Kisah Kopsssus di Sarang Pemberontak, Pasukan Elite TNI Tak Mempan Dikecoh
Detik-detik operasi militer tersebut sangat mendebarkan karena prajurit TNI masuk langsung ke markas pemberontak.
TRIBUNJAMBI. COM - Pasukan Khusus Kopassus tengah melakukan pembebesan Sandra di tanah Papua hingga terjadi baku tembak.
Kapten Pandu, satu diantara pilot TNI Angkatan Udara mengisahkan kisah heroik operasi militer Kopassus di Papua saat pembebasan Sandra.
Detik-detik operasi militer tersebut sangat mendebarkan karena prajurit TNI masuk langsung ke markas pemberontak.
Operasi militer yang melibatkan Kopassus dan dari TNI AU ini berakhir dengan bebasnya para sandera.
Namun naas empat prajurit Kopassus menjadi korban kekejaman para pemberontak.
Belantara Papua menjadi satu diantara daerah ganas yang tak mudah ditaklukkan oleh TNI.
Bahkan banyak prajurit yang telah gugur membela bangsa dan negara demi menumpas para pengacau keamanan.
Kisah pilot TNI AU dan empat orang Kopassus ini satu diantaranya.
Heli angkut yang biasa membawa logistik tempur dan pasukan ini sudah digunakan dalam berbagai operasi militer seperti di Timor-Timur (Timor Leste), Aceh dan Papua.
Berbagi kisah heroik pernah dialami oleh Twin Pac, khususnya ketika digunakan dalam operasi militer di Papua.
Dikutip Tribunjambi.com dari Intisari, tanggal 22 Januari 2001, Heli Twin Pac dengan nomor registrasi H 3406 mendapat perintah dari Pangdam VII Trikora.
Tujuannya adalah untuk menjemput salah satu wakil Panglima TPN (Tentara Pembebasan Nasional) Papua, Mark Rumbiak di Betaf, pantai timur Papua.
TPN dalam sepak terjangnya telah menimbulkan keresahan masyarakat dan berani secara terbuka menyerang pos polisi sektor setempat bahkan sampai merampas senjata di pos polisi tersebut.
Ketika berangkat heli Twin Pac saat itu diawaki oleh pilot Kapten Pnb Pandu bersama kopilot Lettu Pnb Agus dan membawa sejumlah anggota Kopassus, dua awak televisi serta Danramil Betaf Kapten Inf Djoni.
Heli take-off dari Sentani Jayapura pukul 08.05 WIT dan sesuai rencana semula, pesawat tidak mematikan mesin ( cut engine), saat tiba di titik penjemputan Rumbiak.