Antisipasi Bencana Alam Sejak Dini, BPBD Tanjabtim Bentuk Relawan Penanggulangan Bencana
Berkaca dari musibah bencana alam dan kebakaran hutan dan lahan tahun ini, BPBD Tanjabtim gelar pelatihan relawan penanggulangan bencana.

Antisipasi Bencana Alam Sejak Dini, BPBD Tanjab Timur Bentuk Relawan Penanggulangan Bencana
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Berkaca dari musibah bencana alam dan kebakaran hutan dan lahan tahun ini, BPBD Tanjab Timur gelar pelatihan relawan penanggulangan bencana sejak dini, Kamis (7/11).
Sosialisasi yang digelar di Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai tersebut, diikuti dari tiga desa di Kecamatan Geragai di antaranya Desa Kota Baru, Kelurahan Teluk Dawan dan Desa Sukamaju.
Dikatakan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanjung Jabung Timur Rahmad Hidayat mengatakan, dalam pelatihan tersebut diikuti oleh puluhan relawan penanggulangan bencana.
"Dimana ada 36 peserta relawan yang kita hadirkan, terdiri dari masyarakat yang berada di wilayah sekitar. Dimana dalam satu desanya nanti akan dibagi 12 orang relawan," ujarnya.
• Belajar Jadi Presenter Bersama Alfian Rahardjo News Anchor CNN Indonesia di Fesmed 2019
• Baru Terealisasi 6.000 Hektar, Disbun Pesimis Target Replanting Kelapa Sawit di Jambi Capai Target
• 7.000 Lebih Kartu Pelanggan Gas Subsidi Dibagikan untuk Warga Miskin di Kota Jambi
Dijelaskannya pula, dalam pelatihan tersebut dilakukan berbagai kegiatan di antaranya memberikan materi tentang kebencanaan. Terutama cara mengatasi permasalahan bencana sejak dini.
"Jadi peran mereka sendiri lebih kepencegahan terjadinya bencana sejak dini. Meskipun demikian mereka memiliki peran penting tersendiri dalam menangani bencana di daerahnya atau wilayahnya masing-masing," ujarnya.
"Tentunya tidak terlepas mereka harus tetap koordinasi dan kerja sama bersama BPBD Kabupaten," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut beberapa pemateri dihadirkan, baik langsung dari kepala Kantor BPBD Tanjabtim dan sekretaris, serta kabid pencegahan. Dengan materi dan tugas yang berbeda.
"Intinya pembentukan relawan penanggulangan bencana ini, dikhususkan untuk penanganan sejak dini saat terjadi bencana karhutla. Namun tidak memungkiri bencana lainnya yang terjadi di wilayah peserta masing-masing," lanjutnya.
Dikatakannya pula, selain kegiatan pelatihan terhadap relawan tersebut, BPBD juga melakukan diskusi publik terkait kajian risiko bencana. Namun kali ini lebih ke pihak tertentu yang memiliki tanggung jawab diantaranya sektor OPD terkait, camat dan kepala desa.
"Selain diskusi juga dibahas untuk melakukan pembentukan dokumen peta risiko bencana. Sehingga peta tersebut nantinya dapat dijadikan pedoman saat pergantian musim atau bulan sesuai potensi bencana yang timbul di wilayah yang sudah terpetakan," jelasnya.
• 8 Saksi Akan Dihadirkan untuk Kasus Pengemplang Pajak CV PLL, Negara Rugi 4,7 Miliar
• Baru 60 Persen, Bakeuda Batanghari Akui Realisasi PBB Tak Akan Capai Target
• Bus Trans Siginjai Koridor II Sengeti-Bandara Akan Mulai Mengaspal Awal Desember, Segini Tarifnya
Dalam diskusi kali ini, turut dihadirkan narasumber dari pihak terkait diantaranya konsultan, BNPB Pusat dan BPBD. Dengan harapan bencana alam dan kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu ke depan dapat segera teratasi sejak dini sehingga tidak meluas dan berdampak besar. (usn)
Ternyata 5 Mimpi Buruk ini Miliki Kaitan dengan Kehidupan Nyata, Kamu Pernah Mimpi yang Mana? |
![]() |
---|
Kisah Petugas Satgas Karhutla Pingsan 'Dihantam' Kabut Asap, Ada yang Ketemu Buaya dan Ular |
![]() |
---|
Fakta-fakta Karhutla di Jambi Diungkap Sekda M Dianto, Ini yang Bakal Diterapkan Bila Terbukti |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Status Siaga Darurat Karhutla di Jambi Dicabut, Total 7.048 Hotspot |
![]() |
---|
BPBD Mencatat Luas Kebakaran di Tanjabtim pada 2019 Mencapai 2.936 Ha, Separuhnya di Kecamatan Sadu |
![]() |
---|