Advertorial

Konsisten Dukung Petani Swadaya, Yayasan Setara Jambi Raih Penghargaan di Hari Perkebunan RI Ke-62

Yayasan Setara Jambi merupakan satu-satunya CSO yang mendapatkan penghargaan pada Hari Perkebunan tahun ini

Editor: Duanto AS
Istimewa
Yayasan Setara Jambi raih penghargaan pada peringatan Hari Perkebunan ke-62, 10-12 Desember 2019 di Malang Jawa Timur. Penghargaan dari Direktorat Jendral Perkebunan Kementan RI untuk penerimaan penghargaan Kategori Peningkatan Produksi dan Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. 

Konsisten Dukung Petani Swadaya, Yayasan Setara Jambi Raih Penghargaan di Hari Perkebunan RI Ke-62

TRIBUNJAMBI.COM - Tanggal 11 Desember ditetapkan sebagai hari Perkebunan Nasional, dimana Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktoral Jendral Perkebunan selalu melaksanakan peringatan hari Perkebunan sebagai moment untuk mengumpulkan para pihak, pemerintah, petani, pengusaha dan CSO untuk bertukar informasi terbaru tentang perkembangan perkebunan dan pameran produk-produk perkebunan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Pada pelaksanaan Hari Perkebunan ke-61 tahun lalu di Bandung, Jawa Barat, Yayasan Setara Jambi berpartisipasi dalam rangka penyerahan data petani kelapa sawit, guna mendukung program satu data nasonal.

"Saat itu, Yayasan Setara menyerahkan 3.344 data petani swadaya kepada Dirjenbun secara simbolis," kata ujar Nurbaya Zulhakim, Direktur Yayasan Setara Jambi.

"Pada peringatan Hari Perkebunan ke-62, 10-12 Desember 2019 di Malang Jawa Timur, Yayasan Setara Jambi mendapatkan undangan resmi dari Direktorat Jendral Perkebunan Kementan RI untuk penerimaan penghargaan Kategori Peningkatan Produksi dan Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan," kata Baya.

Yayasan Setara Jambi merupakan satu-satunya CSO yang mendapatkan penghargaan pada Hari Perkebunan tahun ini.

Nurbaya atau yang akrab di panggil Baya, mengatakan Yayasan Setara Jambi adalah salah satu CSO local yang konsisten mendukung petani kecil swadaya untuk mewudujkan pertanian kelapa sawit berkelanjutan.

Mengapa fokus kepada petani swadaya?

Baya mengatakan karena petani swadaya pada umumnya mengembangkan pertanian kelapa sawit dengan pengetahuan terbatas, tidak ada tanggung-jawab dari pihak tertentu untuk memberikan pembinaan sebagaimana halnya dengan petani plasma.

Dengan keterbatasan resource, Yayasan Setara Jambi terus melakukan program pemberdayaan petani kelapa sawit swadaya di berbagai desa di Jambi, Sumatera Selatan dan Riau.

Kegiatan yang dilakukan, seperti pendataan dan pemetaan kebun, peningkatan kapasitas petani dengan berbagai tema pelatihan yang relevan hingga fasilitasi legalitas kebun.

Dari proses pembedayaan petani ini, Yayasan Setara telah berhasil memfasilitasi petani kecil swadaya mendapatkan sertifikasi RSPO di Jambi sejumlah 989 petani dengan luas kebun 1.755 hektare. Sangat disadari bahwa jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan dengan total jumlah petani swadaya yang ada di Provinsi Jambi.

Tentu tidaklah mudah, banyak proses dan upaya keras yang harus ditempuh oleh organisasi petani dan Yayasan Setara, mulai dari membentuk kelompok, edukasi tentang pentingnya memperbaiki pengelolaan kelapa sawit, hingga proses audit.

"Akhirnya sertifikasi berbuah manis, dimana organisasi petani mendapatkan insentif cukup signifikan dari kerja kerasnya mengupayakan praktik-praktik perkebunan kelapa sawit lebih bertanggung-jawab, dimana pengeleolaannya tidak hanya pada aspek peningkatan produktivitas akan tetapi juga aspek sosial dan lingkungan menjadi bagian penting yang harus diperhatikan," ucap Baya.

Pada 2020, Yayasan Setara berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 6/2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) di Provinsi Jambi.
Salah satu targetnya adalah bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan FASDA untuk menfasilitasi petani swadaya dalam memperoleh sertifikasi ISPO. Karena walau bagaimanapun ISPO merupakan mandatory yang harus dipatuhi oleh seluruh sektor usaha perkebunan kelapa sawit termasuk petani kecil di dalamnya, dan tentu pada kondisi saat ini petani kecil swadaya sangat membutuhkan dukungan banyak pihak untuk dapat mewujudkan diperolehnya sertifikasi tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved