MotoGP
Jadi Rival Rossi di Tahun 2000-an, Max Biaggi Dikabarkan Kembali Balapan di MotoGP Gantikan Iannone
kembalinya Max Biaggi diungkap oleh Direktur Teknis Aprilia, Romano Albesiano. Romano kabarnya memasukkan Max Biaggi untuk menggantikan Andrea Iannone
Jadi Rival Rossi di Tahun 2000-an, Max Biaggi Dikabarkan Kembali Balapan di Aprilia Gantikan Iannone
TRIBUNJAMBI.COM - Rival bebuyutan Valentino Rossi, yakni Max Biaggi, dikabarkan akan kembali ke kelas premier MotoGP.
Max Biaggi dirumorkan bakal menggantikan Andrea Iannone di tim Aprilia MotoGP yang tengah terkena skandal doping.
Jika Max Biaggi benar-benar kembali ke MotoGP, tentunya akan mengejutkan.
Max Biaggi saat ini sudah berumur 48 tahun dan sudah pensiun dari MotoGP sejak 2005 silam.

Dilansir dari Motorplus-online.com, kembalinya Max Biaggi diungkap oleh Direktur Teknis Aprilia, Romano Albesiano.
Romano kabarnya memasukkan Max Biaggi untuk menggantikan Andrea Iannone di tim Aprilia.
Max Biaggi sendiri memang sudah familiar dengan tim Italia tersebut.
Biaggi pernah membalap bersama Aprilia di kelas menengah 250 cc pada 1991-1992 dan 1994-1996.
Pembalap berjuluk Kaisar Roma ini berhasil menjuarai kelas tersebut pada 1994 hingga 1997.
• Jodoh Tak Kunjung Datang, Via Vallen Harus Rela Lakukan Ini Saat Umrah, Ini Kriteria Didambakannya
• Emosi Nikita Mirzani Meledak Lihat Andhika Pratama Minta Maaf via YouTube: Apa Itu Disebut Tulus!
Selain itu, Biaggi juga dikenal sebagai salah satu musuh bebuyutan Valentino Rossi.
Namun, Biaggi belum pernah menjuarai MotoGP hingga dia pensiun dari kejuaraan itu pada 2005.
Sementara Rossi justru menjuarai MotoGP secara berturut-turut pada 2001 hingga 2005.
Prestasi terbaik Biaggi ialah menjadi runner-up dunia pada 1998, 2001, dan 2002.
Pembalap Italia pindah ke World Superbike pada 2007-2012, kemudian sempat membalap beberapa seri pada 2015.

Biaggi akhirnya menjadi juara dunia pada 2010 dan 2012 bersama Aprilia.
Kini, setelah lama menghilang dari MotoGP, nama Max Biaggi kembali muncul dan dikaitkan dengan pabrikan Aprilia.
Dilansir dari Speedweek, Romano Albesiano telah membuat keputusan besar terkait masa depan timnya.
Albesiano mengaku bakal menempatkan Max Biaggi sebagai bagian dari rencana cadangan untuk menggantikan Andrea Iannone yang tersandung masalah doping.
"Sangat mungkin bahwa Andrea Ianone tidak akan bisa mengikuti balapan musim ini, Max Biaggi dan Lorenzo Savadori adalah rencana cadangan kami," ucap Albesiano.
Aprilia dikabarkan membutuhkan seorang seorang yang kompetitif untuk menemani pembalap Spanyol, Aleix Espagaro.
• Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Balad Air Irak Minggu (12/1) Malam, Siapa Bertanggungjawab?
• Beda Jawaban dengan Rizky Febian, 5 Pemandi Jenazah Lina Kompak Katakan Ini saat Diperiksa Polisi
Adapun, masuknya sosok Biaggi ke rencana cadangan Aprilia tak lepas dari keberhasilan dia membuat sensasi di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.
Biaggi berhasil membukukan waktu putaran dalam kisaran 2,05 menit dan hal tersebut membuktikan bahwa Biaggi masih memiliki kualitas dan kecepatan.
"Sayangnya saya masih cepat," ucap Biaggi setelah mengikuti tes di Sepang, Malaysia.
Seandainya Max Biaggi benar-benar menggantikan Iannone, maka Biaggi akan menjadi pembalap tertua di MotoGP, mengalahkan Rossi yang berumur 40 tahun.
Sementara itu, masa depan Rossi setelah musim 2020 juga jadi pertanyaan.
Valentino Rossi mengaku tidak masalah jika harus pindah ke tim satelit asalkan dirinya tetap bisa membalap di kelas premier MotoGP.
Valentino Rossi dapat dikatakan sebagai pembalap yang memiliki pengaruh besar pada perpindahan pembalap MotoGP untuk musim 2021.
Pilihan Valentino Rossi, baik bertahan ataupun pindah, akan berdampak besar pada susunan grid MotoGP.

Jika Valentino Rossi memutuskan pensiun, kursi kosong di tim pabrikan Yamaha akan menjadi rebutan para pembalap MotoGP.
Hal ini juga akan membuat semacam efek domino dalam bursa pembalap
Saat ini, Yamaha memang sedang memikirkan line-up MotoGP 2021.
Valentino Rossi sebagai pembalap paling senior pastinya tidak bisa digeser sesukanya.
Pembalap Italia ini masih mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi MotoGP ataupun branding Yamaha sendiri.
Namun, di sisi lain, performa Valentino Rossi masih kalah dibanding Maverick Vinales yang sebenarnya juga harap-harap cemas di Yamaha.
Yamaha masih ragu melepas The Doctor, tetapi bisa saja menginginkan Fabio Quartararo untuk pindah ke tim pabrikan Iwata tersebut.
Jika tidak segera merekut Quartararo, pembalap Prancis yang performanya mengesankan di MotoGP 2019 ini bisa pindah ke tim lain.
Jika Yamaha meminang Quartararo dan masih mempertahankan Rossi, maka nasib Vinales akan jadi pertanyaan.
Ada rumor Vinales akan pergi jika tidak punya tempat.
Tim pabrikan seperti Ducati juga siap menerima Vinales.

Yamaha juga bisa saja memasangkan Vinales dan Quartararo.
Namun, nasib Rossi ganti menjadi pertanyaan.
Yamah harus membuat keputusan dari pilihan sulit antara Rossi, Vinales, dan Quartararo.
Namun, Yamaha sepertinya bisa sedikit lega karena Rossi memberi kode yang mengejutkan.
• Teddy Mulai Tersudut Atas Kematian Lina, Putri Semata Wayang Sule Lakukan Ini, Begini Reaksi Netizen
• Hasil & Klasemen Liga Inggris Pekan ke-22 - Manchester City Menang Besar, Aguero Cetak Hattrick
"Aku tidak melihat perbedaan apapun soal bergabung ke Petronas," kata Rossi dilansir dari La Gazzetta dello Sport.
"Aku ingin bertahan, tapi hanya ada 2 tempat bagi kami bertiga, jadi kami harus mulai memikirkan tempat ketiga," ujarnya.
Menurut Rossi, tim Petronas cukup baik, support Yamaha sangat besar.
"Bagiku, bahkan jika itu Petronas, tim itu tidak terlihat buruk," ungkap Rossi.
"Tapi jika Vinales atau Quartararo pergi ke pabrikan lain, siapa tahu apa yang mereka pikirkan," lanjutnya.
(Motorplus-online.com/Indra Fikri/ Ardhana Adwitiya/TribunnewsWiki/Febri)