Kesalahan Fatal Maruf Amin Minta Masjid Diperketat Aparat? Stafsus Wapres Langsung Bereaksi Begini
Staf Khusus Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi langsung meluruskan soal wacana Maruf Amin yang meminta aparat untuk mengawasi masjid.
Kesalahan Fatal Maruf Amin Minta Masjid Diperketat Aparat? Stafsus Wapres Langsung Bereaksi Begini
TRIBUNJAMBI.COM - Pernyataan Wakil Presiden Maruf Amin soal diperketatnya masjid mendapat respon tak biasa oleh publik.
Staf Khusus Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi langsung meluruskan soal wacana Maruf Amin yang meminta aparat untuk mengawasi masjid.
Ya, Masduki Baidlowi meluruskan inti dari pernyataan Wapres Maruf Amin bahwa yang dikatakan itu bukanlah sebuah intruksi penempatan aparat di masjid untuk mengawasi penyebaran kebencian.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Senin (30/11/2019), Masduki mulanya menegur tvOne yang menurutnya telah memberitakan hal yang menyesatkan terkait pernyataan Ma'ruf Amin.
"Kedua, yang ingin saya tegaskan, tidak ada instruksi dari Wapres terkait dengan hal itu kepada polisi untuk melaksanakan sebagaimana tadi yang ditegaskan oleh tvOne," jelas Masduki.
Ia mengatakan tidak pernah ada instruksi dari Maruf Amin untuk mengeluarkan perintah kepada aparat untuk menjaga masjid-masjid.
"Bahwa ada penjagaan masjid, itu adalah instruksi dari wakil presiden, itu enggak ada itu," kata Masduki.
• Miskinnya Rizieq Shihab di Arab Saudi, Slamet Maarif: Harus Kontrak Rumah dan Gak Bisa Cari Nafkah
• Anies Baswedan Dipastikan Datang ke Reuni Akbar 212, Massa Berdatangan dari Luar Jakarta
• Pagi Ini Rambut Ashanty Berubah dan Semakin Jarang, Alami Kerontokan Akibat Sakit Autoimun?
• Jadwal Wakil Indonesia di SEA Games 2019 (2/12) - Badminton, Basket 3x3, Voli Pantai, Catur, Sepeda
Masduki kemudian menyebut pemberitaan yang dilakukan oleh tvOne adalah hal menyesatkan dan meminta tvOne untuk mengklarifikasi hal tersebut.
"Jadi ini saya kira misleading (menyesatkan) oleh karena itu harus diklarifikasi dan ini penting," ujar Masduki.
Klarifikasi harus diberikan, karena Masduki berpendapat jika tidak diluruskan maka akan semakin memperkeruh suasana, dan meningkatkan intoleransi antar masyarakat.
"Karena agar tidak kontra produktif, karena bahaya sekali kalau kemudian akhirnya seperti apa yang terjadi dalam pemberitaan-pemberitaan ini," jelas Masduki.
"Bukan malah aman, bukan malah toleran, justru malah sebaliknya," imbuhnya.
Wacana penempatan aparat untuk awasi masjid, mulanya disampaikan Ma'ruf Amin saat mengisi acara Festival Tajug 2019 di Cirebon.
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (26/11/2019), Maruf Amin menyampaikan pesan bahwa dirinya ingin agar semua pihak yang berwenang membantu mengawasi masjid dari ujaran-ujaran kebencian.
Tidak hanya polisi, pesan tersebut juga ditujukan kepada pemerintah daerah.
"Masjid yang dijadikan tempat menebar kebencian harus diingatkan dan diperingatkan supaya tidak dibiarkan masjidnya untuk menyebar kebencian," kata Ma'ruf di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).
"Itu harus aktif dari kepolisian maupun pemda untuk melakukan pencegahan," imbuhnya.
Video dapat dilihat menit 3.57:
Masduki Sebut Pidato Ma'ruf Amin Junjung Toleransi
Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, menjelaskan tidak ada pernyataan Wapres yang bersifat intoleran.
Terkait pernyataan Ma'ruf Amin soal wacana aparat mengawasi masjid, Masduki mengatakan hal tersebut adalah nasihat, bukan sebuah perintah.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Senin (30/11/2019), Masduki juga mengatakan bahwa pidato yang disampaikan oleh Ma'ruf Amin adalah mencontoh dari pesan yang pernah disampaikan oleh Syarif Hidayatullah.

Mulanya Masduki menjelaskan tentang latar belakang acara yang dihadiri oleh Ma'ruf Amin saat menyampaikan pernyataan aparat awasi masjid.
"Pertama yang perlu saya tegaskan sebagai staf khusus yang membidangi masalah informasi dan komunikasi, bahwa pidato yang disampaikan oleh Wakil Presiden itu di Cirebon dalam konteks Festival Tajug di Kraton," kata Masduki.
Pidato yang disampaikan saat Festival Tajug tersebut, menurut Masduki adalah kata-kata yang pernah disampikan oleh salah satu pemuka agama di Cirebon, yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati
"Itu adalah pidato nasihat kepada warga yang bapak wakil presiden sebenarnya sedang mengelaborasi sebuah kata-kata yang sangat agung, yang disampaikan oleh Syarif Hidayatullah. Seorang tokoh yang mengislamkan masyarakat di Jawa Barat," lanjut Masduki.
Masduki kemudian membahas inti dari pesan yang pernah disampaikan oleh Syarif Hidayatullah.
Inti dari pesan tersebut adalah menjaga rumah ibadah dan orang-orang miskin.
"Inti dari perkataan Syarif Hidayatullah itu menjaga tajug dan menjaga orang miskin, itulah yang kemudian oleh Wapres untuk dijelaskan kepada masyarakat dalam pengertian tajug itu sebenarnya rumah ibadah, dan langgar," kata Masduki.
Dari situlah Ma'ruf Amin menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga masjid dan tempat ibadah agar terhindar dari kebencian dan intoleransi.
"Dalam konteks ketika proses islamisasi itu yang ditekankan oleh Syarif Hidayatullah itu adalah kedamaian, harmoni," ujar Masduki.
Dari situlah Ma'ruf Amin menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga masjid dan tempat ibadah agar terhindar dari kebencian dan intoleransi.
"Dalam konteks ketika proses islamisasi itu yang ditekankan oleh Syarif Hidayatullah itu adalah kedamaian, harmoni," ujar Masduki.
"Bukan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah intoleransi, oleh karena itu mari kita jaga bersama-bersama persoalan ini," imbuhnya.
Masduki mengatakan ketika ada penceramah yang menyampaikan sesuatu yang dapat menimbulkan perpecahan maka perlu ditindak oleh aparat maupun pemerintah.
"Kalau kemudain misalnya ada hal yang terkait dengan seorang Dai menyampaikan pidato, lalu bernada kurang toleran, itulah yang perlu dilakukan persuasi oleh pihak Pemda, dan pihak kemanan setempat," jelas Masduki.
Masduki kembali menegaskan yang dimaksud oleh Ma'ruf Amin bukanlah menjaga masjid.
Karena penjagaan masjid hanya akan menimbulkan hal buruk.
"Bukan kemudian melakukan penjagaan terhadap masjid, kalau melakukan penjagaan terhadap masjid itu jelas kontra produktif," jelas Masduki.
Pesan Ma'ruf Amin untuk Acara Reuni 212
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pesannya terkait adanya kegiatan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, 2 Desember 2019 mendatang.
Ma'ruf Amin mengatakan acara seperti reuni 212 tidak dilarang, dan diperbolehkan di Indonesia yang merupakan negara demokrasi.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (29/11/2019), namun Ma'ruf Amin berpesan agar acara reuni 212 tetap kondusif dan tidak merusak.
"Oleh karena itu, kita imbau supaya tak terjadi hal-hal yang merrusak suasana yang kondusif," kata Ma'ruf Amin seusai membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2019 di Badung, Bali, Jumat (29/11/2019).
Ma'ruf Amin juga mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan acara reuni 212.
Namun tetap dilakukan dengan syarat tidak menimbulkan kekacauan dan kericuhan.
"Yang dilarang kalau anarkistis dan menimbulkan kegaduhan," katanya.
Acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2019 itu nantinya akan diisi dengan agenda berdoa dan berzikir bersama di Monas. (TribunWow.com/Anung Malik)