Mirip TikTok Tapi Lebih Asyik, Reels Aplikasi Terbaru Instagram Bisa Edit Video Pendek 15 Detik

Fitur yang disematkan di dalam Instagram Stories ini memungkinkan pengguna merekam sekaligus menyunting video pendek berdurasi 15 detik, beragam

Editor: Duanto AS
(TechCrunch)
Tangkapan layar Instagram Reels, aplikasi terbaru 

Mirip TikTok, Reels Aplikasi Terbaru Instagram Edit Video Pendek 15 Detik, Ini Istimewanya

TRIBUNJAMBI.COM - Terbaru, aplikasi mirip TikTok dari Instagram.

Instagram meluncurkan fitur perekaman video pendek mirip TikTok dengan nama Reels.

Fitur yang disematkan di dalam Instagram Stories ini memungkinkan pengguna merekam sekaligus menyunting video pendek berdurasi 15 detik, dengan beragam elemen hiburan.

Kemampuan Rahasia Prilly Latuconsina yang Akhirnya Muncul, Lihat Hantu Nenek Bawa Palu di Kamar

Misteri Suami Via Vallen Terungkap, Ternyata Ini Alasan Ratu Dangdut Koplo Jarang Keluar

Hanya Perlu Aplikasi Ini, Begini Cara Mengecek Tekanan Darah di Smartphone, Mudah dan Praktis

Adapun elemen yang bisa pengguna tambahkan mencakup latar belakang musik, tingkat kecepatan video, hingga aneka efek unik.

Setelah membekali video dengan musik dan efek, pengguna pun lantas bisa membagikannya ke pengguna lain, baik lewat Instagram Stories, Direct Message (DM), atau ke grup kerabat mereka (Close Friends).

Seperti halnya sebuah Instagram Stories, Reels bakal hilang setelah 24 jam tayang.

Namun, pengguna bisa menyimpan Reels yang mereka ciptakan dengan fitur Hightlight.

Ketika disimpan melalui fitur tersebut, video Reels pun bakal punya kesempatan untuk mejeng di jajaran video Reels lainnya yang sedang viral.

Adapun video yang tengah digandrungi pengguna Instagram bakal terkumpul di segmen "Top Reels" di tab Explore pada aplikasi Instagram.

Reels sendiri saat ini hanya tersedia bagi pengguna Instagram (Android dan iOS) di negara Brasil saja, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Engadget, Rabu (13/11/2019).

Belum ada informasi kapan aplikasi ini bakal menyapa negara lain.

Sebelumnya, Instagram sendiri dilaporkan memang tengah menguji coba sebuah fitur mirip TikTok dengan nama "Scenes" yang bisa disebut juga "Clip".

Tangkapan layar Instagram Reels, aplikasi terbaru
Tangkapan layar Instagram Reels, aplikasi terbaru ((TechCrunch))

Fitur yang ditemukan oleh programmer ulung, Jane Manchun Wong ini memungkinkan pengguna untuk merekam video pendek dan memperindahnya dengan beragam musik dan efek filter.

Kendati demikian, belum jelas apakah Reels merupakan perwujudan dari fitur Scenes yang belakangan ini ditemukan atau justru berbeda.

Nah, jika berbicara soal video pendek, Facebook sendiri sebenarnya sudah punya fitur serupa Reels yang dituangkan di dalam aplikasi bernama Lasso.

Namun, aplikasi itu disebut kurang efektif untuk menarik minat pengguna lantaran merupakan aplikasi stand-alone, dan belum terintegrasi dengan Facebook maupun Instagram.

Jadi miliarder gara-gara TikTok

Majalah Forbes baru-baru ini merilis daftar orang terkaya di China. Pendiri raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma, berada di posisi teratas dengan kekayaan mencapai 32,8 miliar dollar AS.

Aplikasi TikTok
Aplikasi TikTok (Kolase)

Namun, yang menarik, dalam daftar 10 orang terkaya di Negeri Tirai Bambu tersebut, ada seorang pengusaha muda berusia 35 tahun.

Zhang Yi Ming berada di posisi 10 dengan kekayaan mencapai 16,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 227,8 triliun.

Ia merupakan pimpinan Beijing ByteDance, salah satu perusahaan penyedia konten media terbesar di China.

ByteDance pun merupakan perusahaan di balik TikTok, platform jejaring sosial dan video musik yang banyak digandrungi.

Nah, siapa sebenarnya Zhang?

Dikutip dari Business Insider, Selasa (12/11/2019), Zhang lahir pada tahun 1983 di Provinsi Fujian, China.

Menurut warta Bloomberg, orang tua Zhang bekerja sebagai pegawai negeri.

Diwartakan South China Morning Post, nama yang diberikan orang tua Zhang kepada anaknya terinspirasi dari pepatah China, yang artinya adalah "mengejutkan banyak orang dengan usaha pertamanya."

Pada tahun 2005, Zhang lulus dari Nankai University. Awalnya ia mengambil jurusan mikroelektronika, sebelum akhirnya pindah ke jurusan software engineering.

Zhang menikahi teman kuliahnya. Namun, hingga saat ini pasangan tersebut belum dikaruniai keturunan.

Adapun pekerjaan pertama Zhang selepas lulus kuliah adalah di sebuah perusahaan rintisan (startup) biro perjalanan online bernama Kuxun.

"Saya adalah satu dari pegawai pertama (di Kuxun). Saya juga awalnya hanya engineer biasa, namun di tahun kedua, saya bertanggung jawab atas 40-50 pegawai yang mengerjakan back-end technology dan tugas lainnya terkait produk," ujar Zhang.

Melakukan pekerjaan itu, imbuh Zhang, mengajarinya keahlian pemasaran yang berguna untuk mengembangkan ByteDance di kemudian hari.

Zhang juga sempat bekerja di Microsoft sebelum mendirikan ByteDance, induk usaha TikTok, pada tahun 2012.

Adapun ByteDance saat ini memiliki valuasi 75 miliar dollar AS, menjadikannya perusahaan swasta paling bernilai di dunia.
ByteDance memiliki sejumlah aplikasi jejaring sosial yang beroperasi di China, seperti pesaing WeChat bernama FlipChat dan aplikasi pesan singkat berformat video bernama Duoshan.
Kesuksesan TikTok Zhang meluncurkan TikTok yang awalnya bernama Douyin pada September 2016. Saat ini TikTok merupaka aplikasi ByteDance yang paling sukses.

Saat ini TikTok merupakan aplikasi non-game iOS nomor satu di AS per September 2019.

TikTok pun merupakan salah satu aplikasi jejaring sosial paling populer di antara remaja AS dan sudah diunduh lebih dari 1 miliar kali di seluruh dunia.

Popularitas TikTok pun sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Namun, di China, TikTok masih menggunakan nama Douyin.
Zhang sendiri memiliki akun TikTok dan mewajibkan para pegawai seniornya juga memiliki akun jejaring sosial itu.

"Untuk waktu yang sangat lama, saya lebih banyak menonton video TikTok tanpa membuatnya sendiri, karena ini produk utamanya untuk anak muda," ucap Zhang dalam sebuah wawancara.

"Tetapi, kemudian kami mewajibkan seluruh anggota tim manajemen membuat video TikTok mereka sendiri dan mereka harus memperoleh likes dalam jumlah tertentu. Kalau tidak, mereka harus push up. Ini adalah langkah besar bagi saya," tutur Zhang.

Kesuksesan TikTok di seluruh dunia, kata Zhang, membuat hidupnya semakin menarik. Ia pun ingin agar TikTok terus tumbuh di luar China.

Zhang ingin ByteDance pada akhirnya menjadi aplikasi tanpa batas layaknya Google.

Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Instagram Luncurkan Reels, Fitur Video Pendek Mirip TikTok" dan "Berkat TikTok, Zhang Yi Ming Jadi Miliarder di Usia 35 Tahun"

Kejutan Patung Lilin Agnez Mo di Museum Madame Tussauds Singapura, Segini Ukuran Body Agnes?

Foto-foto Keluarga Agnez Mo yang Tak Pernah Terungkap ke Publik, Siapa Ricky Muljoto?

Bentuk Tubuh Prilly Latuconsina Menipu, Ternyata Ini Tinggi Badan Sesungguhnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved