Viral Belasan Driver Ojek Online Terima Orderan Fiktif Hingga Jutaan Rupiah, Begini Tindakan Polisi
Viral di media sosial (medsos) belasan driver ojek online (ojol) di Serang Banten, menjadi korban penipuan order fiktif.
Viral Belasan Driver Ojek Online Terima Order Fiktif Hingga Jutaan Rupiah, Begini Tindakan Polisi
TRIBUNJAMBI.COM - Viral di media sosial (medsos) belasan driver ojek online (ojol) di Serang Banten, menjadi korban penipuan order fiktif.
Order fiktif ini dikirim ke rumah kosong di Bumi Ciruas Permai, Kabupaten Serang, Banten.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (23/11/2019), dan kisahnya viral di media sosial.
Seorang warga di dekat rumah yang didatangi para ojol mengunggahnya ke media sosial.
"Total ada 13 driver, 12 driver siang hari dan satu driver dini hari sebelumnya.
• (VIRAL) VIDEO Lengkap Pengakuan Agnez Mo Cuma Numpang Lahir di Indonesia, Cek Menit ke-5 Sampai ke-8
• Disengat Tawon Vespa, Warga Tuban Sampai Pingsan Lalu Meninggal, Total 10 Tewas, Ratusan Terluka
"Pemesannya atas dua nama (akun) Sinta dan Kayla," kata Ida Widya, warga setempat, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (26/11/2019).
Ida yang merupakan pengunggah kejadian itu di medsos mengatakan, akun pelaku order fiktif bernama Sinta dan Kayla memesan makanan dalam jumlah besar.
Dalam pesanannya, kedua akun itu mengaku akan menggelar arisan di Bumi Ciruas Permai Blok 2 Blok K.
Makanan yang dipesan antara lain berupa pizza, nasi goreng, hingga air mineral dengan jumlah nominal di atas Rp 500.000.
"Seingat saya pizza itu ada dua driver yang bawa, harga Rp 500.000, Rp 750.000, nasi goreng juga banyak sekali karena ngakunya buat arisan," kata dia.
• Diserang dengan Tagar Cabul, Sandhy Sandoro Kunci Akun dan Komentar IG, Reaksi Warganet: Ketahuan!
• Foto Ahok BTP Sudah Terpampang di Pertamina, Lihat 5 Sosok Komisaris Utama Lainnya
Padahal, rumah yang dicantumkan dalam orderan tersebut adalah rumah kosong.
Penghuni rumah bekerja di luar kota dan pulang setiap dua pekan sekali.
Para driver ojol yang mendapat orderan tersebut mengaku kesal lantaran merasa jadi korban penipuan, apalagi yang dipesan jumlahnya tidak sedikit.
"Mereka datang sejak jam 10 pagi, beruntun bawa pesanan sampai sore. Saya kira lagi mangkal, karena nunggu berjam-jam. Akhirnya balik lagi bawa pesanannya," kata Ida.