Mesut Ozil Sampai Geram, Ini 5 Aturan Kejam China untuk Muslim Uighur, Larang Berhijab Hingga Puasa
Siaran langsung untuk klub sepakbola asal Inggris Arsenal dibela Ozil tidak ditayangkan oleh stasiun televisi yang dikelola pemerintah China, CCTV
Pantas Mesut Ozil Sampai Geram, Ini 5 Peraturan 'Kejam' China untuk Muslim Uighur, dari Larang Pakai Jilbab Hingga Larang Puasa Ramadhan
TRIBUNJAMBI.COM - Pemain sepakbola asal Jerman yang berdarah Turki, Ozil tengah jadi 'incaran' pemerintah China.
Siaran langsung untuk klub sepakbola asal Inggris Arsenal yang dibela Ozil tidak ditayangkan oleh stasiun televisi yang dikelola pemerintah China, CCTV.
Padahal, dengan pilihan tersebut, bisa jadi mereka kehilangan peluang untuk mendapatkan banyak penonton.
Sebab, pertandingan Arsenal yang tak ditayangkan justru ketika klub asal London tersebut akan melawan Manchester City, sebuah pertemuan dua klub papan atas.
Hal ini terjadi setelah Ozil berkomentar kritis tentang perlakuan terhadap minoritas Uighur di China.
Dalam postingan Instagram dan Twitter, Ozil menuduh Muslim tetap diam atas perlakuan buruk terhadap minoritas Muslim Uighur, Quran dibakar. Masjid ditutup. Sekolah mereka dilarang," tulis Ozil.
Pemerintah China memang kerap diteror dengan kritik dari masyarakat dunia terkait perlakuan yang tidak adil dan semena-mena terhadap suku minoritas tersebut.
• Ashanty Nekat Lakukan Ini Tengah Malam, Anang Hermansyah Emosi dan Salahkan Istri, Arsy: Ayah Sabar!
• Maia Estianty Ternyata Pernah Labrak Mulan Jameela Secara Langsung dan Ajukan Pertanyaan Menohok Ini
• Nyaris Tak Pernah Disorot, Ini 3 Kerajaan Bisnis Ustaz Abdul Somad yang Jadi Ladang Uang Fantastis
• Dilamar Seorang Kakek Asal Jepang, Naysilla Mirdad Jadi Sorotan Rekan Artis hingga Bikin Heboh
Terdapat 5 peraturan yang dikeluarkan pemerintah China yang menyebabkan suku Uighur semakin tidak bebas untuk mendapatkan haknya dan semakin terjepit.
1. Otoritas China melarang mengenakan jilbab
Otoritas di China melarang kelompok minoritas Uighur'>Muslim Uighur mengenakan jilbab atau memelihara janggut.
Pemerintah China memberlakukan larangan baru di Provinsi Xinjiang yang disebut sebagai sebuah kampanye melawan kelompok ekstrim Islam.
Kebijakan itu termasuk melarang warga untuk memelihara janggut panjang, serta penggunaan kerudung di ruang publik.
Xinjiang merupakan tempat tinggal etnik Uighur, kelompok Muslim tradisional yang mengalami diskriminasi. Selama beberapa tahun terakhir, di wilayah ini terjadi kerusuhan berdarah.

2. Pemerintah China mengumpulkan DNA warga minoritas