Pertanyaan Pedas Fadli Zon untuk Ahok, 'Hebatnya Apa Dia di Pertamina?' Hingga Mahfud MD Bereaksi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon ternyata mengkritik pedas sikap Menteri BUMN, Erick Thohir yang mempercayai Ahok

Editor: Tommy Kurniawan
Chaerul Umam
Pertanyaan Pedas Fadli Zon untuk Ahok, 'Hebatnya Apa Dia di Pertamina?' Hingga Mahfud MD Bereaksi 

Pertanyaan Pedas Fadli Zon untuk Ahok, 'Hebatnya Apa Dia di Pertamina?' Hingga Mahfud MD Bereaksi

TRIBUNJAMBI.COM - Ditunjuknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi komisari PT Pertamina oleh Menteri BUMN, Erick Thohir ditanggapi serius oleh Fadli Zon.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon ternyata mengkritik pedas sikap Menteri BUMN, Erick Thohir yang mempercayai Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris PT Pertamina.

Sebelumnya, isu soal jabatan Ahok menjadi petinggi PT Pertamina sudah menjadi sorotan semenjak beberapa minggu belakangan ini.

Fadli Zon Sasar Ahok Jadi Komisaris, Hebatnya Apa Dia di Pertamina? Mahfud MD Bilang gak Masalah
Fadli Zon Sasar Ahok Jadi Komisaris, Hebatnya Apa Dia di Pertamina? Mahfud MD Bilang gak Masalah (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Bahkan, Fadli Zon menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak.

Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.

Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama justru menimbulkan penolakan dari orang-orang yang tak menyukai sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Akibat Ulah Prabowo Subianto, Rocky Gerung Sampai Stress?, Saya Masuk Kabinet di Bawah Said Didu

Biduan Seksi Asal Lamongan Rela Lakukan Ini Demi Jadi Kades, Hotman Paris Kaget Bukan Main

Ashanty Mulai Putus Asa hingga Ikhlas Jika Harus Meninggal Karena Penyakitnya Tak Bisa Disembuhkan

Peringatan Tegas Anang Hermansyah Saat Tahu Atta Halilintar Berniat Bakal Menikahi Aurel Hermansyah

"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujarnya.

Fadli pun menilai sosok Ahok dipilih bukan karena prestasi atau kemampuannya.

Fadli Zon Sasar Ahok Jadi Komisaris, Hebatnya Apa Dia di Pertamina? Mahfud MD Bilang gak Masalah
Fadli Zon Sasar Ahok Jadi Komisaris, Hebatnya Apa Dia di Pertamina? Mahfud MD Bilang gak Masalah (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Joko Widodo.

Ahok memang pernah berpasangan dengan Jokowi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menunjuk Ahok karena menilainya sebagai sosok pendobrak.

"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang.

Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Erick juga menilai Ahok sebagai sosok yang konsisten dan memiliki rekam jejak yang baik.

Ia yakin Ahok bisa mempercepat kerja BUMN sesuai dengan hal-hal yang sudah diarahkan Presiden Jokowi.

Mahfud MD Bilang Gak Masalah

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina tidak memiliki persoalan hukum.

Meski pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama, Ahok tetap bisa duduk di kursi petinggi salah satu perusahan plat merah tersebut.

Menurut Mahfud status mantan narapidana yang melekat pada Ahok tidak bisa menghalanginya menjadi Komisaris Utama Pertamina.

"Kalau saya bicara secara hukum, tidak ada masalah hukum di situ," ujar Mahfud, dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Sabtu (23/11/2019).

Mahfud mengatakan saat ini istilah penjara sudah tidak digunakan, menurut UU menyebutkan lembaga pemasyarakatan.

"Orang sedang dihukum pun diberi hak-hak keperdataannya untuk hidup di masyarakat apalagi orang sudah bebas," ungkapnya.

Kisah Mardi Rambo Prajurit Kopassus Dapat Misi Mimpi Buruk Malah Gembira, Rekornya Mentereng

Sandera Selamat, Kopassus, Kopaska & Denjaka Kejar dan Habisi Perompak Somalia Hingga ke Pantai

AKHIRNYA Menpora Malaysia Ungkap Kejadian Sebenarnya Penganiayaan Suporter Indonesia, Dikeroyok Tapi

Ia juga menegaskan BUMN bukanlah jabatan politik itu adalah badan hukum perdata.

Adanya pro dan kontra mengenai Ahok yang ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir dianggap Mahfud hal yang biasa.

"Kalau ada yang setuju dan tidak setuju itu biasa aja," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan setelah nantinya resmi menjadi Komisaris Utama, Ahok diharapkan keluar dari keanggotaan di PDI Perjuangan.

Karena menurut Erick sudah menjadi syarat komisaris dan direksi tidak menjadi anggota partai politik.

"Pasti, semua Komisaris di BUMN apalagi Direksi harus mundur dari partai," ujar Erick, dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Sabtu (23/11/2019).

Erick menegaskan semua nama yang dipanggilnya sudah terlebih dahulu diberitahu dari awal terkait posisi komisaris dan direksi harus keluar dari partai politik.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok didampingi Budi Gunadi Sadikin sebagai wakil komisaris utama.

"Pak Basuki akan menjadi Komisaris Utama di Pertamina lalu didampingi oleh Wamen pak Budi Gunadi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," ujarnya.

Pengangkatan komisaris akan dilakukan setelah rapat umum pemegang saham pertamina pekan depan.

Sebelumnya, kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat sebagai pimpinan BUMN menuai berbagai pro dan kontra dari sejumlah tokoh.

Dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Rabu (20/11/2019), satu diantaranya adalah mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mulai mendukung Ahok sebagai bos BUMN. 

Fahri mengatakan untuk soal kemampuan, ia termasuk yang menganggap BUMN memerlukan Ahok.

"Kalau soal talenta, saya termasuk yang menganggap BUMN itu memerlukan Saudara Ahok.

Karena ada beberapa institusi di BUMN itu yang memerlukan orang keras memerlukan orang tegas" jelas Fahri Hamzah.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved