Berita Selebritis
Yuni Shara Trauma Soal KDRT yang Dialaminya
Bukan tanpa alasan jika Yuni Shara menggunakan sesuatu, pasalnya dirinya masih trauma akibat kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
TRIBUNJAMBI.COM - Artis Yuni Shara mengakui jika dirinya sering menggunakan alat bantu selama memegang status janda.
Bukan tanpa alasan jika Yuni Shara menggunakan alat abntu alat, pasalnya dirinya masih trauma akibat kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Ya, diketahui Yuni Shara pertama kali menikah dengan Raymond Manthey di tahun 1993 silam, namun berakhir perceraian.
Pernikahan Yuni Shara dengan Raymond Manthey memang hanya bertahan 4 tahun, namun ternyata meninggalkan trauma mendalam dalam kehidupan pribadinya hingga sekarang.
Tak banyak diketahui sebelumnya, ternyata Yuni Shara pernah mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ketika menjalani pernikahan pertamanya dengan Raymond Manthey.
Saking trauma dengan kehidupan pernikahannya yang dipenuhi dengan kekerasan, Yuni Shara merasakan imbasnya sampai ke kehidupan alatualnya.

• Dihina Sebagai Paranormal Palsu, Emosi Mbak You Beri Tamparan Keras Lalu Sampaikan Hal Tak Terduga
• Tubuh Yuni Shara Panen Pujian Saat Bagikan Potret Kumpul Bareng Geng Kepompong, Kenapa Masih alati?
• Tabiat Reino Barack Mulai Berubah Sejak Menikahi Syahrini, Padahal Dulu Dijuluki Kanebo Kering
• Rilis di Bioskop Mulai Hari Ini 19 Desember 2019, Berikut Sinopsis Film Imperfect, Ada Jessica Mila
Pun, trauma itu juga belum sembuh benar ketika Yuni Shara memutuskan kembali menikah untuk yang kedua kalinya dengan Henry Siahaan pada tahun 2002 silam.
Sama dengan nasib pernikahan pertamanya, Yuni Shara dan Henry Siahaan akhirnya bercerai pada tahun 2008.
Sayangnya, meskipun sudah menikah lagi, Yuni Shara belum bisa benar-benar mengobati rasa traumanya.
“Dari aku nikah pertama, itu aku sudah di-KDRT setiap hari,” kata Yuni Shara saat berbincang dengan Deddy Corbuzier dalam channel YouTubenya yang tayang 18 Desember 2019.
“Itu yang (pernikahan) pertama aku masih muda, jadi itu sangat membekas,” kata Yuni Shara.
“Jadi aku enggak terlalu kepengin (berhubungan alatual) waktu itu. Jadi kalau aku berhubungan, aku (cuma) melayani, iya.”
“Kalau dia marah, dia kasar. (Setelah itu) dia minta maaf berlebihan, psyco,” ceplos Yuni Shara.
“Bagus aku enggak gila, yang dilakukan itu menyakitkan banget, tapi mungkin Tuhan pengin saya melakukan itu, jadi aku selalu accepted, jadi aku berdamai dengan diri aku terus.”
Enam tahun menjalani pernikahan dengan Henry Siahaan, Yuni Shara mengaku masih mengalami trauma dengan lawan jenis.

“Karena KDRT, lu jadi trauma sama sentuhan?” tanya Deddy Corbuzier.
“Awalnya iya,” jawab Yuni Shara.
“Jadi lu enggak menikmati? Waktu sexual intercourse?” tanya Deddy Corbuzier lagi.
“Ya sangat enggak dong, pura-pura. Aku enggak tau rasanya orgasm. Jadi selama menikah lagi, aku (cuma) melayani, iya,” jawab kakak dari Krisdayanti itu.
Permasalahan domestik yang dibongkar habis-habisan oleh Yuni Shara ini, membuat Yuni pada akhirnya memilih untuk mengambil jalan pintas.
Yuni Shara mengakui dirinya enggan memulai hubungan percintaan lagi karena tak mau disulitkan dengan segudang keribetannya.
Sampai pada akhirnya Yuni Shara menyebutkan kalau dia memilih untuk mencari ‘teman yang tak merepotkan’ alias alat bantu alat untuk memenuhi kebutuhannya.
“Sudah umur tua nih, aku pergi lah ke Holland, saya pergi ke sex shop,"
"Karena enggak ada yang tau aku (di Holland), jadi aku tanya-tanya aja."
"Sejak itu aku punya ‘teman’,” kata Yuni Shara mengaku tanpa malu-malu.
Yuni Shara punya alasan tersendiri mengapa dia lebih memilih untuk menggunakan alat bantu alat yang dia beli di Amsterdam, Belanda, ketimbang menikah lagi.
“Enggak ngerepotin, aku bisa atur sendiri, aku bisa simpan sendiri, that’s my bestfriend,” aku Yuni Shara.
Usai membuat pengakuan mengejutkan itu, Yuni Shara mengajak perempuan untuk tak malu menyandang status sebagai janda.
Bagi Yuni Shara, 12 tahun menyandang status itu, membuatnya bisa lebih banyak berkarya dan menghargai serta menyayangi diri sendiri.

Baginya, bermanfaat bagi orang lain, terutama orang-orang di sekitarnya, adalah hal yang paling penting.
Terbukti, kini Yuni Shara memiliki sebuah sekolah berbiaya murah meriah di kampung halamannya, Batu, Jawa Timur.
(*)