Berita Viral

Mertua Usir Anak dan Menantunya dari Rumah Sepulang Bulan Madu dari Thailand, Ternyata Ini Niatnya

Mertua Usir Anak dan Menantunya dari Rumah Sepulang Bulan Madu dari Thailand, Ternyata Ini Niatnya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Grid Hot/facebook
Mertua 'usir' anak dan menantu di Binjai 

Mertua Usir Anak dan Menantunya dari Rumah Sepulang Bulan Madu dari Thailand, Ternyata Ini Niatnya

TRIBUNJAMBI.COM - Sedang viral di media sosial. Seorang mertua mengunggah cerita dirinya mengusir anak dan menantunya dari rumah sepulang dari bulan madu ke Thailand.

Wanita bernama Anita Martha Hutagalung kedapatan tengah 'mengusir' anak dan menantunya dari rumah.

Namun, usir mengusir itu ternyata tak bertujuan buruk.

Lalu apa tujuannya?

Semuanya bermula saat Anita menyambut kembali anak dan menantunya yakni Leonardo Damanik dan Yohana Reanita Gultom pulang dari bulan madu mereka di Thailand.

Usai pulang, Leo dan Iyo (panggilan akrab keduanya) tinggal di rumah Anita.

Ketiganya bahkan sempat beribadah bersama di gereja pada Minggu pagi.

Setelah makan siang, Leo dan Iyo berbenah dan pindah ke Medan.

Leo terlihat risau dan kaget, lalu berkata kepada Anita mengapa ia sudah harus pergi.

"Mama ini sadis kali, belum pun kawin udah macam terusir awak," kata Leo.

Usut punya usut, Anita ternyata menginginkan anaknya bisa mandiri, meskipun di rumahnya ada kamar kosong dan cukup lega untuk ditinggali bersama.

Teman-teman Anita bahkan sempat menganggapnya aneh karena tidak mau ditemani anak dan menantunya.

Menurut Anita, anaknya menikah untuk membangun rumah tangga, bukan untuk mengurus anak laki-laki orang dan keluarga orang lain.

Anita juga yakin bahwa dirinya sanggup merawat dirinya sendiri.

Postingan Anita yang diunggah pada Senin (19/2/2018) di Facebook itu viral di kalangan netizen dan telah dibagikan 20 ribu kali.

Satu Jasad Pendaki di Gunung Dempo Telah Dievakuasi, Satu Mayat Belum, Tim Terkendala Waktu

KISAH GRACE Punya Suami Tiga, Masih Merasa Kurang Sampai-sampai Ayahnya Merasa Malu

Bisa Sembuh Total, Ahmad Dirikan Pondok Pesantren Khusus Pecandu Narkoba di Kabupaten Sarolangun

Banyak netizen merasa respek dengan Anita dan menyebutnya mertua idaman dan pengertian.

"Mertua idaman," komentar Ina Karuway.

"Seandainya mertua q seperti ini,,,,tapi sayang,,," komentar Agus Tina.

"Iya jd pengen punya mertua kyk gt tp sayang dh terlanjur," komentar Tati Khoniah.

"Luar biasa dgn pola pikirnya ..aq salur dech ..mertua zaman Now.." komentar Nurlina Saragih Sidauruk.

"Mertua zaman now.....TOP...biar mereka hidup dng cinta..." komentar Elia Phily.

Berikut cerita selengkapnya yang diunggah sang mertua:

" P E R G I 

Setelah 1 minggu berhanimun ke negara Thai.
Anak dan menantuku kembali kerumah semalam.
Sabtu malam Minggu.
Saat mereka kembali, aku masih di Medan membesuk sahabat yang opname di RS Putri Hijau.
Dan ketika aku tiba di rumah,
Seperti biasa pintu rumah tak terkunci .
Tapi tak seperti biasa
Rumah kosong tak berpenghuni.
Aku telepon Boy,
Ternyata dia lagi "keluar" bersama adeknya, Leo dan Iyo anggi borunya (adik ipar)

Satu jam kemudian mereka pulang.
Aku hanya memeluk Leo dan Iyo , senang melihat mereka pulang dengan selamat dan happy.
Ntah apa cerita mereka selama ber honeymoon aku pun belum tau.
Sebab aku langsung tertidur.
Karena capek seharian padat aktifitas.

Minggu pagi kami bersiap2 untuk beribadah bersama.
Aku dan menantuku Iyo sudah ready.
Leo masih berpakaian.

Kata Leo " Mama sama Iyo duluan, aku nyusul"

Lalu aku bangkit berdiri.
"Enak aja nyuruh mama sama Iyo , kalian yang harus bersama. Bukan mama"

Lalu aku bergegas pergi duluan ke gereja.
Aku tau Iyo pasti merasa asing di GKPS karena masalah bahasa.
Jadi teringat pertama sekali aku beribadah di GKPS Binjai, bersama mertua.
Aku merasa bingung, kikuk, asing , lonely, udah itu aku duduknya ama mertua pula, gabung sama emak emak temannya .

Bagiku kerasa banget 2 jam yang menyiksa
Itu sebabnya, aku tak mau Iyo merasakan seperti yg kurasakan dulu.
Makanya aku suruh Iyo bersama suaminya saja , supaya bisa duduk berdampingan.
Berapa jam juga pasti betah tuh, biarpun tak/belum mengerti bahasa Simalungun,
Setidaknya ada temennya cubit cubitan hihi..

Setelah makan siang,
Mereka berdua beberes mengepak barang barang mereka.
Semua kado kado , ulos , hiou, bantal, peralatan di dapur, di kamar mandi dll
Penuh sesak di mobil, bertimpa timpa berhimpit himpit.
Mereka harus segera menempati rumahnya di Medan sana.
2 bulan sebelum pernikahan, aku sudah wanti wanti supaya Leo segera cari rumah kontrakan.
Sehabis pesta , cukuplah sehari, atau 2 hari dirumah, selanjutnya urus rumah tangga masing masing.
Leo terlihat kaget, wajahnya risau.

"Mama ini sadis kali, belumpun kawin udah macam terusir awak"

Wkwkwk.. Aku ketawa ngakak liat raut mukaknya yang memelas.
Lalu aku jelaskan,
Meski rumah kita cukup lega, kamar kosong ada,
Tapi sebaiknya Leo harus pisah dari aku, cari rumah sewa sesuai kemampuannya.
Dan itu tidak gampang, cari rumah itu jodoh-jodohan.
Aku sarankan Leo juga harus membawa Iyo untuk ikut memilih/menentukan pilihan bakal rumah tinggalnya nanti.

Temanku yg tau hal itu protes ,
Menganggap aku aneh, kan bagus Leo dan istrinya tinggal bersamaku,
Supaya ada temanku dan aku tidak kesepian.
Mana aku baru ditinggal suami, masa langsung ditinggal pergi sama anak menantu.
Terserah orang mau bilang apa, bebas berpendapat .
Tapi uhurhu bakku ( sukakku)

Karena bagiku pribadi ,anakku kawin itu untuk "membangun" rumah tangganya .
Suami dan Istri .
Bukan untuk supaya ada temanku, ramai rumahku.
Alasan menikah itu bagiku karena cinta.
Meskipun aku tidak punya anak perempuan, tapi aku kan perempuan .
Kalau aku punya anak perempuan.
Aku tidak akan izinkan anak perempuanku dikawini dengan tujuan supaya bisa mengurus anak laki laki orang.
Apalagi dikawini untuk mengurus emak bapak orang , beserta ipar iparnya.
Tujuanku menikah dulu itu ya pacarku, suamiku.
Kalaupun akhirnya aku "mengurus" suamiku, itu bagiku adalah "efek samping" bukan tujuan.
Dan akhirnya kenyataannya aku mengurus mertuaku hampir 20 tahun (sampai mati) itu adalah karena kemauanku bukan "tujuan"

Harap di ingat,
Anak perempuan orang itu, dirumahnya di manja di sayang, dicukupi kebutuhannya oleh kedua orang tuanya.
Bahkan ada yg hidup dengan banyak pelayan dirumahnya.
Apa apa tersedia , pokoknya senanglah hidupnya.
Lalu dia tinggalkan itu semua demi hidup bersama laki laki yg dicintainya.
Menurutku kalau laki lakinya tidak bisa menyenangkan, membahagiakan istrinya lebih dari , atau setidaknya sama seperti sebelum menikah.
Ngapain kau kawini anak gadis orang.

Apakah aku sedih berpisah dengan anakku Leonardo Damanik
Nggak tuh... Hehehe maaf ya Leo
Bukan mama gak sayang, tapi sudah lama mama persiapkan hati.
Sejak kamu masih di kelas 1 SD dulu, berani naksir si Lenci (kls 3) anak eda tukang mie gomak di kampung Samosir Siantar ( Liez Chipayunk & Toni Sipayung pasti masih ingat haha)
Dalam hati mama, sudah terbersit,
Inang matekki nengok si Leo ini,
Naga naganya pasti duluan kawin nih daripada abangnya.
Ternyata firasat mama benar
Dan sudah lama aku angan angankan kalian semua menikah, hidup berdua.
Kemudian bertiga berempat berlima bersama cucu cucuku.
Kalau mama gimana??
Ya... pande pande mama lah hidup.
Mengurus kalian ber 3 bersama bapak kalian, opung kalian, mama sanggup.
Masa ngurus diri sendiri gk sanggup

Tapi nanti, kalau mama sudah tua sakit sakitan gimana?
Akh.. Nantilah itu dipikirkan.
Kesusahan sehari cukuplah dipikirkan sehari.
Selamat berbahagia ananda berdua.
Maaf mama gk bisa antar kalian.
Jangankan ngantar, menengok kalian pergi sajapun mama tak sempat.
Karena lagi musim rapat-rapat-rapat.
Macam betolll kali hahaha.

Oh ya...menantuku sayang Iyo Yohana Reanita Gultom
Tolong WA kan alamat rumah kalian itu.
Mama lupa kemarin menanyakannya , ntar kalau ada waktu mama main ke sono."

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Viral Pasangan Suami Istri Diusir Mertua Usai Pulang Bulan Madu dari Thailand, Ini Penyebabnya

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved