Saling Serang Menteri PUPR Basuki Vs Anies Baswedan Soal Banjir, Ini Kata Pengamat, Siapa Benar?
Saling serang Gubernur Anies Baswedan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mulai tampak ketika membahas banjir
Saling Serang Menteri PUPR Basuki Vs Anies Baswedan Soal Banjir, Ini Kata Pengamat, Siapa Benar?
TRIBUNJAMBI.COM - Persoalan Banir di Jabodetabek hingga kini masih jadi perbincangan publik.
Saling serang Gubernur Anies Baswedan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mulai tampak saat ketika membahas banjir.
Pakar Bioteknologi Universitas Indonesia (UI) Firdaus Ali menanggapi menanggapi silang pendapat antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait banjir yang melanda kawasan Ibu Kota.
Menurut Ali, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI jakarta seharusnya mengerjakan yang menjadi domain dan tanggung jawabnya.
Menurutnya, persoalan di hulu tersebut diluar kewenangan Pemprov DKI.
"Di hulu kewenangannya ada di luar keweangan DKI Jakarta, itu yang sedang kita kerjakan, pemerintah pusat bersama dengan pemprov Jabar," tutur Ali saat berbicara di Kompas TV, Rabu (1/1/2020) malam.
Ali menjelaskan, pemerintah pusat sebenarnya telah menyusun strategi untuk mengatisipasi kejadian banjir besar.
Diantaranya yakni dengan membangun dua bendungan serta menata jalur hulu.
"Tahun 2016 akhir kita kemudian menandatangani kontrak membangun Bendungan Ciawi dan Bendunga Sukamahi."
"Bendungan Ciawi itu kapasistasnya kira-kira 6,45 juta m3 dan sukamahi kira-kira 1,6 juta m3," lanjutnya.
Namun demikian, bendungan tersebut masih dalam proses.
• Teka-teki Perceraian UAS dan Mellya Usai 7 Tahun Bersama, Fakta 4 Tahun Lalu Terungkap Ternyata
• Terang-terangan Anies Baswedan Bantah Jokowi Soal Banjir Jakarta,Gubernur DKI Malah Sebutap!_&&&&-
• Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas Meninggal Dunia di RS Sarjito Yogyakarta
• Kronologi TNI AL Usir Kapal Penjaga Pantai China di Laut China Selatan
Diharapkan dengan bendungan tersebut, air kiriman dari hulu dapat ditahan lebih lama untuk sampai di Jakarta.
"Kita tahan dengan total kapasitas tadi bisa sampai 8 juta m3, kita bisa perpanjang."
"Lalu kita bisa mengurangi dampaknya kira-kira sampai 30% setidaknya yang masu ke DAS Ciliwung dan kemudian ke Cisadane," terang Ali.