RAMAI Tagar #UninstallTokopedia di Twitter, Nuraini Razak Pastikan Tokopedia Tolak Radikalisme
Tokopedia tengah menjadi perbincangan hangat di Twitter. Ajakan menghapus aplikasi e-commerce lokal itu ramai bermunculan lewat tagar
TRIBUNJAMBI.COM- Tokopedia tengah menjadi perbincangan hangat di Twitter. Ajakan menghapus aplikasi e-commerce lokal itu ramai bermunculan lewat tagar #UninstallTokopedia.
Hingga Sabtu (30/11/2019) siang sekitar pukul 12.00 WIB, sudah ada lebih dari 10.000 kicauan yang mencantumkan tagar tersebut.
#UninstallTokopedia pun masuk dalam Trending Topic Twitter untuk kawasan Indonesia.
• VIDEO: 2 Pengujung Arena Billiard Positif Narkoba, Puluhan Botol Miras Tanpa Izin Diamankan
• BEDA Nasib Ahok dan Rizieq Shihab, Benarkah Pemerintah Pilih Kasih Hingga BTP Dapat Karpet Merah
• Deret Keseruan di Joy Run 2019 Transmart Jambi, Cek Daftar Lomba dan Hadiah Besar Berikut Ini
Rupanya keramaian hashtag itu dipicu oleh konten unggahan akun @TolakBigotRI yang memperlihatkan seorang tokoh agama berbicara di panggung sebuah acara.

Di latar belakang ada tulisan besar berbunyi "Tokopedia presents RiaMiranda The Seventh Annual Show".
Ria Miranda adalah salah satu merek busana muslim yang terkenal di Tokopedia.
Sementara, tokoh agama yang menjadi pembicara dalam acara tersebut oleh sebagian orang dinilai kontroversial karena memiliki pemikiran yang cenderung radikal.
• Kisah Perempuan dengan 9 Kepribadian Berbeda, Bagaimana Kehiduapnnya dengan Pasangan? Mulus?
• Ternyata Bukan hanya Putri Kedua Gibran Nama Lembah Manah Siswa Kelas 4 SD, Sering Diolok Olok?
• Kondisi Terkini Ashanty Siang Ini, Mengaku Akibat Nekat Konsumsi Banyak Obat Diet saat Muda
• Terekam Kamera, Aksi Tak Manusiawi Sang Ayah Pukul Ibunya dengan Palu, Kini jadi Buronan Polisi
Video itulah yang kemudian dipermasalahkan oleh warganet.
Mereka berpendapat bahwa Tokopedia kecolongan dengan menghadirkan sang tokoh kontroversial sebagai pembicara.
Alhasil, tagar #UninstallTokopedia pun menggelora.
Ria Miranda sendiri memang menggenar fashion show tahunan bertajuk Ria Miranda the Seventh di Jakarta pada 28 hingga 29 November lalu.
Tokopedia adalah salah satu sponsor dalam acara itu.
Tanggapan Tokopedia
• Prediksi One Piece Chapter 965, Penampakan Roger Muda, Kisah Awal Lin-lin dan Shirohige Bertengkar?
• VIRAL Video Mobil Jokowi yang Dikawal Paspampres Terjebak Macet, Begini Kata si Perekam
• SIAPA Sebenarnya Karen Vendela, Anak Konglomerat yang Dilamar Boy William di Gunung Fuji Jepang
KompasTekno menghubungi Tokopedia untuk mendapatkan klarifikasi mengenai tagar #UninstallTokopedia yang beredar di Twitter.
Menurut VP Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, acara fashion show yang diselenggatakan itu sepenuhnya merupakan inisiasi dari pihak Ria Miranda.
Dia menjelaskan, kerja sama yang dilakukan Ria Miranda dan Tokopedia kali ini adalah untuk menghadirkan koleksi busana terbaru yang bisa didapatkan eksklusif di Tokopedia.
Melalui keterangan resminya, Nuraini mengatakan bahwa Tokopedia tetap menghargai pandangan setiap masyarakat Indonesia dan menentang radikalisme.
"Sebagai institusi, Tokopedia menentang keras adanya diskriminasi SARA, radikalisme, serta pihak-pihak atau aktivitas apa pun yang merusak persatuan bangsa," ujar Nuraini.
Dia menutup pernyataannya dengan mengatakan sambil menambahkan bahwa Tokopedia akan tetap mendukung kreator lokal untuk mendapatkan akses lebih luas lewat pemanfaatan teknologi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tagar #UninstallTokopedia Ramai di Twitter, Ada Apa?"
Penulis : Yudha Pratomo
Editor : Oik Yusuf
Tokopedia Dikabarkan Bakal IPO pada 2020
Salah satu startup e-commerce Indonesia, Tokopedia, dikabarkan bakal melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2020.
Laporan yang beredar menyebutkan, Tokopedia akan kembali menggelar penggalangan dana pada kuartal pertama 2020.
Funding round itu konon akan menjadi yang terakhir kali dilakukan secara privat, sebelum Tokopedia IPO.
Beberapa perusahaan internet AS, berikut para investor yang sebelumnya sudah ikut serta, dikabarkan tertarik menanam modal pada sesi penggalangan dana tersebut.
Namun, nama-nama mereka belum diketahui pasti.
Tahun Ini Jumlah dana segar yang bisa terkumpul diprediksi sebesar 1 miliar hingga 1,5 miliar dollar AS (Rp 14 triliun-Rp 21 triliun), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Senin (25/11/2019).
Pada Oktober lalu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk mendaftarkan saham di dua bursa efek, satu di lokal dan satu lagi di lokasi yang belum ditentukan.
"Dual-listing kemungkinan besar akan menjadi pendekatan kami," ujar William ketika itu.
William pun mengatakan ingin agar konsumen dan para pedagang di Tokopedia "ikut menjadi pemegang saham".
"Kami sekarang sedang mencari partner yang tepat, yang percaya pada visi dan misi kami," tambahnya.
William memperkirakan startup yang didirikannya pada 10 tahun lalu itu bakal mencapai titik impas (break even point) pada 2020. Total nilai penjualan barang (GMV) di Tokopedia diperkirakan berlipat tiga, menjadi Rp 222 triliun pada 2019.
Pendapatan Tokopedia, menurut William, mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibanding GMV.
Sementara itu, jumlah pedagang di dalamnya juga terdongkrak menjadi 6,4 juta, dari 5 juta yang tercatat pada tahun lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tokopedia Dikabarkan Bakal IPO pada 2020"
Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reska K. Nistanto