat-obat jantung yang rutin ia minum," kata Yusri.

Menurut Yusri, korban meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.

"Jadi tidak ada indikasi tindak kriminal. Sebab dalam pengecekan fisik tidak ada sama sekali tanda kekerasan," kata Yusri.

Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop (44) meninggal dunia di salah satu kamar hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin pagi (13/1/2020).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto saat dikonfirmasi, menyatakan setelah dinyatakan meninggal, jasad sang bupati dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Nyaris Tonjok Barbie Kumalasari, Lucinta Luna emosi Disebut Operasi Kelamin Depan Boy William

Download Lagu MP3 Nella Kharisma 25 Lagu Nonstop Terbaru 2020, Ada Video Spesial Dangdut Koplo

TNI Temukan Markas KKB di Intan Jaya Papua, Benarkah Senjata KKB Masuk dari Perbatasan Papua Nugini?

Polisi juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas meninggalnya Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop.

"Polisi menemukan obat-obatan milik korban di lokasi korban menginap."

"Kondisinya diduga memang lagi sakit, indikasinya dari ditemukannya obat-obatan di dalam kamarnya," kata Heru. (Lusius Genik)

SISI LAIN

Mengenal Keunikan Boven Digoel

Viral meninggalnya Bupati Boven Digoel, membawa ingatan pada nama yang tak asing lagi, terutama saat masa-masa pemberontakan PKI tahun 1926, yaitu Boven Digoel.

Nama ini lekat dalam sejarah Indonesia.

Diketahui pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Boven Digoel dikenal dengan sebutan Digul Atas, dan merupakan tempat pengasingan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Digul Atas terletak di tepi Sungai Digul Hilir.

Kamp Boven Digoel dipersiapkan dengan tergesa-gesa oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menampung tawanan Pemberontakan PKI tahun 1926.

Selanjutnya Boven Digul digunakan sebagai tempat pembuangan pergerakan nasional dengan jumlah tawanan tercatat 1.308 orang.

Di antara tokoh-tokoh pergerakan yang pernah dibuang ke sana antara lain Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Sayuti Melik, Marco Kartodikromo, Chalid Salim, Lie Eng Hok, Muchtar Lutfi, dan Ilyas Ya'kub.

Daerah seluas 10.000 hektar itu berawa-rawa, berhutan lebat, dan sama sekali terasing.

Satu-satunya akses menuju kamp tersebut ialah menggunakan kapal motor melalui Sungai Digul.

Di sepanjang tepian sungai berdiam berbagai suku.

Karena sarana kesehatan tidak ada, penyakit menular sering berjangkit, seperti penyakit malaria yang membawa banyak korban.

Tempat pembuangan tersebut terbagi atas beberapa bagian, yakni Tanah Merah, Gunung Arang (tempat penyimpanan batu bara), kawasan militer yang juga menjadi tempat petugas pemerintah, dan Tanah Tinggi.

Sewaktu rombongan pertama datang, Digul sama sekali belum merupakan daerah permukiman.

Rombongan pertama sebanyak 1.300 orang yang sebagian besar dari Banten, diberangkatkan pada Januari 1927.

Pada akhir Maret 1927, menyusul ratusan orang lain dari Sumatra Barat.

Mula-mula mereka ditempatkan di Tanah Merah.

Dua tahun kemudian, melalui seleksi ketat, sebagian dipindahkan ke Tanah Tinggi.

Pada tahun-tahun pertama, ratusan orang meninggal karena kelaparan dan sakit.

Hasil Otopsi Belum Keluar, Benarkah Polisi Bakal Periksa Suami Lina Jubaedah Teddy Lagi?

TNI Temukan Markas KKB di Intan Jaya Papua, Benarkah Senjata KKB Masuk dari Perbatasan Papua Nugini?

Ini Daftar Tes SKD CPNS 2020 Hari Pertama Dilakukan 27 Januari Hingga 28 Februari

Penderitaan itu menyebabkan banyak orang buangan mencoba melarikan diri ke Australia.

Mereka menggunakan perahu-perahu kecil buatan sendiri, tetapi sedikit saja yang berhasil.

Sebagian terpaksa kembali, lainnya mati tenggelam.

Pada waktu Perang Pasifik meletus dan Jepang menduduki Indonesia, tawanan Boven Digoel diungsikan oleh Belanda ke Australia.

Pemindahan itu didasari kekhawatiran tahanan akan memberontak jika tetap di Boven Digoel.

Diharapkan orang-orang Indonesia yang dibawa ke Australia akan membantu Belanda.

Ternyata tahanan politik itu mempengaruhi serikat buruh Australia untuk memboikot kapal-kapal Belanda yang mendarat di Benua Kanguru.

Setelah sekutu berhasil memperoleh kemenangan, tawanan itu dikembalikan ke tempat asalnya di Indonesia. (Wikipedia)

VIDEO: Daftar jadi menteri Kerajaan Keraton Agung

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Kematian Bupati Boven Digoel Benediktus Menyimpan Sejumlah Pertanyaan, Polisi Temukan Obat-Obatan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved