Begini Kondisi Gunung Api Dempo Pasca Ditemukan Tewasnya 2 Pendaki Asal Jambi di Kawah Gunung

Begini Kondisi Gunung Api Dempo Pasca Ditemukan Tewasnya 2 Pendaki Asal Jambi di Kawah Gunung

TRIBUNJAMBI.COM, PAGARALAM - Pasca telah ditemukannya dua pendaki asal Jambi yang dinyatakan hilang pada 15 Oktober 2019 lalu dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bibir Kawah Gunung Api Dempo (GAD), saat ini kondisi terkini Gunung Dempo masih seperti biasa.

Bahkan untuk status GAD berdasarkan data dari Pos Pamentau GAD Pagaralam, statusnya masih berada dilevel I atau aktif normal.

Namun, untuk status pendakian, pihak pos pemantau tidak bisa memberikan statetmen.

Pasalnya hal itu bukan wewenang pihaknya.

"Untuk larangan pendakian kita tidak bisa memberikan stetmen bang, sebab itu bukan ranah kita. Kita cuma memantau aktivitas GAD melalui visual dan alat Siesmograf," ujar Megi.

• Kejanggalan Tewasnya 2 Pendaki Asal Jambi di Gunung Dempo, Keluarga Melapor ke Polres Pagaralam

• Anak dari Pendaki Asal Jambi yang Ditemukan Tewas di Gunung Dempo Terlahir Prematur, Ini Kabarnya

• Kematian 2 Pendaki Jambi di Gunung Dempo Jadi Misteri, Mendadak Istri Korban Ungkap Hal Aneh Ini

Untuk saat ini aktivitas yang terekam alam Siesmograf saty minggu terakhir tercatat ada beberapa kali gempa tektonik jauh dan gempa hembusan.

"Status Dempo masih level 1 atau normal. Namun rekomendasi jarak aman yaitu 1 kilometer dari puncak kawah Gunung Api Dempo," jelasnya.

Informasi yang dihimpun sripoku.com menyebutkan, status pendakian Gunung Dempo saat pencarian dua pendaki hilang sempat ditutup.

Setelah itu Pemkot Pagaralam juga menutup jalur pendakian saat adanya penampakan Harimau dikawasan Gunung Dempo.

"Untuk status pendakian Gunung Dempo memang saat ada kabar harimau ditutup resmi oleh Polres Pagaralam. Sampai saat ini belum diketahui apakah sudah dibuka kembali atau belum," ujar Gepeng salah satu pendaki asal Kota Pagaralam.

Anak dari Pendaki Asal Jambi yang Ditemukan Tewas di Gunung Dempo Terlahir Prematur, Ini Kabarnya

TRIBUNJAMBI.COM, PAGARALAM - Begini kabar terbaru dari istri salah satu pendaki yang dikabarkan hilang hingga akhirnya ditemukan tewas di kawasan Kawah Gunung Api Dempo November 2019 lalu masih menyisakan duka untuk keluarga.

Saat ini, istri korban Jumadi (26) begitu merasa kehilangan.

• Kematian 2 Pendaki Jambi di Gunung Dempo Jadi Misteri, Mendadak Istri Korban Ungkap Hal Aneh Ini

• Curhatan Istri dari Pendaki Gunung Dempo yang Ditemukan Tewas, Sebut Ponsel Suami Tiba-tiba Nyala

• VIRAL Curhatan Istri Pendaki Tewas di Dempo, Ada Kejanggalan: Saat itu Aku Kondisi Hamil 7 Bulan

Mendapat kabar bahwa suami dan adiknya (Fikri) hilang saat mendaki di Gunung Dempo membuat Suci khawatir ditambah keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bibir kawah merapi Dempo.

Menurut keterangan ibu Hj Hasna Hamid ibu mertua Jumadi, bahwa saat ini anak Jumadi yang kedua sudah lahir.

Namun saat lahir kondisi bayi lahir prematur.

Hal ini disebabkan kelahiran yang kurang bulan akibat ibunya badres.

"Alhamduilillah anak kedua Jumadi sudah lahir, namun saat lahir kondisinya prematur. Hal ini karena anak saya Suci waktu itu Bedres karena kehilangan dua orang yang dia sayangi sekaligus yaitu suami dan adiknya," ujar Hj Hasna Hamid kepada sripoku.com.

Saat ini Hj Hasna yang mengurus anak dan istri Jumadi.

Untuk itu saat ini pihaknya tidak bisa pergi ke Pagaralam untuk memantau langsung perkembangan laporan keluarga terkiat kejanggalan kematian menantu dan putranya tersebut.

• Bacaan Surat Yasin Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latin Tersedia Terjemahannya serta Doanya

• Bacaan Surat Yasin Lengkap, Dengan Bahasa Latin, Arab, Terjemahan Disertai Video!

• Soal Keberadaan Kapal China di Laut Natuna, Menhan Prabowo Lebih Hati-hati Karena Alasan Ini

• Download Lagu MP3 Rhoma Irama, Lengkap Full Album, Tersedia Video Musik Terpopuler dari Raja Dangdut

• Skenario Zuraida Hanum Agar Hakim Jamaluddin Dibuat Seolah Meninggal Karena Serangan Jantung Gagal

"Saat ini saya masih mengurus anak dan cucu saya. Jadi kami belum sempat lagi ke Pagaralam untuk menanyakan bagaimana perkambangan kasus anak kami yang kami laporkan ke Polres Pagaralam," ungkapnya.

Pihak keluarga sangat berharap agar kejanggalan atas kematian Jumadi dan Fikri dapat terungkap.

Hal ini agar pihak keluarga tahu apa penyebab kematian keduanya.

"Saya sebagai ibu dan mertua sangat terpukul atas kejadian ini. Untuk itu kami berharap Polres Pagaralam bisa mengungkap penyebab meninggalnya anak dan menantu saya," katanya.