Kartini Manoppo 'Dipepet' di Ruang Tamu, Pramugari Garuda Bikin Soekarno Jatuh Hati

Selain pemikir dan pejuang yang andal, Presiden I RI ini juga dikelilingi perempuan-perempuan hebat.

Editor: Duanto AS
Kartini Manoppo dan Soekarno. (ist) 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah cinta Soekarno dengan pramugari Garuda Indonesia, berawal dari sebuah lukisan Basuki Abdullah.

Sosok Soekarno menarik disimak. 

Selain pemikir dan pejuang yang andal, Presiden I RI ini juga dikelilingi perempuan-perempuan hebat.

Kisah cinta Soekarno atau Bung Karno tak ada habisnya diceritakan.

Satu di antaranya saat Soekarno jatuh cinta dengan seorang pramugari Garuda Indonesia yang cantik.

Kisah Paspampres, Taktik Akali Pengamanan Soeharto Terendus, Perisai Soekarno Dilempar Granat

Setumpuk Harta Karun yang Pernah Ditemukan di Jambi, Milik Soekarno s/d Mobil Habibie?

Kisah Soekarno Tak Tangkap Intel Cantik CIA di Istana, Malah Damprat Cakrabirawa: Kita Kebobolan

Kisah itu berawal dari sebuah lukisan Basuki Abdullah.

Kisah cinta Soekarno ini pernah ditulis dalam Majalah Intisari Edisi Agustus 2017 berjudul Bung Karno: Untold Love Story.

Melansir Intisari, pada suatu hari di tahun 1959, pelukis Basuki Abdullah mengadakan pameran lukisan.

Soekarno yang berdarah seni tinggi tentu tak mau melewatkan.

Tiba di depan sebuah lukisan, Soekarno terpana.

Dia terkagum-kagum atas kecantikan wanita yang ada di lukisan tersebut.

Soekarno mengaku langsung jatuh cinta.

Dia lalu bertanya kepada Basuki Abdullah, siapakah sosok wanita di lukisan tersebut

Basuki menjawab bahwa model yang dilukisnya seorang pramugari Garuda Indonesia.

Bung Karno lantas meminta nama dan alamatnya.

Putri keluarga bangsawan

Wanita cantik di lukisan itu bernama Kartini Manoppo.

Kartini Manoppo merupakan putri keluarga bangsawan di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Sebagai presiden, mudah saja bagi Soekarno untuk mengatur pertemuan dengan seorang pramugari Garuda Indonesia.

Diminta ikut penerbangan ke Surabaya

Dalam buku berjudul Bung Karno! Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, & Kebanggaanku, Kartini Manoppo menceritakan dirinya diminta untuk ikut penerbangan ke Surabaya.

Beberapa jam sebelum take off, seorang pejabat tinggi bertanya, “Siapa yang bernama Kartini Manoppo?”

Kemudian, dia mengajak Kartini menghadap Bung Karno.

Kartini Manoppo gemetar dan gugup.

Diri pramugari Garuda Indonesia itu semakin terkejut, ketika mendengar kalimat yang diucapkan Bung Karno saat berhadap-hadapan dengannya.

“Kamu Kartini Manoppo? Wah aslinya lebih cantik dari lukisannya,” tutur Soekarno.

Sejak itu, setiap si Bung Besar melakukan kunjungan ke luar negeri, Kartini selalu diikutsertakan sebagai pramugari.

Sekretaris Negara kelimpungan

Pada 1959, Indonesia akan mengirim utusan ke Pasific Festival di San Francisco, AS.

Soekarno meminta Sekneg mengirim Kartini sebagai wakil Indonesia.

Tentu saja, Sekretaris Negara (Sekneg) kelimpungan.

Sebab saat itu Kartini sudah keluar bekerja sebagai pramugari Garuda Indonesia.

“Apa tidak boleh diganti orang lain?” tanya Sekneg.

“Harus Kartini Manoppo yang berangkat,” tegas Soekarno.

Sebelum berangkat ke AS, Kartini Manoppo diminta datang ke Istana.

Di sana, dia bertemu dengan Bung Karno yang habis mencukur rambut dan mengenakan piyama biru.

Bung Karno memberi petunjuk apa saja yang mesti dilakukannya selama mengikuti festival.

Pria kharismatis ini juga berkata, “Di tangan kamu itu adalah Indonesia, kamu harus jadi wakil yang baik.”

Kartini Manoppo mengangguk.

Kemudian, Bung Karno mengajaknya berbincang ke ruang tamu.

Di ruangan tersebut tiba-tiba Bung Karno mengutarakan perasaan cintanya.

Saking kagetnya, Kartini Manoppo sampai gemetar.

“Saya minta waktu, Pak,” jawab wanita kelahiran 1939 ini.

“Tidak,” kata Bung Karno.

“Sekarang juga, saya minta kepastian darimu, ya atau tidak,” tuturnya tegas.

Kartini Manoppo bingung luar biasa.

Ya atau tidak, ya atau tidak.

Akhirnya Kartini menjawab, ya.

Namun, Kartini meminta satu syarat, yakni semua diperjelas menanti kepulangannya dari AS.

Sepulang dari AS, Kartini Manoppo akhirnya menikah dengan Bung Karno.

Keduanya tidak menikah secara resmi, hanya menikah siri.

Sebab keluarga Kartini yang sangat terpandang awalnya tidak menyetujui.

Pantang bagi mereka putri kesayangannya menjadi istri kelima, meski pria tersebut seorang presiden.

“Itulah kenapa saya tidak menikah secara resmi dengan Bung Karno,” ujar Kartini Manoppo, seperti dikutip dari buku Bung Karno! Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, & Kebanggaanku.

Harus melahirkan di Jerman supaya selamat

Dari Kartini, Bung Karno mendapat seorang putra yang dinamainya Totok Suryawan Sukarnoputra.

Anak tersebut lahir pada 17 Agustus 1967 di Nurenberg, Jerman.

Saat Kartika Manoppo hamil, Bung Karno memang menyuruh istrinya tersebut melahirkan di Jerman.

Sebab saat itu kondisi politik tidak kondusif, dan Bung Karno berada di akhir era kekuasaannya.

Sebenarnya Bung Karno melarang Kartini pulang ke Indonesia sampai dia memberikan lampu hijau.

Namun karena rindunya terhadap Indonesia dan Bung Karno tak tertahankan, setelah anaknya lahir, Kartika nekat pulang ke Indonesia.

(Tulisan ini bersumber dari artikel Intisari, berjudul Kesengsem dengan Pramugrari Cantik yang Ada dalam Lukisan, Begini Cara Bung Karno Mendapatkan Cintanya)

Biodata Kartini Manoppo

Nama lengkap: Kartini Manoppo

Lahir: 19 Maret 1931
Meninggal: 1990

Pekerjaan: pramugari
Pasangan: Soekarno (1959–1968)
Anak: Totok Suryawan

Terkuak! Rahasia Terpendam Dibalik Peci Miring Soekarno hingga Mirisnya Akhir Jabatan Bung Karno

Perjalanan Cinta Presiden Soekarno dan Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto), Diwarnai Tragedi Bunuh Diri

VIDEO: Geger Emas Batangan Bergambar Soekarno, Penemu Dapat Petunjuk dari Mimpi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved