Serang Pakai Senapan Serbu, KKB OPM Klaim 2 Prajurit TNI Tewas di Papua, Ini Kata Kolonel CPL Eko
Dengan senapan serbu, para TPNPB-OPM menyerang bertubi-tubi anggota TNI diwilayah Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (29/11/2019).
Serang Pakai Senapan Serbu, KKB OPM Klaim 2 Prajurit TNI Tewas di Papua, Ini Kata Kolonel CPL Eko
TRIBUNJAMBI.COM - Perang memanas antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM dengan Prajurit TNI di Papua.
Dengan senapan serbu, para TPNPB-OPM menyerang bertubi-tubi anggota TNI diwilayah Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (29/11/2019).
Bahkan TPNPB-OPM mengklaim bahwa mereka berhasil menewaskan 2 prajurit TNI di Papua dalam dalam kontak senjata di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Menanggapi hal itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenrawasih Kolonel CPL Eko Daryanto mengatakan pernyataan yang dikeluarkan TPNPB-OPM tidak benar.
"Tidak ada, kita tidak ada korban," ujar dia saat dihubungi melalui telepon, Minggu (1/12/2019).
• Kesalahan Fatal Maruf Amin Minta Masjid Diperketat Aparat? Stafsus Wapres Langsung Bereaksi Begini
• Anies Baswedan Dipastikan Datang ke Reuni Akbar 212, Massa Berdatangan dari Luar Jakarta
• Miskinnya Rizieq Shihab di Arab Saudi, Slamet Maarif: Harus Kontrak Rumah dan Gak Bisa Cari Nafkah
• Pagi Ini Rambut Ashanty Berubah dan Semakin Jarang, Alami Kerontokan Akibat Sakit Autoimun?
Menurut dia, sesuai pernyataan Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakti Kolonel Infantri Binsar Sianipar bahwa dalam kontak senjata yang berlangsung selama 15 menit tersebut, justru dari pihak Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menjadi korban.
"Kita dengar dari yang berkopenten saja, Danrem kan sudah menegaskan itu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Aparat keamanan kembali terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
"Betul ada kontak senjata di Mugi," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (29/11/2019).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.25 WIT tersebut, terjadi karena KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya, ingin mengganggu helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika.
Namun, prajurit TNI yang tengah bersiap melakukan pengamanan mengetahui keberadaan kelompok tersebut.
"Tadi ada anggota yang mau pengamanan heli yang mau dorlog, terus mereka melihat ada 5 orang membawa senapan serbu. Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," kata Candra.
Perang Memanas, Prajurit TNI Dihujani Peluru oleh Anak Buah Egianus Kogoya
Prajurit TNI mendadak diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB khususnya dari anak buah Egianus Kogoya.
Teror penembakan dari KKB Papua khususnya anak buah Egianus Kogoya di area Pertambangan PT Freeport Indonesia, Sabtu (30/11/2019).
Sebelumnya, Kapendam XVII/ Cendrawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebutkan gangguan penembakan ini terjadi di area Mile 60 RPU 47 Distrik Tembagapura, Mimika Papua.
Awalnya, sekitar pukul 15.30 WIT mobil patroli zona delta yang dikendarai Ramdhani bergerak dari Mile 64 menuju Mile 58 untuk menunggu dan menjemput bis karyawan PT Freeport Indonesia dari Terminal Gorong-gorong Kota Timika.
Di dalam mobil patroli itu terdapat seorang warga negara asing (WNA) bernama Mathew Philips dan seorang lainnya bernama Latief.
Namun, sekitar pukul 15.50 WIT, saat mobil patroli sedang melintasi mile 60 mendapat gangguan penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal.
Tim Satgas TNI-Polri yang mendapat informasi itu langsung bergerak menuju lokasi.
Sepuluh menit kemudian, Tim Satgas TNI-Polri tiba di Mile 60 untuk memberi bantuan dan mengamankan lokasi.
"Mendengar aksi penembakan yang dilakukan oleh OTK tersebut, pada pukul 16.00 WIT Tim Satgas TNI-Polri langsung bergerak menuju Mile 60 untuk memberi bantuan dan mengamankan lokasi, serta melakukan pemantauan sekitar area Mile 60,” jelas Kolonel Eko dalam keterangan tertulisnya, Sabtu malam.

Kolonel Eko mengimbau kepada Satgas TNI-Polri agar lebih waspada terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal yang ingin membuat suasana tidak kondusif di Papua.
“Kami berharap Satgas TNI-Polri lebih waspada terhadap kelompok-kelompok yang ingin membuat suasana di Papua tidak kondusif, dan untuk masyarakat kami berharap agar lebih hati-hati," ujar Kolonel Eko.
Terjadi juga di Nduga
Sehari sebelumnya, terjadi juga kontak senjata di Nduga.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto mengatakan, kontak senjata yang terjadi antara pihak keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, terjadi pada Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 09.25 WIT.
Dalam kontak senjata tersebut, Candra memastikan tidak ada prajurit TNI yang menjadi korban.
Dikatakan Candra, peristiwa bermula dari helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika.
Namun diganggu oleh KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya.
Prajurit TNI yang tengah bersiap melakukan pengamanan melihat ada lima orang membawa senjata serbu.

"Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat.
Akibat kontak senjata tersebut, helikopter yang harusnya melakukan dorlog terpaksa kembali ke Timika karena situasi di Mugi kurang kondusif.
"Kemudian heli yang mau dorlog kembali ke Timika," katanya.
Ia memastikan, dari lima anggota KKB yang terlibat kontak senjata dengan prajurit TNI, tidak ada Egianus Kogoya.
"Itu kelompoknya Egianus, tapi Egianus tidak ada karena masih di Kuyawage," katanya.